6. Kekecewaan Adik Ipar
~Seseorang yang hanya diam, suatu saat nanti pasti akan bertindak berontak~
🌻🌻🌻
Hujan turun dengan deras. Jalanan menjadi licin juga sedikit berkabut karena derasnya hujan yang turun.
Aldi remaja yang baru saja pulang dari sekolahnya itu mendengus kesal melihat hujan yang tidak reda juga. Dengan terpaksa Aldi harus mengendarai mobilnya dengan pelan. Padahal dia sudah sangat lapar ingin cepat sampai di rumah. Selain itu udara semakin dingin menusuk kulit, Aldi jadi ingin cepat-cepat tidur dengan selimut yang amat tebal.
Aldi semakin memelankan laju jalannya ketika mata tajamnya tak sengaja menatap seorang wanita di depannya sedang berjalan dibawah derasnya hujan. Entah perasaan dari mana, tapi Aldi khawatir dengan keadaan wanita itu. Seperti magnet Aldi menyisikan mobilnya lalu keluar dan menghampirinya.
Jika dilihat dari punggungnya Aldi merasa itu kakaknya, Rea. Namun Aldi pun ragu, mana mungkin kakak iparnya tega membuat kakaknya hujan-hujanan seperti ini. Tanpa memikirkan tubuhnya yang sudah basah kuyup, Aldi menghampiri wanita itu dan menepuk pundaknya.
Puk!
Wanita itu menegang ketika Aldi memegang pundaknya. Mungkin dia sedang melamun. Dengan perlahan wanita itu membalikan tubuhnya menghadap Aldi.
Deg!
"Kak!"
Ternyata memang benar perasaannya. Wanita ini adalah Rea, kakaknya.
"Kakak sedang apa di sini?" tanya Aldi.
Kemarahan mulai menguasai dirinya, tapi dia tahan ketika melihat wajah sembab juga mata merah sang kakak. Tak salah lagi, pasti ada sesuatu yang sedang terjadi padanya.
Rea hanya diam. Dia masih terkejut dengan kedatangan Aldi yang tiba-tiba. Aldi yang melihat kakanya kembali melamun langsung memeluk Rea erat. Tentu saja Rea langsung membalas pelukan sang adik dan menangis lagi dengan wajah yang dia sembunyikan di pundak lebar Aldi.
"Kakak kenapa bisa seperti ini?" tanya Aldi khawatir. "Kenapa kakak tidak bilang sama Aldi jika sedang ada masalah?"
"Perasaan ku memang tidak pernah bohong, kaka sedang tidak baik-baik saja, kan?" tanyanya meminja jawaban.
Akhirnya Aldi membiarkan Rea untuk sedikit tenang terlebih dahulu. Setelahnya dia langsung mengajaknya untuk pulang. Tadinya Aldi ingin membawa ke rumah orangtua mereka. Namun Rea memaksa ingin pulang ke rumah suaminya. Tentu saja Aldi menurutinya.
Kini Aldi dan Rea sedang berada diruang tamu. Aldi sudah ganti baju dengan pakaian yang ia simpan di mobilnya, juga Rea. Tentu saja Aldi meminta penjelasan sekarang.
"Sekarang kakak harus jelaskan semuanya. Jangan sampai ada yang terlewat!" ucap Aldi menekan setiap kata yang dia keluarkan.
Rea diam sebentar, mengambil napas lalu menatap Aldi. Mungkin memang sudah waktunya Rea berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjalan Di atas Takdir✔
Romance#Storypenses1 Bagaimana rasanya menjadi seorang istri tapi tak pernah dianggap oleh suami mu sendiri. Kamu menjalankan semua kewajiban mu tanpa ada satupun yang terlewat, tapi semua itu tidak pernah di lihat oleh suami mu. Sampai satu rahasia terbon...