part 14

963 76 2
                                    

*** limario pov ***

Aku merasakan ada yang aneh dengan perasaanku. Kini feelingku berkata jika jennie sedang dalam keadaan yang tidak baik.

" Hyung, aku merasakan hal yang aneh dengan jennie!" Ucapku sambil melirik kearah hyungku.

" Ya sama.. aku juga!" Balasnya singkat dengan memasang wajah khawatir.

Setelah aku mengatakan feelingku buruk tentang jennie, kakakku itu langsung berdiri dan menyuruh untuk pergi bersamanya. Entah mengapa, kakakku itu tiba tiba dengan semangat mau ngecheck keadaan jennie. Aku jadi curiga padanya.

Lantas, kamu dengan cepat keluar rumah dan mendatangin rumah jennie.

" Hyung, tampaknya jennie tak ada di dalam. Aku tak mencium bauh tubuhnya." Ucapku yang ada di balik semak di skitar rumah jennie.

" Iss, aku juga!" Ucap jiso hyung sebelum memejamkan matanya.

Sungguh khawatir dengan keadaannya sekarang. Dimana dia? Aku hanya bisa melihat keseluruh hal yang ada di sana tetapi hanya sia sia. Kakakku, jiso yang dari tadi memejamkan matanya, sekarang kembali membuka matanya dan dengan gesit memsuki rumah jennie yang pintunya terbuka.

" Merasakan sesuatu, hyung?" Tanyaku yang sedang membuntuti kakakku.

" Ya" sahutnya singkat.

Jiso hyung dengan yakin membuka pintu kamar jennie yang terkunci. Aku tidam tau apa yang sedang dia  rasakan. Tetapi, harus ku akui jik kekuatannyaitu benar benar mengagumkan.

" Limario!" Panggil kakakku tiba tiba sambil menatap kearahku yang ada di belakangnya.

" Ya?" Aku penuh dengan rasa penasaran dangan apa yang ada di dalam kamar jennie." Ada apa di dalam kamar jennie?" Tanyaku pelan.

" Aku juga tidak terlalu yakin, coba saja kau check! Pintu ini terkunci. Kita tidak bisa mendobraknya. Kita tidak boleh membuat curiga jennie dan ibunya. Maka itu, kau harus mencheck apa yang terjadi didalam tanpa haru merusak pintu kamar ini. Dan bukankah menembus tembok itu termaksud kedalam kekuatanmu? Tetapi, bukanlah kekuatanku. Jadi, lakukan lah!" Omong kakakku yang masih menatapku.

" Ok! Akan ku lakukan!" Ucapku degab menganggukkan kepala dan langsung menembus dinding kamar jennie.

Aku berhasil menembus dinding kamar jennie. Benar saja, isi kamar jennie terlihat acak acakan seperti ada yang mengobrak abrik kamarnya. Dan yang lebih mengagetkannya lagi, aku melihat ada beberapa bulu serigala berwarna putih yang rontok di kamar jennie.

" Bagaimana? Apa ada sesuatu yang kau temukan?" Tanya jiso hyung dari luar.

" Ne! Ada beberapa bulu serigala putih disini.." jawabku sebelum membungkukkan badanku mengambil beberapa bulu serigala itu.

" Ah, bagus bawah bulu serigala itu kemari!" Pinta kakakku yang ada di depan pintu kamar jennie.

Dengan cepat aku kembali menembus dinding itu dengan kekuatanku lalu memberikan bulu serigala itu ke tangan kakakku.

" Bulu ini.." jiso hyung mengosok gosok kan bulu itu dengan ibu jari dan telunjuk jari tangan kanannya." Sudah ku pastikan ini adalah bulu serigala mina.. bulu serigala putih!" Ucapnya yakin.

*** Jennie pov ***

Hossh, hossh, hossh

Aku tidak bisa mengatur pernafasanku sekarang. Aku sangat kesal sekali setelah berlari beberapa meter dari rumahku. Aku melihat kebelakang, kesamping kanan dan kiri. Beruntung aku tidak di ikuti oleh serigala itu. Tapi, tetap saja aku masih sedikit trauma dengan kejadian tadi.

werewolf in love(Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang