BraydenLy | "Ada apa dengan Brayden?"

23 7 1
                                    

Hollaa 😶

Abaikan typo!

•••BraydenLy•••

Hari ini, hari kepulangan Lydia dari rumah sakit. Setelah dirawat 5 hari akhirnya ia dapat menghirup kembali udara luar.

Di ruangannya sekarang ramai yang membantunya membereskan semua barang-barangnya. Dan, disini ada Bunda Brayden yang membantu. Beliau baru sempat datang hari ini, dikarenakan harus ikut Ayah Brayden keluar negeri.

Saat ini, Bunda dan Amel sedang mebereskan barang-barang Lydia. Brayden dan Luke mengurus kepulangannya. Sedangkan Daniel dan Ryan, apalagi yang mau ditanyakan? Tidk usah ditanya, mereka hanya berleha-leha di sofa sambil memakan cemilan.

Sedangkan Lydia, ia tengah berbincang bincang kecil dengan Callie. Ntah kenapa ia bisa seakrab ini dengan Callie. Lihat saja, saat ini Callie sedang duduk di atas bankar berhadapan dengan Lydia, mereka berbicara serius, terkadang tertawa, ntah apa yang dibicarakan.

"Oi ya, Kaka kenapa kok bisa gini si?" tanya Callie penasaran karena ia melihat ada perban di kepala Lydia.

"Kaka gapapa, kaka cuma jatoh kemarin di kamar mandi" ucap Lydia

"Kok ngeri gitu sampe di perban?" tanya Callie polos

"Iya, memang harus gini, Callie kalau gamau kaya gini, hati hati ya di kamar mandi" ucap Lydia memleringatkan sambil mengelus pipi gembul Callie.

Callie mengangguk patuh. Lydia terkekeh melihat tingkah laku Callie.

Bunda dan Amel telah selesai membereskan barang-barangnya, Amel keluar sebentar mau membeli minum katanya. Bunda tersenyum melihat interaksi Callie dan Lydia tersebut. Jarang-jarang Callie akrab dengan orang lain selain keluarga, apalagi ini perempuan. Bunda makin melebarkan senyumnya saat tiba-tiba Callie mencium pipi Lydia. Ia yakin, jika Callie nyaman dengan Lydia.

Bunda perlahan-lahan berjalan kearah bankar. Ia duduk disamping Lydia dan mengelus surai coklat Lydia. Lydia menoleh dan tersenyum.

"Barang kamu sudah beres, kita tunggu dua manusia kutub kembali ya sayang" ucap Bunda dengan bercanda.

Lydia terkekeh ringan mengangguk "maaf ya bunda, bikin bunda repot-repot datang kemari, terus beresin barang barang aku" ucap Lydia tak enak.

Bunda mengibaskan tangannya "gamasalah, itu karena Bunda nganggap kamu sebagai bagian dari keluarga kami" ucap Bunda tulus dan mengecup pucuk kepala Lydia.

Lydia tersenyum haru. Reflek, ia memeluk Bunda dari samping. Ia bahagia bisa diterima dengan baik oleh keluarga Willston.

Tak lama Brayden kembali keruangan. Luke dan Amel sudah menunggu di parkiran. Langsung saja mereka semua berjalan ke parkiran.

Lydia melihat kearah Callie yang berjalan dengan menunduk, ia pikir kenapa, ternyata Callie mengantuk. Ia berlutut mensejajarkan tingginya dengan Callie. Diusapnya pelan kepala Callie.

"Kamu ngantuk?" tanya Lydia lembut yang dibalas anggukan lemah Callie.

Lydia tersenyum mengerti "mau kaka gendong?" tawar Lydia yang mendapat tatapan berbinar dari Callie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BraydenLyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang