Part 10: Berlatih

16 5 0
                                    

Fikrah: "Makasih ya kak, udah mau nganterin aku padahal sekarang lagi hujan" ujar Fikrah merasa tidak enak hati karena telah merepotkan Tama

Tama: "Iya nggak papa kok.. Nih" kata Tama sambil memberikan sesuatu pada Fikrah

Fikrah: "Nggak usah kak, deket ini tinggal lari aja" jawab Fikrah sembari tersenyum pada Tama

Tama: "Hujannya deres, nanti kamu sakit lagi pake ya" paksa Tama dan Fikrah yang melihat itu menatapnya kemudian tersenyum dan mengambil payung tersebut untuk dipakai menyebrangi hujan

Fikrah: "Yaudah kalo gitu aku duluan ya kak.. Assalamu'alaikum" ujar Fikrah sambil membuka pintu mobil dan keluar memakai payung yang Tama berikan padanya

Tama: "Wa'alaikumussalam" jawab Tama menahan senyumnya karena bahagia

Tama terus memerhatikan Fikrah yang berjalan dengan sangat anggun serta menikmati derasnya hujan dengan terus mengulurkan tangannya pada hujan.

Beberapa saat kemudian, Tama mulai melajukan mobilnya dan akan pulang ke rumahnya.

                               ***
Sasha: "Fik.. Lo dianterin sama siapa?" tanya Sasha heran karena ia tak mengenali mobil yang telah mengantarkan Fikrah

Fikrah; "Yang itu? Ahh itu kak Tam.." perkataannya terpotong karena perhatian Sasha teralih pada tangan kiri Fikrah yang dibaluti dengan perban

Sasha: "Lo kenapa?" tanya Sasha cemas

Fikrah: "Gak papa kok" jawab Fikrah sembari tersenyum

Sasha: "Gue gak percaya, pokonya lo harus cerita sama gue saat ini juga" paksa Sasha

Fikrah: "Yaudah.. Gue cerita tapi pengen di kelas yuu bentar lagi masuk" kata Fikrah sembari melemparkan senyumnya pada Sasha dan dijawab dengan anggukkan. Dua gadis tersebut terus berjalan melewati koridor sekolah dengan santai tanpa ada topik pembicaraan satupun diantara keduanya

Sasha: "Jadi gimana?" kata Sasha saat mereka telah duduk

Fikrah menghela nafas dan menceritakan hari kemarin yang menurutnya sangat panjang dan mengerikan

Sasha mengepalkan tangannya marah kepada orang yang telah membuat sahabatnya terluka

Sasha: "Bangsat banget tuh orang! Liat aja ntar kalo ketemua sama gue bonyok tuh" ujarnya sembari marah-marah tidak jelas

Fikrah: "Udahlah.. Lagipula udah lewat juga" kata Fikrah menenangkan Sasha

Sasha: "Terus kak Tama yang nolongin lo kenapa dia mau nganterin lo sekolah?"

Fikrah: "Ya karena dia baik" jawab Fikrah santai

Sasha: "Lo suka sama kak Tama?" tanya Sasha tiba-tiba

Fikrah: "Lo gila! Ya nggak mungkinlah" elak Fikrah

Sasha: "Kenapa nggak? Didunia ini nggak ada yang mustahil Fik!" ujar Sasha menegaskan

Tak ada jawaban dari Fikrah, dia hanya terdiam merenungi perkataan Sasha

Bel masuk telah berbunyi hingga akhirnya Sasha yang ingin kembali bertanya terhenti karena guru pun sudah masuk ke kelas mereka.

                                ***

Handphone Fikrah bergetar, ia bergegas untuk melihatnya memastikan siapa yang mengirimi ia pesan

Kak Tama:
Fik.. Aku udah didepan

Mata Fikrah seketika melotot, ia tak menyangka ternyata Tama benar-benar menjemputnya.

Setitik RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang