BraydenLy | Mama

28 10 2
                                    

Awas! Typo dimana-mana;)


•••BraydenLy•••

Bel berbunyi menandakan sekarang waktunya makan siang.

"Baik anak-anak, sekian perkenalan kita pada hari ini, besok kita akan mulai pemilihan pejabat kelas. Baik silahkan keluar dan makan siang. Permisi"

Ibu Endang, selaku wali kelas X-IPA1 keluar dari kelas. Seluruh murid yang didalam kelas bersorak bahagia di karenakan sekarang mereka bebas bisa kemana saja selama 2 jam.

"Ly, langsung ke kantin apa sholat dulu?" tanya Amel disela-sela dirinya membereskan alat tulisnya

"Sholat aj dulu deh kayanya Mel, biar lebih enak. Ini pun udah azan juga. Kamu ikut aku atau langsung ke kantin?"

"Ya ikut lho lah" jawab Amel semangat

Lydia hnya tersenyum tipis. Lalu mereka berdua keluar dari kelas dan berjalan ke lantai 3 di mana musholla sekolah berada.

Sesampainya di Musholla, Amel dan Lydia masuk terlebih dahulu kedalam untuk mengambil mukena dan menaruh nya di sajadah, lalu mereka mengambil wudhu.

15 menit kemudian, Amel dan Lydia sudah selesai melaksanakan kewajibannya sebagai muslim. Mereka pun memakai sepatu dan langsung menuju kantin untuk makan siang.

Mereka berdua memilih kantin lantai 2, dikarenakan kantin lantai 2 banyak didominasi anak-anak yang satu angkatan dengan mereka.

Sesampainya di kantin, Amel dan Lydia langsung menuju stand tempat pengambilan makan siang. Saat mereka sudah mengambil puluhan lauk pauk makan mereka pun menuju tempat duduk dengan membawa baki yang berisi makan siang mereka.

Amel dan Lydia makan dalam diam dan tenang, hanya suara dentingan sendok dengan piring yang terdengar.

Di sela-sela mereka sedang makan dalam tenang, tiba-tiba seseorang duduk di samping Lydia. Lydia yang merasa ada yang duduk disebelah nya menoleh, dan saat itu matanya membulat terkejut.

Amel yang sedari tadi makan sambil sesekali bermain ponsel terdiam sejenak, karena sedari tadi kantin lumayan berisik, sekarang sudah diam.

Amel mengedarkan pandangannya keseluruh kantin, kerutan di dahinya makin dalam, pasalmya seluruh siswa dikantin melihat kearah mejanya, dan muka mereka semua ada yang bengong, takut, dan banyak lagi.

Perlahan Amel menoleh kearah Lydia, ia terlonjak kaget saat melihat seseorang yang di samping Lydia. Itu William, si pentolan sekolah!

Lydia masih melotot terkejut, sedangkan William melihat Lydia sambil tersenyum penuh arti. Amel pun langsung mencairkan suasana.

"Mau apa lo?" tanya Amel tho the point kepad William

William menoleh dan menaikkan sebelah alisnya "Gue kakak kelas lo kalau lo lupa"

Amel bersedekap dada dan menaikkan alisnya sebelah "lo ga pantas disebut kaka kelas, gue tanya sekali lagi lo mau apa?!" Amel sedikit menaikkan nada suaranya.

"gue cuman mau liat calon masa depan gue lagi makan" kawabnya santai

Amel berdecih sinis "gue rasa calon masa depan lo makin ga bisa makan liat muka lo yang kaya pantat monyet itu" tukas Amel tajam

BraydenLyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang