Aku cuma mau ngetes aja takutnya akunku juga kena.
Banyak yg bilang wp di bobol hacker. Tolong dong kasih tau aku gimana akun tetep aman?
Makasih
Rotisobek squad
Chaeyeon : heh para penghuni neraka
Chaeyeon : keluar ga lo pada hah
Roa : bri6 bgt lu
Rania : ngapa sih tong?
Rena : awas aj kl gk penting
Chaeyeon : bentar
Roa : buruan gak?!
Chaeyeon : gue udah mens lagi hehew
Rena : bangsat
Chaeyeon : keluar yu ke mana gt
Roa : ke pim yuu
Rena : hayu lah
Ya udahlah gue mending nyimak doang. Dikacangin juga ntar gue nimbrung. Mereka berubah. Akhir-akhir ini gue ngerasa kayak useless banget gitu loh.
Gue capek.
Capek hidup sih sebenernya.
Kak Suho
Kak?|
Kpn plng?|
Mama papa kgn|
Gue juga|5.00 pm
Lo sehat kan?|
Selalu aja begini, kak Suho sibuk banget sama kerjaannya. Coba aja kalau kak Suho masih tinggal sama gue pasti gue bisa bebas.
Albino
|karania
|heh
|santan kara
|pApasih anying|
|ikut gw kuy
Kmn?|
|gramed
|ntar gw traktir
|gimana?Gk bisa hehe|
|ya dari tadi kek bilangnya
|hari ini kan lo lbrRmh gue kedatangan tamu|
Org penting kata nyokap||y kan tamu bonyok lo
|kek lo penting aja sih
|yodah kalo gt
|bsk gw jemputYyyy|
Semoga aja gue gak dijodohin beneran. Gue gak mau. Hidup gue aja udah kayak gitu malah ditambah dijodohin. Mau kayak apa nanti hidup gue?
"Rania! Buruan turun," Buru-buru Rania merapikan rambutnya yang di biarkan terurai. Malam ini penampilan Rania berbeda dengan penampilan biasanya. Dia memakai dress berwarna peach selutut pilihan sang mama.
"Kak Suho nggak pulang, Pah?" tanya Rania begitu bergabung dengan papanya di ruang makan. "Enggak, dia harus meeting hari ini." Rania hanya mengangguk.
Tak lama kemudian keluarga teman papanya datang. "Lama nggak ketemu, Kim." Tn. Kim menyambut kedatangan teman lamanya dengan pelukan hangat.
"Bagaimana kabar kamu?"
"Baik kok. Eh ini adeknya Suho kan?
"Iya, dia adeknya Suho, Rania."
Park Junsoo adalah teman lama Kim Seungmin.
"Kamu tinggi banget masa om aja kalah sama kamu." tawa seluruh orang yang berada di ruang makan meledak. Berbeda dengan Rania yang sedang sibuk mengontrol detak jantungnya.
Acara makan malam dimulai. Keempat orang tua itu saling melemparkan candaan. Sedari tadi Rania diam, dia hanya memasang wajah dinginnya. Dia bersyukur bisa mengontrol ekspresi wajahnya.
Kok perasaan gue gak enak ya?
"Bentar lagi tanding ya Ra? Kamu ikut tim mana? Sama yang kayak dulu?"
"Eh? Iya om, saya tetep di tim yang dulu."
"Habis itu dipanggil ke pelatnas ya?"
"Gak tau om hehe."
"Oh iya ini anak kedua dan anak bungsuku, yang ini Park Chanyeol sedangkan yang bungsu Park Jimin."
"Rania satu kelas kan sama Jimin?" tanya Ny. Park
"Iya tante."
"Yoora gak ikut?"
"Ah, Yoora kebetulan anaknya lagi sakit jadi gak bisa ikut."
"Berhubung sudah malam kami selaku para orang tua ingin memberi tahu maksud dan tujuan kami mengadakan makan malam. Rania, Chanyeol, kami sepakat menjodohkan kalian. Chanyeol, cincinnya nak."
Rania kaget sedangkan Chanyeol terlihat biasa saja seolah-olah dia sudah tau tentang perjodohan ini.
Ah sial ngapain sih pake dijodohin segala? Lagian kak Chanyeol udah punya cewek. Arghh
Chanyeol memakaikan cincin di jari Rania begitu juga sebaliknya.
Cincinnya bagus, pasti mahal. Sayang banget dipake sama gue dan kak Chanyeol. Gue cinta dia tapi dia enggak.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless [PCY]
Fanfiction"Gitu aja kamu gak bisa, dasar anak gak guna." Capek. "Sekarang gue tau mana anjing mana temen." Udah capek hidup.