Bab 12. Cemburu

4 0 0
                                    

Entah apa dosa daun pintu putih itu sehingga menjadi pelampiasan gadis berkulit putih di depannya. Andai pintu itu bisa bicara, pasti ia akan protes karena suara bantingan yang dihasilkan mampu mengejutkan Tante Nita yang sedang nonton TV di ruang tengah.

"Eh, kamu kenapa, San?" Cecar Tante Nita saat Susan melewatinya dan sekali lagi membanting pintu kamar.

Tante Nita yang penasaran akan sikap Susan yang tak biasa mengikuti hingga ke kamar.

"Sebel! Sebel!" teriak Susan memukul-mukul bantal dalam pangkuannya.

"Lha, kenapa sih?" tanya wanita dengan berat 80 kg itu.

"Aku benci Anna, Ma! Aku benci!" Jeritnya lagi membuat Tante Nita mundur selangkah.

Susan terisak di balik bantalnya kini.
Ibunya yang khawatir, mendekati gadis itu. Ia mengusap bahu putrinya yang sedang merajuk.

"Cerita sama Mama. Ada apa dengan Anna." Tante Nita mulai membuka percakapan setelah beberapa saat mendengarkan tangisan anaknya.

"Aku benci Anna. Ia selalu saja merebut apa yang kusukai!" Susan mulai berteriak lagi.

"Maksudmu Biyu?" selidik Tante membuat air mata Susan sulit untuk dibendung.

"Tenanglah! Mama akan beri Anna pelajaran saat ia pulang nanti," bujuknya.

***

Jam sudah menunjukkan waktu hampir pukul 4 sore. Namun tidak ada tanda-tanda akan kepulangan Anna. Sementara Tante Anna mulai kesal karena piring yang semakin menggunung dan rumah yang belum dibereskan. Biasanya Anna akan membereskan rumah di pagi hari sebelum berangkat sekolah dan sekali lagi menjelang ashar tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SECRET GARDEN (Telah Menjadi Novel dengan Judul Gadis Tanpa Senyuman)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang