Menjalin keakraban

153 106 5
                                    


Setelah selesai mandi, gue mengeringkan tubuh ini dengan handuk lalu pakai kimono favorit berwarna pink. Dan kaki ini lansung berlari kecil menuju kamar, mengambil ponsel dan hempaskan tubuh ke atas ranjang.

"Hmm, nyamannya .. besok harus bangun pagi nih, biar bisa masak untuk sarapan mas andre.." pikir gue.

Dan tidak lupa pasang alarm, lalu nyalakan mp3 music favorite mulai gue nyalain.

" ... But your not alone, i'am here with you, tought we're far apart..." (song with Michael Jackson)

Lagu tersebut selalu membuat nyaman terlelap dalam tidur, disaat semua lelah menyapa tubuh ini.

*******************************

Jam telah menunjukkan pukul 04.30 WIB.

"kriinggg.....  kriinnnggg... kriiiinnnggg......"

Alarm pun berbunyi tepat waktu.

Mata ini perlahan mulai terbuka menyapa sinar mentari yang mengintip di balik gorden jendela.

Setelah jeda 5 menit ,gue matikan alarm dan lansung menuju ke dapur untuk masak. Gue buka lemari es, lalu lihat di dalamnya cuma ada telur, sosis, keju dan maizena. Jadi sarapan pagi ini fix yaitu omelet.

Setelah matang lansung gue masukkan kedalam tupperware. Dengan penuh bahagia, hati ini pun tidak sabar ingin segera meluncur ke tempat mas Andre. Lalu gue lansung berlari ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, gue berdandan secantik mungkin. Baju hem putih, blazer hitam dan celana slimfit hitam menjadi pilihan fashion gue hari ini.

Singkat cerita gue meluncur ke tempat mas andre dengan memacu mobil secepatnya, karena rasa ingin segera jumpa. Setelah sampai, gue lansung saja masuk tanpa permisi, karena kunci cadangan rumah ada di tangan gue.

"Ternyata Mas Andre belum bangun, dan mumpung belum bangun jadi ada banyak waktu menyiapkan sarapan yang tadi gue masak di meja makan." pikir gue.

Setelah selesai melakukan aktivitas tersebut, gue pun bergegas menuju kamarnya. Lansung saja masuk karena memang pintu kamar tidak di kunci, dan sampai di samping kasur tempat Mas Andre tidur ,di situ malah gue diam terpaku melihatnya tidur.

"Hmm.. Manis juga ternyata loe kalau tidur mas.." gumam gue.

Tanpa sadar gue kecup pipinya untuk membangunkannya.

"Masss...bangun, sudah pagi lho.. "

Perlahan gue bisikan kata tersebut,sambil mengguncang badannya.

Mas Andre pun mulai sedikit demi sedikit tersadar dari mimpinya. Kaget ada gue di sampingnya.

"Lah.. Mbak kok bisa masuk kamar?" 

Ucapnya lantang, karena mungkin masih setengah sadar.

"Huum, maaf mas.. Tadi pintunya nggak di kunci, jadi gue masuk saja buat bangunin loe." jelas gue.

"Owalah, kelupaan.. Maaf semalam entah kenapa badan ini terasa lelah sekali mbak.. Jadi belum kunci pintu deh.." jawabnya sambil cengar cengir.

"Hhehehe, iya gak apa-apa kok mas.. Yuk bangun ,cuci muka.. Terus sarapan.." ajak gue.

" Iya mbak, bentar ya.. Gue ke kamar mandi dulu."

Jawabnya sambil menuju kamar mandi begitu saja

"Oke mass.. Gue di ruang makan ya..."

Teriak gue, sambil berjalan ke ruang makan untuk menunggu mas Andre selesai bersih-bersih diri.

Setelah hampir 1 jam mas Andre pun datang memakai hem hitam corak naga dan singa.

" Gagah juga ternyata dia.." kata gue dalam hati.

" Mbak... woyy jangan melamun.. "

Bentaknya pelan sambil menuju ke kursi di samping gue.

"Ehhh... Huum maaf mas... Yuk sarapan dulu sebelum dingin masakannya." jawab gue gugup.

"Siapp.. Ini loe yang buat ya mbak?"

Tanya Mas Andre sambil makan sesendok demi sesendok dengan lahap.

"Iyaa mas... Kenapa gak enak ya?" tanya gue lagi.

"Enggak mbak... Ini mah enak banget, kan gue suka keju dan ini rasanya pas lumer di lidah.." jawabnya

"Akhhh.. Loe bisa aja mas.."

Gue menimpalinya sambil malu-malu gimana gitu. Hhehehe.

Lalu kami pun lanjutkan makannya. Dan setelah selesai, gue berkeinginan ngajak mas Andre ke Mall untuk jalan-jalan.

"Mas, habis ini kita ke Mall yuukkk.." ajak gue.

"Hmmm, baiklah..." jawabnya singkat.

"Ya udah, kita berangkat sekarang aja yukk, takut macet jalannya.." ajak gue lagi.

"Okee tuan putri, nanti gue yang nyetir yaakk..." jawabnya.

"Hu'um nggak apa mas , silahkan.."

Lansung kita menuju mobil, dan mas Andre pun tanpa ragu lansung menyetir dengan lihai mobil gue.
Tidak perlu waktu yang lama sih, kami pun sampai di tujuan dengan selamat.

Setelah memarkirkan mobil, kami pun turun dan melangkah masuk kedalam mall. Dengan manja gue beranikan diri merangkul tangannya dan dia pun tidak keberatan, sambil mengajak dia ke fast food yang kebetulan ada di lantai bawah, karena di situ tempat penjual es krim kesukaan gue.

"Mas, yukkk ke sana dulu.. Gue pengen es krim.." ajak gue manja.

"Hhahaha, okeee..." jawabnya sambil tertawa.


(Don't forget stay in my stories)

Malaikat tak hanya ada di SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang