***
~4 tahun yang lalu~
Pagi hari di musim semi yang cerah, membawa semangat tersendiri bagi para manusia yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Apalagi ini adalah hari minggu, hari dimana tempat wisata maupun rekreasi akan dipenuhi oleh orang-orang yang ingin atau setidaknya melepaskan kepenatan mereka sejenak selama seminggu belakangan. Jika pun tidak, maka rumah adalah tempat yang paling cocok untuk menghabiskan waktu liburan seharian ini. Sama halnya dengan keluarga lainnya, salah satu keluarga kecil yang harmonis juga tengah menghabiskan hari libur mereka dirumah kecil nan nyaman mereka. Tunggu... Sepertinya tidak. Bukan satu keluarga, melainkan hanya ada dua makhluk yang tengah mendiami rumah kayu itu.
Satu manusia pertama merupakan seorang gadis yang berumur 15 tahun, dengan pakaian santainya tengah duduk menikmati buku bacaan ditangannya di dalam ruang keluarga. Tatapan sejernih berlian abu-abu miliknya tampak sangat fokus meneliti kalimat-kalimat yang tertera disetiap kertas putih itu. Sementara satu makhluk lainnya tampak baru saja melangkah ke arah dapur, menuju lemari pendingin sepertinya mengambil buah berwarna merah yang pas digenggamannya. Saat tatapannya melihat makhluk lain yang tengah berada di ruang lain yang berhadapan langsung dengan ruangan tempatnya berada, iapun mengambil makanan lain didalam lemari pendingin. Tatapan Soft Gray ceria dan geraian Browny miliknya berpadu dengan pakaian santai yang sama persis seperti gadis pertama tadi, membuatnya terlihat manis. Ya, cukup satu kata untuk mereka, kembar identik--setidaknya untuk saat ini. Dengan semangkuk buah ditangannya gadis itu pun berlari ke arah manusia lain yang bak pantulan cermin dirinya itu.
"Onee-chan!!" teriak gadis itu tepat saat ia menghempaskan bokongnya disamping gadis yang tampaknya kutu buku itu. Namun, yang diteriaki hanya santai tanpa mengalihkan tatapannya sedikitpun dari buku bacaannya.
"Onee-chan... Aku bosan~" rengek sang adik sambil sesekali mengunyah apel ditangannya itu.
"Lalu??"
"Bermainlah denganku~ Aku tidak bisa menemukan yang lain dirumah ini..."
"Hn."
"Ayolah~..." rengeknya lagi, "Sebenarnya kemana Tou-chan dan Kaa-chan?? Aku tak bisa menemukan mereka dimana pun." kali ini gadis itu merubah nada suaranya menjadi sedikit lebih serius, meskipun hanya sedikit. Tentu saja ia menjadi sedikit serius jika sudah menyangkut dengan keberadaan kedua orang tuanya.
"Mengantarkan bibi ke rumah sakit."
"Ba-chan... Kambuh lagi??"
"Ya, pagi ini..."
"Benarkah??..." ujarnya sedikit terkejut, namun tak lama setelahnya ia mulai memeragakan tokoh detektif saat sedang berpikir. "Kenapa aku bisa tidak tau...??"
Dengan tatapan lelahnya, sang kakak pun menutup bukunya dan langsung mencubit serta menarik-narik gemas hidung adiknya itu. "Makanya... Tidur jangan seperti orang mati..."
"Huwaaaaa!! Ittai! Ittaaa~..." teriak gadis bernama Hatsune itu, yang tak lama kemudian berhasil menyelamatkan hidungnya dari penyiksaan sang kakak. "Enak saja... Salahkan saja pangeran tamvan yang datang ke dalam mimpiku tadi. Membuatku enggan cepat-cepat bangun saja..." ucapnya dengan tatapan berkilau, bahkan bisa terlihat biasan pelangi? disana.
"Dasar kau ini..." Shizune pun berniat kembali mencubit hidung adiknya. Namun saat Hatsune berhasil mengalihkan wajahnya lebih cepat, Shizune beralih menyambar semangkuk stroberi dipangkuan Hatsune.
"Jangan hanya karena hari pemeriksaan kesehatan sudah terlewati, kau bisa seenaknya saja... Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang, kenapa kau tak bisa menjaga kesehatanmu sedikit saja!!" lanjut sang kakak kali ini dengan tegas sekaligus khawatir. Kemudian mulai mengunyah buah favoritnya itu, stroberi. Manis asam yang segaaaar~
YOU ARE READING
Abnormal
RomanceGenre: Slice of life Rating: Mature (16+) Saat keabnormalan membuat hidupmu tak pernah berarti. bahkan kematian pun enggan menerimamu. sepeggal kisah seorang perempuan yang selalu merasa lebih baik tanpa orang lain disekitarnya. cerita fiksi karanga...