Bab 7 • Keputusan

2.3K 138 29
                                    

7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7. Keputusan

~Pada akhirnya aku yang harus mengakhiri semua kebohongan ini. Walau hati yang harus kembali hancur. Aku ihklas~

🌻🌻🌻

Selesai mengunci pintu. Langkah Gavlin langsung membawanya masuk ke dalam kamar. Menutup pintu dengan pelan. Takut Rea terbangun karena berisik.

Ucapan Aldi tadi masih terngiang dipikirannya. Dia bingung dengan sikap Aldi yang tiba-tiba berubah dalam waktu sekejap. Gavlin menghembuskan napasnya kasar mencoba untuk tidak memikirkan kejadian tadi.

Langkah tegapnya berhenti tepat di depan Rea yang sedang tertidur. Perlahan Gavlin duduk dipinggiran kasur. Menatap Rea dalam. Entah setan apa yang merasuki nya, namun tangan Gavlin dengan tidak sadar sudah mengusap wajah Rea.

Mengusap kedua mata Rea yang bengkak. Mungkin Rea sudah menangis. Penyebabnya pasti Gavlin. Dia merasa bersalah tentu saja, sekejamnya Gavlin dia masih mempunyai hati juga rasa simpati.

Pria itu menghembuskan napasnya lelah. Dia sadar perlakuannya sangat kejam pada Rea. Bahkan dengan egoisnya dia tak ingin melepaskan Rea. Masih bisa kah Gavlin disebut manusia baik oleh Rea. Nyatanya memang tidak akan pernah.

Gavlin yang dingin juga arogan, menjadi suami dari Rea, wanita lembut dan Penyayang. Mereka memang bertolak belakang. Bagai dua kutub yang berbeda, namun sulit disatukan.

"Maaf telah menyakiti mu terlalu dalam, terima kasih sudah mau berjuang juga bertahan. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepaskan mu. Apalagi membiarkan mu bersama laki-laki lain."

🌻🌻🌻

Kini keluarga Rea sedang berkumpul di ruang tamu dengan serius. Sekarang Aldi sedang menceritakan semuanya. Penderitaan sang kakak selama ini. Aldi tentu saja tidak akan tinggal diam.

Bukan hanya Aldi yang merasa kecewa. Begitu pula dengan abi Dirga juga ummi Rida. Keduanya benar-benar tak menyangka akan seperti ini. Anak perempuan mereka berjuang sendiri di sana untuk bertahan juga menerima dengan ihklas beban besar, hanya untuk membuat mereka tersenyum. Tentu saja mereka merasa sangat bersalah.

Abi Dirga sepertinya yang paling kecewa diantara mereka. Hatinya terluka dengan keadaan anaknya sekarang. Ternyata pemikiraannya salah, abi Dirga salah telah memilih Gavlin untuk menggantikan dirinya menjaga Rea. Abi Dirga menyesal, dia telah gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk anak perempuannya.

Begitu pula ummi Rida. Ternyata benar dengan perasaanya selama ini. Anak perempuan yang sedang tidak baik-baik saja. Rea anaknya sedang menderita dengan takdir yang dijalaninya selama ini. Ummi Rida benar-benar merasa tak berguna untuk anaknya. Di mana dia ketika Rea menangis, ketika Rea terluka. Seharusnya ummi Reda melindungi Rea, bukan malah membiarkan nya bersama pria yang salah. Ummi Rida menyesal, seharusnya dia lebih peka sejak awal.

Berjalan Di atas Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang