Chapter 11 (End)

1 0 0
                                    


***

~Bonus Cerita~

~1 tahun kemudian~

" ...akhir cerita, Sang pangeran dan putri itu pun hidup bahagia bersama kedua anak angkatnya. Tamat." Hatsune pun kembali memperbaiki selimut yang menutupi tubuh kedua anak-anaknya hingga bagian dada mereka. Sementara Ayumi dan Shio sudah menutup kedua mata mereka saat sang ibu masih sibuk berdongeng tidur untuk keduanya.

Tak lama setelahnya Hatsune pun beranjak dari kasur itu setelah memberikan kecupan selamat malam untuk kedua putra putri nya. Namun, belum sempat ia berbalik untuk melangkah pergi tiba-tiba sebuah genggaman tangan menghentikannya. Hal itupun sontak mengagetkannya, "Ya, Shio-chan..." ucapnya pada Shio yang ternyata masih membuka matanya.

"Ibu... Ibu sayang Shio kan??" suara serak khas anak kecil yang masih ngantuk menyapa pendengaran Hatsune.

"Shio-chan, kenapa bicara seperti itu??" balas, sang ibu lembut sembari menggenggam tangan kecil Shio dan mendekatkan wajahnya pada si anak yang terlihat sedih itu.

"Besok ada perayaan hari orang tua di sekolah Shio. Setiap tahun teman-teman Shio selalu datang bersama orang tuanya. Tapi papa selalu sibuk jika Shio minta untuk datang. Jadi Shio selalu datang bersama Sakura-san. Tapi karena ada Ibu sekarang. Ibu bisa tidak temani Shio disana. Shio ingin sekali Ibu datang ke sekolah..."

"Shio sayangg..." peluk Hatsune penuh kelembutan pada anak yang sangat disayanginya itu. " "Tentu saja! Besok pasti Ibu akan datang, dan Ibu juga pasti akan mengajak papa. Papa harus liat bagaimana hebatnya Shio di sekolah... Ibu janji."

"Terima kasih Ibu... Shio sayang Ibu." ucap Shio sembari tersenyum bahagia. Dan kali ini bocah kecil itu lah yang memeluk ibu tirinya itu. Dan dibalas dengan pelukan hangat ditambah kecupan dipipi gembul itu. "Ibu juga sangat menyayangi Shio... Sekarang tidurlah. Besok kita akan pergi bersama seperti biasa. Dan bersama papa pastinya." kali ini Hatsune kembali memasang senyum hangatnya.

"Selamat malam, sayang..."

"Selamat malam, Ibu."

Cklek!!--"Hahhhh..." helaan napas panjang dan terdengar berat meluncur bebas dari wanita berumur 27 tahun itu. Tidak, bukan karena beban hidupnya yang bertambah untuk mengurus dua orang lainnya. Sebenarnya, semenjak ia menikahi pemilik perusahaan production house itu beban hidupnya sedikit berkurang karena memiliki beberapa asisten rumah tangga yang selalu siap sedia membantunya dirumah bak mansion yang ditempatinya bersama keluarga besarnya itu sekarang. Namun, semenjak ia mulai membuka perasaannya kembali untuk orang-orang disekitarnya lagi. Ia seperti ikut menanggung semua beban-beban mereka dipunggungnya. Masalah keluarga kecil yang ditinggal mati oleh sang kakak, masalah pertumbuhan dan hidup kedua anaknya, masalah workaholic suaminya, dan masalah mertua laki-lakinya yang terkadang merepotkan karena selalu meminta hal-hal aneh... Mungkin karena faktor usianya.

Hatsune tersenyum simpul sembari mengaduk kopi hangat digelas tepat dihadapannya.

'Terlalu banyak masalah... Namun aku menyukainya. Entah mengapa aku malah menikmati ini semua. Aku benar-benar menjadi seorang ibu, adik ipar, istri, dan menantu sekaligus... perasaanku begitu penuh, aku... aku... aku tak pernah merasa sebahagia ini.'

Perlahan Hatsune mulai memapaki satu persatu anak tangga sembari memegang sebuah baki ditangannya. Ia tak pernah menyangka ia akan dapat merasakan semua ini. Yang ada dipikirannya sejak dulu adalah, mungkin kutukannya itu akan terus menghantui dirinya yang tinggal seorang diri dirumah yang jauh dari siapapun. Mungkin. Namun pada kenyataannya... Semuanya lebih dari cukup untuk kebahagiannya. Sekarang ia dikelilingi oleh orang-orang yang selalu memberikanya kebahagiaan.

AbnormalWhere stories live. Discover now