Chapter 5

2 0 0
                                    


Beberapa hari kemudian pepohonan disepanjang jalanan semakin tampak sepi dengan banyaknya dedaunan yang gugur darinya. Namun menandakan pula musim gugur memasuki babak pertengahannya. Lalu tampak pula seorang gadis dengan pakaian santainya tengah menelusuri lorong-lorong kecil disebuah mini market untuk mencari barang-barang kebutuhannya sehari-hari. Apalagi kalau bukan untuk memenuhi lemari pendingin dirumahnya ataupun keperluan pribadi lainnya. Kondisi gadis itu terlihat lebih baik dibandingkan sebelumnya, bahkan tidak terdapat bekas luka apapun ditubuhnya. Semenjak ia memiliki kebiasaan itu, ia memang mempunyai 'ramuan' dan cara tersendiri untuk menyembuhkan luka-lukanya hingga tak berbekas sama sekali.

Tatapan gadis yang tengah sendirian itu terlihat sedikit antusias meneliti satu persatu barang yang ia cari diantara ribuan barang yang tersedia dimini market itu. Hingga akhirnya iapun sedikit tertarik dengan--

"Hatsune!" panggilan yang terdengar lebih antusias dari tatapan Hatsune itu seketika menghentikan kegiatannya sejenak hanya untuk menatap lawan bicara disebelahnya yang baru saja menghampirinya ini. Kehangatan tubuh seseorang yang tiba-tiba menerjang punggungnya dan sebuah tangan yang memeluk pinggangnya seketika membuat Hatsune kaget ditambah dengan gambaran yang ditampilkan dilayar Handphone berwarna silver milik Ryuuki berada tak jauh dari hadapannya.

Klik!--Hanya dalam sepersekian detik hasil foto yang menampakkan wajah datar sedikit kaget Hatsune dan senyuman bodoh Ryuuki itupun tercetak jelas didalam Handphone milik Ryuuki itu. Pria itu mengajak seorang gadis datar seperti Hatsune berfoto??

Tepat setelah Ryuuki berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, iapun kembali menjauhkan tubuhnya. "Akhirnya kita memiliki kenangan..." dan bergumam seraya tersenyum puas. Sama sekali tidak ada kerjaan pemuda satu ini.

Kemudian tatapan Hatsune jatuh pada Troller didekat pria itu yang hampir penuh dengan beragam bahan makanan, dan menandakan bahwa Ryuuki baru saja selesai dengan pekerjaannya. Gadis itu sama sekali tak terganggu dengan perbuatan Ryuuki barusan padanya. Bagi seseorang yang dicap datar sepertinya hal-hal yang tak terlalu mengganggu kehidupannya itu hanya bagaikan angin berlalu, tak penting sama sekali.

"Kau sudah selesai??" lanjut pria itu bertanya, setelah menyimpan benda segi-empat miliknya. Lalu ia baru menyadari sesuatu saat mengalihkan perhatiannya pada Hatsune dan menemukan gadis itu tengah memegang sebotol parfum ditangannya.

Bukannya malah menjawab, Hatsune malah tampak menaruh botol parfum itu ditrollernya dan kembali menyibukkan dirinya, seperti tidak ada yang sedang berbicara padanya. Lalu iapun kembali menelitik benda-benda yang ada dihadapannya. Mendapat respon yang menyebalkan itu, sama sekali tak membuat Ryuuki kecewa. Tidak, ia sudah terlalu biasa dengan sifat acuh gadis itu.

Kemudian Ryuuki pun melihat sekelilingnya, mencari sesuatu yang lebih menarik untuk dibahas, karena orang cerewet sepertinya akan merasa cepat bosan jika harus menunggu dalam diam. Lalu sesuatu yang sempat menarik perhatiannya tadi kembali ditemukan olehnya didalam troller gadis itu.

"Kau itu maniak apel... tapi kenapa parfum, sabun, bahkan pengharum ruangan milikmu memiliki aroma citrus??" tanya Ryuuki penuh rasa penasaran sembari menelitik setiap benda yang didalam troller gadis itu. Tidakkah pertanyaan yang sama harusnya juga ditanyakan pada pria maniak apel dan beraroma mint ini???

"Hn." gumam Hatsune seadanya.

"Itu sama sekali tidak menjawab pertanyaanku, Hatsune..." balas Ryuuki terdengar tak suka.

"Hhhhh, citrus adalah aroma kesukaan ibuku." penjelasan pun akhirnya meluncur dari mulut gadis itu.

"Ohhh, kalau begitu kenapa tidak menemuinya?? Peluk dia dan hirup aroma tubuhnya sampai kau puas... Kenapa harus menyebarkan aromanya diapartemenmu??... Aku juga tidak melihat kau sibuk untuk bertemu dengannya setelah kejadian itu. Apa... " ucap Ryuuki sekenanya dan sengaja menggantung, untuk membuat gadis itu membalas ucapannya. Sejujurnya bukannya Ryuuki membenci aroma itu hanya saja sedikit aneh baginya, mencium aroma citrus pada tubuh seorang maniak apel.

AbnormalWhere stories live. Discover now