"Tak ada kata sulit ketika kita sudah melibatkan Allah dalam hidup kita. Jika membolak-balikkan hati sangatlah mudah bagi-Nya, maka tak sulit bagi-Nya untukku bisa melupakanmu"
--Fikrah
***
Hari ini adalah hari pertama Fikrah masuk sekolah setelah libur panjang akhir semester dan hari ini pula ia memasuki kelas 12 IPS-1 di SMA Nusabangsa jakarta.
Fikrah: "Kakk.. Cepetan katanya mau nganterin aku" teriak Fikrah pada Rayyan yang ingin mengantarnya sekolah
Rayyan: "Kamu bareng aja sama Radit ya, kakak buru-buru ada meeting mendadak sama klien"
Fikrah: "Yaudah deh.. Kak Raditttt ke kampusnya bareng aku yaaa aku udah telat nih"
Radit: "Iya sayang bentar hhha!!" jawab Radit sambil tertawa karena telah menggoda adiknya itu
Fikrah: "Apaan sih sayang sayang jijik banget" kata Fikrah geli mendengar hal itu
Beberapa menit kemudian Radit sudah siap
Radit: "Yukk"
Fikrah: "Lama amat lu" rajuk Fikrah
Radit: "Ya sorry.. Tau sendiri gue kalo ke kampus harus cool biar banyak yang naksir" ujar Radit sembari mengusap rambutnya kebelakang lalu tersenyum kepada Fikrah
Fikrah: "Idihhh.. Jijik amat sih kak"
Radit: "Udah ah ayoo ntar kesiangan tau rasa lu"
Fikrah pun menaiki motor ninja punya Radit-- kakak ketiganya.
Mereka hanya butuh 10 menit untuk sampai di SMA Nusabangsa. Tetapi, Radit mendapat rekor tercepat dalam 5 menit ia bisa sampai di sekolah adiknya.
Fikrah: "Lo gila!! Ngebut amat" amarah Fikrah meluap karena dalam perjalanan tidak sedikitpun digubris oleh kakaknya itu
Radit: "Daripada lo telat" ucap Radit sembari menahan tawanya
Fikrah: "Tapi lo buat gue jantungan"
Radit: "Yaudah deh maaf adikku sayang" ucapnya lebay
Fikrah: "Astagfirullah kak lebay amat sih" ucap Fikrah tak bisa menahan tawanya
Disela canda tawa sepasang adik kakak tersebut, sosok laki-laki tengah memandangi mereka dari arah berlawanan. Fikrah yang melihat padangan tersebut sekuat mungkin ia menghindarinya dan memutuskan untuk menyelesaikan perbicangannya bersama sang kakak dan meminta ijin untuk masuk ke kelasnya.
Fikrah berjalan dengan sangat cepat ke arah kelasnya karena dia merasa bahwa sosok laki-laki tadi tengah mengikutinya tanpa henti.
"Fik... Tunggu!! Gue mau ngomong sama lo" teriak laki-laki itu
Tetapi, Fikrah menghiraukan teriakan tersebut dan terus berjalan secepat mungkin ke arah kelasnya.
Nafas Fikrah tak teratur karena lelah menghindari orang tersebut.
Sasha: "Kenapa Fik" tanya sasha sahabatnya karena melihat Fikrah seperti sudah dikejar setan
Fikrah: "Gak papa.."
Sasha: "Yakin Fik?" tanya sasha
Fikrah: "Iya.." jawab Fikrah dengan nada yang sangat pelan
Sasha pun mengangguk dan mengeluarkan sesuatu di tasnya
Sasha: "Oh iya Fik.. Ini ada surat dari si Barra tadi pagi dia nitipin ini ke aku buat dikasih ke kamu"
Fikrah: "Buang aja Sha" katanya datar
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rasa
Teen FictionMelihatnya adalah kebahagiaan yang datang tiba-tiba Mendengar namanya terasa menggetarkan jiwa Mencintainya adalah anugerah yang sangat indah Mengingatnya adalah hal yang membuat jiwa terluka.. Cinta dalam diam memang selalu tersiksa Karna ku tak pe...