"Bagaimana unnie""Tidak diangkat"
"Apa jennie masih tidur"
"Aku tidak tau chaeng"
"Kita ke apartemen nya saja unnie"
"Kau yakin"
"Memangnya kenapa unnie"
"Kau sudah siap mati chaeng"
"Yakk unnie kenapa kau bicara seperti itu"
"Kau lupa chaeng, jennie akan membunuhmu jika kau menampakan dirimu dihadapannya"
"Aiisshh tidak mungkin jennie sangat menyayangiku"
"Ck..kau itu polos apa bodoh chaeng"
"Yakk unnie aku ini sangat menggemaskan asal kau tau"
"Siapa yg mengatakannya chaeng"
"Aku..tentu saja aku, saat aku bercermin aku begitu mengagumi diriku sendiri unnie" ucap chaeng membanggakan dirinya sendiri.
"Tuhan..masih banyak keinginanku yg belum terwujud. Kumohon jangan buat aku gila sekarang" jisoo menatap chaeng miris.
"Yakk unnie biasa saja menatapku jangan berlebihan seperti itu, aku tau kau juga mengagumiku"
"Chaeng aku punya waktu luang hari ini" ucap jisoo dengan tangannya mengusap lembut lengan chaeng.
"Lalu..kenapa kau menatapku seperti itu unnie"
"Kajja aku akan mengantarmu ke dokter syaraf sepertinya otakmu tinggal separo chaeng"
"Yakk unnie kau jujur sekali yaa" chaeng geram lalu memukul tangan jisoo pelan.
"Kajja kita pergi aku bosan seharian diapartemen"
"Pergi kemana unnie"
"Bagaimana kalau kita ke mall"
"Unnie terbaik, kajja" chaeng mengacungkan jempolnya lalu menarik tangan jisoo kemudian pergi.
"Yasudah..kau keluar"
".........."
"Aku bisa mandi sendiri lice"
"..........."
"Ck..kubilang keluar aku bisa melakukannya sendiri"
Tanpa menjawab ucapan jennie kini lice menyalakan air di bathtub lalu mengangkat jennie masuk kedalam bathtub itu bersamanya.
"Lice sudah kubilang aku..."
"Sssstttt diam" lice menempelkan jari telunjuknya dibibir jennie.
Perlahan lice menggosok punggung jennie dengan sabun, jennie tidak menolak apa yg dilakukan lice padanya.
"Berbaliklah" ucap lice pelan ditelinga jennie.
"Mwo.."
"Berbaliklah honey aku akan menggosok bagian depanmu"
Jennie pun hanya menurut saja apa yg diperintahkan lice, kini jennie dan lice sudah berhadapan.
Mata mereka saling menatap tidak ada yg mengatakan sepatah katapun.
"Shitt mengapa dia sangat sexy..tolong kau jangan bangun junior" batin lice yg sudah mati matian menahan hasratnya untuk tidak memakan jennie saat ini.
"Ughh..aku selalu tidak bisa menahan diriku jika sudah menatap mata hazelnya itu, hidungnya yg mancung dan shitt bibir itu, bibir yg selalu membuatku gila dan ingin terus menggigitnya" batin jennie yg kini tanpa sadar menggigit bibir bawahnya sendiri dengan sensual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi
RomanceLalice Manoban " mau sampe kapanpun kau menolakku mau sejauh manapun kau lari dariku mau sekeras apapun kau membantahku tetap saja kau hanya milikku" Kim Jennie "dasar orang gila dasar orang aneh sakit jiwa mau sampai kapanpun juga kau tetap orang a...