Warning! Typo bertebaran;)
•••BraydenLy•••
"Abang!!!"Teriakan seorang gadis kecil sedikit mengusik seorang pemuda yang tengah tidur nyenyak.
Brak! Brak! Brak! Brak!
Walaupun di luar sudah terdengar gedoran pintu, akan tetapi seorang pemuda yang masih bergelut di bawah selimut tebal tersebut tak menghiraukannya.
Ceklek
'Mampus gue'
'Plak'
"BANGUN!!!!!"
"5 menit"
"Callie gamau tau! Bangun sekarang! Iii bangun Abang!! Udah jam 6 lewat!!!"
Dengan terpaksa Brayden bangun, tolong diperjelas Terpaksa, kalau bukan karena sudah di tampar dan diteriakkan oleh gadis kecilnya itu dia tak akan bangun.
Perlahan Brayden duduk untuk mengumpulkan nyawa. Ia membuka matanya, melihat adik kecilnya yang sangat menggemaskan itu. Adiknya berdiri di sebelah tempat tidurnya dengan bibir mengerucut 5 centi kedepan, piyama bergambar panda kesukaannya, dengan memeluk boneka panda dengan tangan kirinya, tangan kanannya berada di pinggang, rambut yang di cepol asal, pipi yang gembul.
Karna tak sanggup melihat sang adik yang menggemaskan, langsung saja ia menggendong adiknya dan membawa ketempat tidur. Lalu memeluk adiknya layaknya guling. Membuat sang adik berteriak.
"KYA!!!!! BUNDA!!!! BANG BRAY GAMAU BANGUN NI!!! BUNDAA!!! CALLIE GA BISA NAPAS BUNDA!! TOLONG!!!"
Bugh
"Setan!" umpat brayden kepada seseorang yang menggeplak kepalanya.
Ia menoleh melayangkan tatapan tajamnya kepada pelaku yang menggeplak kepalanya. Saat tau siapa pelakunya ia langsung cengengesan.
"Hehe maap yah! Damai damai!" ucap Brayden dengan cengiran lebar
"Maap maap! Ayah udah bilang! Jangan ngomong-ngomong kaya gitu didepan adek! Bangun sekarang mandi!!" ucap Samudra-Ayah Brayden dengan menjewer telinga Brayden.
"Aakk, iya iya yah lepas-lepas ini mau ke kamar mandi!" Brayden memohon sembari melepas jeweran sang ayah.
Callie yang melihat sang abang dijewer ketawa ngakak dengan memeluk bonekanya erat.
"Siap-siap terus kamu sana! Udah jam berapa ini! Abang kamu mau pergi kuliah telat gara-gara nunggu kamu!"
"Siap" ucap Brayden sambil mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi
"Ayahhhh"
Samudra menoleh mendengar suara manja tersebut, ia tersenyum lalu menggendong gadis kecil nya yang gembul tersebut dan turun kebawah.
20 menit di butuhkan oleh Brayden untuk membersihkan diri. Sekarang ia telah selesai dengan seragam seninnya. Saat dirasa semua selesai ia langsung turun kebawah.
Sesampainya di bawah, ia menuju ke ruang makan yang telah diisi oleh keluarganya. Ada Abangnya yang sedang menyuapi adik kecilnya, Ayahnya sedang baca koran, dan Bunda nya sedang menata makanan.
"Pagi" sapa Brayden dan duduk di tempatnya.
"Cepet makan sayang, kamu hari ni ngawas MOS kan?" ucap Medina-Ibunda Brayden seraya memberi piring berisi nasgor kepada Brayden
"Siap bun"
Saat sedang tenang Brayden makan sarapannya, kerah bajunya ditarik membuat dirinya terpaksa berdiri dari duduknya. Siapa lagi kalau bukan Brayson sang Abang nya yang sungguh jahil itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
BraydenLy
Teen Fiction[Slow Updatee] BraydenLy singkatan dari nama brayden dan lydia. Lydia seorang gadis manis, sederhana, pintar, dan genius, sedangkan Brayden si ice prince, pintar,dan tak kalah genius, anak pemilik sekolah. Awal pertemuan mereka simple, dimana s...