part 16

8.5K 670 93
                                    


"Jen apa yg kau lakukan" bentak chaeng saat irene ditarik kasar oleh jennie.

"Melakukan yg seharusnya" ucap jennie masih menatap irene tajam.

"Yg seharusnya kau lakukan itu menolong lice" kali ini jisoo ikut berbicara.

"Itu yg sedang aku lakukan" jennie membentak jisoo.

"Melakukan apa huh..yg ada kau membiarkan lice semakin sakit jika kau terus bersikap seperti anak kecil" sanggah chaeng.

Saat jennie jisoo dan chaeng masih berdebat. Irene mendekati lice berusaha memberi pertolongan dengan memeriksa keadaan lice lalu menyuntikan obat dilengan sebelah kiri lice tepat dipembuluh darahnya.

"Selesai..setelah ini kita tunggu lice sadar kuharap ketika lice sadar dia akan merasa lebih baik" ucap irene seraya membereskan peralatan medisnya.

Sontak jennie jisoo dan chaeng yg melihat itu menatap irene dengan tatapan yg sulit diartikan oleh irene tapi irene tak memperdulikan itu.

"Ayo kita tinggalkan lice, dia butuh istirahat. Kalian hanya membuat keadaannya tidak baik jika kalian terus berdebat seperti itu" ucap irene seraya keluar dari kamar lice meninggalkan mereka bertiga dengan tatapan melongo tak percaya dengan apa yg diucapkan irene.

"Jadi kau ini benar benar seorang dokter" tanya jisoo pada irene.

"Apa aku harus memperlihatkan sertifikat ku sebagai seorang dokter pada kalian agar kalian percaya jika aku benar benar seorang dokter" ucap irene menatap ketiganya.

"Bukan begitu maksudku, hanya saja kita baru kenal jadi wajar jika kami bertanya seperti itu padamu" ucapan jisoo yg mendapat senyum juga anggukan dari irene.

"Baiklah aku mengerti jika kalian tidak mempercayaiku, tapi percayalah aku hanya ingin menolong lice karna itu sudah menjadi tugasku jika melihat ada orang yg sakit didepanku"

"Benarkah hanya itu" jennie memicingkan matanya pada irene.

"Tentu saja,,memangnya apalagi" sanggah irene.

Jennie hanya mengedikan bahunya mendengar jawaban irene.

"Sudahlah tak usah dibahas lagi" ucap jisoo.

"Irene apa aku boleh bertanya sesuatu padamu"

"Tentu saja chaeng kau boleh bertanya apapun padaku selagi aku bisa menjawabnya"

"Jadi kau datang darimana dan ada keperluan apa kau datang ke korea" tanya chaeng yg diangguki jisoo sementara jennie hanya mengamati irene sedari tadi.

Sebelum menjawab pertanyaan chaeng, irene tersenyum pada chaeng lalu membenarkan posisi duduknya.

"Aku datang dari paris dan tujuanku ke korea untuk memenuhi permintaan rekan ku untuk bekerja di salah satu rumah sakit yg ada disini"

"Jadi kau akan bekerja disalah satu rumah sakit yg ada disini" ucap chaeng.

"Iyaa..seperti itu" irene tersenyum pada chaeng.

"Baiklah aku mengerti sekarang" ucap chaeng yg balas tersenyum pada irene.

"Irene terimakasih kau tadi sudah menolong lice dan maaf atas perlakuan jennie" ucap jisoo yg diberi tatapan tajam oleh jennie.

"Tidak apa jisooyaa aku mengerti"

"Obat apa yg kau berikan tadi pada lice" tanya jennie ketus.

"Itu hanya obat penenang serta penghilang rasa sakit" jawab irene.

"Obat penenang?? Apa maksudmu memberi lice obat itu" jennie menatap serius pada irene.

"Kau bilang tadi lice tiba tiba mengeluh sakit dikepalanya memukul mukul kepalanya" tanya irene.

DelusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang