9. Kembali
🌻🌻🌻
Waktu sudah berlalu begitu saja, sudah cukup lama Gavlin hidup sendiri tanpa Rea. Wanita yang masih bersetatus istrinya itu belum juga pulang, bahkan untuk memberi kabar pun tak satu pun Gavlin dengar dari siapapun. Kapan pulang, hal itu masih menjadi pertanyaan besar dalam benak Gavlin. Apakah Rea mau pulang, apakah wanita itu sudi untuk pulang dan kembali kepadanya. Rasanya masih ragu, namun Gavlin tak pernah menyerah untuk menemukannya.
Keadaannya sekarang jangan ditanya. Dari mulai fisik sampai batinnya tidak ada yang bisa disebut baik-baik saja. Semuanya hancur, tak berbentuk. Hidupnya pun ikut suram, gelap, kosong tak bermakna. Sangat-sangat bukan dirinya. Apalagi bulu-bulu halus mulai tumbuh di sekitar sisi-sisi wajah yang dulunya sangat bersih kini tidak lagi.
Pekerjaan kantor memang tak terbengkalai, bahkan untuk mengalihkan rindunya Gavlin sampai tak pulang dan malah memilih bergadang untuk menyelesaikan semua pekerjaanya. Untuk mengalihkan pikiran juga hatinya. Tetapi ternyata semua sama saja, pikiran dan hatinya selalu tertuju pada Rea hanya dia bukan yang lain. Rasanya hidupnya lebih berat dia jalani tanpa kehadiran wanita itu disampingnya.
Karma ya bisa dibilang begitu. Mungkin memang ini Karma untuknya. Dan Gavlin pantas untuk menerinya, dia pun tak membatah soal itu. Jika mengenang kembali sikap dia terhadap Rea dulu, sungguh Gavlin sangat malu mengakuinya. Apakah sejahat itu dia kepada Rea, apakah seteha itu dia memperlakukan wanitanya, apakah sedalam itu dia melukai istrinya. Jawabannya tentu saja Iya, Gavlin sungguh sangat menyesal. Bahkan teramat menyesal. Bukan lah sudah biasanya penyesalan memang selalu datang diakhir.
Semua orang bahkan sepertinya memusuhi dia. Dari mulai keluarganya, keluarga Rea dan sahabat laknat nya. Tak berhenti mengolok, mengejek keadaanya sekarang. Rasanya ingin sekali Gavlin membunuh sahabatnya itu, adai itu bukan perbuatan dosa besar sudha Gavlin lakukan sebagai pelampiasan emosinya.
Semuanya bisa Gavlin Terima dengan ihklas. Perlakuan semua orang kepadanya bisa dia abaikan. Namun untuk Rea, sepertinya dia benar-benar akan hancur jika saja wanita itu tak kembali ke sisinya, Gavlin sudah tak punya tujuan hidup lagi.
Tuhan aku sungguh merindukannya...
***
Di tempat lain, dimana Rea berada sekarang. Wanita itu kini baru saja bangun dari tidur lelapnya. Membersihkan diri kedalam kamar mandi, lalu segera ke dapur untuk membuat sarapan pagi untuknya, adiknya juga si kecil yang berada dalam kandungannya.
Waktu sudah berlalu dengan cepat, namun Rea masih saja belum bisa melupakan suaminya. Atau lebih tepat mantan suaminya, itu lah setatus yang Rea tau sekarang tentang dirinya. Sepertinya pilihan untuk tinggal jauh dari negara adalah keputusan yang sangat salah, dia bahkan jadi sangat merindukan keluarganya. Maka dari hari ini adalah hari terakhir Rea berada di negara orang. Dia akan kembali ke negaranya. Jadinya ketika disini Rea hanya untuk liburan saja, bukan untuk tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjalan Di atas Takdir✔
Любовные романы#Storypenses1 Bagaimana rasanya menjadi seorang istri tapi tak pernah dianggap oleh suami mu sendiri. Kamu menjalankan semua kewajiban mu tanpa ada satupun yang terlewat, tapi semua itu tidak pernah di lihat oleh suami mu. Sampai satu rahasia terbon...