Berhubung sudah lama gak update..
Dan banyak yang nungguin.. Akhirnya author jadi semangat untuk update awal bulan.. 😁😁Dengan bergelayut manja di lengannya, gue pun merasa sedikit bahagia, seperti anak kecil yang manja dan senang mendapatkan hadiah es krim. Setelah sampai, tidak pakai lama gue pesan es krim vanila dengan toping coklat dan keju.
"Mas.. Loe mau es yang rasa apa? Kok malah diam aja sih..." tanya gue manja.
"Emm.. Apa saja boleh terserah loe mbak.. Apa pun pilihannya pasti enak kok.. Hehehe..." jawabnya.
"Ishh... Kok gitu sih.. Ntar gue kasih es rasa sambal lho ya.. Wkwka.." canda gue.
"Hahaha.. Nggak apa-apa kok, asal itu kemauan loe, kan kalau pedas gue tinggal lihat wajah loe itu sudah jadi manis kok es krimnya.." balasnya.
"Akhh mas ini bisa aja.." jawab gue tersipu malu.
Untuk menutupi wajah memerah gara-gara malu, gue pun ambil sikap pesan satu lagi es yang sama seperti yang tadi.
Setelah menyelesaikan pembayaran, kami pun menuju tempat duduk di sudut untuk menikmati kebersamaan dengan es krim.
Dan karena gue kurang hati-hati, alhasil kaki terantuk meja dan hampir jatuh. Untung mas Andre sigap, segera merangkul erat dan membimbing dengan perlahan ke tempat duduk.
Lalu dengan menatap tajam dia bertanya,
"Loe nggak apa-apa kan? Mana yang sakit?"
Tanya dia cemas sambil memijat pergelangan kaki gue, alhasil cuma meringis doang jawaban yang gue berikan, sambil menahan sakit.
Mungkin melihat raut wajah gue, mas Andre paham dimana yang sakit. Dan karena keenakan di urut dia, gue pun perlahan lupa rasa sakitnya dan menjadi nyaman.
"Emm, sudah mas.. Nggak sakit lagi kok, makasih ya.." ucap gue.
"Yakin sudah nggak sakit?" tanya dia.
"Hu'um mas.. Itu es nya sampai mau cair gara-gara gue.. Maaf ya sudah repotin.." jawab gue.
"Aihh, nggak apa-apa kok.. Lain kali hati-hati ya.." pintanya.
"Hu'um... Siyapp boss..hehehe.." jawab gue dengan canda.
Setelah itu kami makan es bersama, sambil bercerita soal ini itu. Perlahan gue tambah kagum sama dia, jarang juga sih ada lelaki yang segitu perhatiannya sama cewek, bahkan mau nyentuh kaki cewek walau sebagian cowok pasti malu lah dilihat banyak orang di muka umum seperti itu.
"Mas, abis ini kita nonton yuk.. Sepertinya ada film yang bagus deh.." ajak gue.
"Emm, iya aku ngikut saja kok, asal jangan nonton horor lho ya.." jawabnya.
"Lha kenapa kalau horor mas?" tanya gue heran.
"Takutnya nanti nggak jadi liat filmnya, loe malah lihatin wajah gue yang ganteng lho mbak.. Wkwka" godanya.
"Ishh mas ini.."
Gue menjawab sambil mencubit pinggangnya, dengan niat bercanda.
"Attaatahh.. Ampun mbak.. Sudahlah.."
Pintanya, lalu membalas cubitan gue pakai senyuman.
"Sudah yukk.. Ke lantai atas.. Keburu habis tiketnya.."
Lansung gue ajak mas Andre sambil menarik tangannya, lalu berjalan menyusuri lantai 1, sambil sesekali bercanda.
Setelah itu kami berdua menuju lift untuk meluncur kelantai paling atas, karena bioskopnya berada di lantai 4. Lalu kami masuk ke dalam lift dan gue tetap bertahan dalam posisi menggandeng tangannya dengan manja, tanpa berubah sedikit pun hingga mencapai lantai 4.
Sampainya di lantai 4, segera kami bergegas menuju bioskop. Lalu kami memilih film yang tersedia di hari dan jam saat itu. Dan akhirnya kami sepakati film yang bergenre romance action.
Kami pun membagi tugas untuk menghemat waktu. Dan gue kebagian tugas untuk antri tiket, sedangkan dia sibuk mencari popcorn dan minuman ringan yang hanya boleh di beli di bioskop tersebut.
**********************************
"Time, it needs time To win back your love again I will be there I will be there Love, only love Can bring back your love someday I will be there I will be there..." (song Still loving you by Scorpion)
Sambil mengantri, gue bersenandung lagu tersebut, supaya tidak cepat merasa bosan di antrian yang panjang ini. Lagipula gue tidak mau menyiakan moment yang saat ini membuat nyaman hati, di saat pikiran yang tadinya selama ini sepi dan kalut. Dapat terkuatkan oleh kehadiran sosok lelaki yang mengajarkan gue tentang arti kehidupan sebenarnya.
Mungkin gue selama ini salah, karena menurut gue sepihak, lelaki itu sama saja. Hanya bisa bermain dengan perasaan wanita dan tidak mau untuk memahaminya. Namun semua pikiran gue itu termentahkan oleh sikap mas Andre tadi. Walau baru kenal kemarin, tapi gue yakin dia orang baik dan tulus. Semoga!
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat tak hanya ada di Surga
Non-FictionPerkenalkan gue vina, gadis tomboy abis. Tau gak kalian, malaikat itu bisa berwujud siapa saja, dan dimana saja. Contohnya yang gue alami, di saat ayah mengalami masalah di ginjalnya, dan perlu donor ginjal yang cocok. Ini sempat membuat frustasi gu...