💫07

733 109 29
                                    

Gue belum pernah merasakan suasana meja makan yang hangat seperti sekarang ini. Jujur gue iri.

Karena memang papa mama gue lebih sering membahas tuntutan-tuntutan mereka untuk gue daripada membahas apa aja yang udah gue alamin selama ini. Mereka lebih sering menekan gue, gue harus lolos seleksi timnas lah, gue yang harus dapet juara umum lah. Capek.

Papa mama gue segila itu sama prestasi sehingga tanpa sadar mereka sudah menyiksa anaknya sendiri.

Atau mungkin gue bukan anak mereka haha kejauhan banget gue mikirnya.

Intinya, gue butuh istirahat, gue butuh keluarga yang hangat.

Gue capek.

"Onty!"

"Hai! Nama kamu siapa, ganteng?"

Seenggaknya ada keponakannya Kak Chanyeol sehingga gue bisa menutupi keadaan gue yang sebenarnya.

"Kepin!"

Gue sedikit tertawa karena dia masih belum begitu lancar dalam berbicara. "Ih kamu lucu banget sih, onty gemes."

"Ran, pr kimia udah belum?" huh, pasti mau nyalin. Kapan sih kebaikan gue gak dimanfaatkan sama orang lain?

Apa perlu gue jadi jahat dulu supaya mereka gak seenaknya aja sama gue? Hm?

"Udah, kenapa?"

"Hehe gue salin ya?"

"Gue ambil dulu bukunya."

"Kamu ajarin dia aja, jangan kamu kasih contekan. Dia gak akan mau belajar mandiri nanti." cegah Kak Chanyeol

"Iya Kak, nanti dia aku ajarin dulu."















"Ran,"

"Hm?"

"Kok akhir-akhir ini lo jadi jarang gabung sama Chaeyeon dkk sih?"

Yang bikin jarang gabung juga siapa? Mereka sendiri tuh.

"Biasa aja perasaan."

"Mereka belum tau kalo lo sama bang Chanyeol tunangan?"

"belum."

"Kenapa? Mereka kan sahabat lo."

Hah?

Gimana gimana? Ngomong di depan kuping gue sini.

"Itu urusan pribadi gue, jadi mereka gak perlu tau itu."

"T-

"Gak usah banyak tanya, mending lo buruan kerjain pr. Gue keburu ngantuk."

Jimin cuma pengin tau aja bukan karena dia peduli sama gue. Karena memang semua orang begitu ke gue.

Kepo doang, peduli kagak.

Biar bisa jadi bahan gibahan, hah gitu kan tabiatnya manusia.













Sekarang gue bingung.

Gue mau tidur di mana? Ya kali satu ranjang sama pacar orang, brengsek banget gue.

Tidur di sofa aja lah daripada harus satu ranjang sama dia. Masa tidur aja harus akting juga.

Akhirnya gue mengambil selimut yang sempat gue bawa dari rumah dan juga bantal punya Kak Chanyeol.

Cklek

Keluarlah Kak Chanyeol dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarlah Kak Chanyeol dari kamar mandi. "Loh kok tidur di situ?"

"Hnggak nyaman aja."

"Kenapa? Kamu takut aku apa-apain?"

Pede banget buset. Yang ada gue kasihan sama jantung gue harus kerja ekstra kalo tidur satu ranjang sama lo.

"Bukan gitu..."

"Sekarang kamu pindah ke ranjang, Ran!"

"Aku gak nyaman tidur satu ranjang sama orang lain—maksudku lawan jenis, kak."

"Kalo gitu biar aku aja yang—

"No! Aku kan yang numpang di sini. Udah ya kak, selamat malam." gue langsung menarik selimut guna menutupi tubuh gue.

"Selamat tidur kak."

"Have a nice dream, Ran."

Dear jantung, bisa diem gak?

🌻🌻🌻

Perlahan gue membuka mata ketika kegiatan tidur gue terganggu oleh sebuah sinar matahari.

Bentar,

Pinggang gue kenapa berat banget kayak ketimpa apa gitu dan di dahi gue juga rasanya ada nafas.

Begitu kedua mata gue terbuka sempurna, gue dikagetkan dengan sebuah pemandangan yang membuat jantung gue makin ricuh.

Kak Chanyeol.

Dia shirtless dan dia terlalu dekat sama gue. Posisi kami terlalu intim.

Btw, sejak kapan gue tidur di ranjang? Oh mungkin gue ngigo kali ya semalem, gak mungkin kan Kak Chanyeol yang mindahin gue. Mimpi banget gue.

"Ini pasti mimpi." kata gue sambil beberapa kali menampar pipi gue sendiri.

"Pipinya jangan di pukul terus, nanti sakit. Kamu gak mimpi kok Ran, ini nyata." tangan gue ditahan sama Kak Chanyeol.

Brengsek, ngangetin aja.

"Mulai hari ini sampai seterusnya kamu tidur sama aku, di ranjang aku."

Kenapa? Takut ketahuan mami lo ya? Cih

Gimana ya perasaannya mbak Wendy kalo liat gue sama Kak Chanyeol sekarang?

Gue bener-bener jadi orang ketiga dihubungkan mereka. Itu bukan yang gue inginkan.

Gue emang suka kak Chanyeol

Gue emang cinta kak Chanyeol tapi gue gak mau terjebak dalam situasi kaya gini. Di mana kehadiran gue merusak semuanya.

"Kamu mau ke mana?"

"Mau bantu mami." tapi kak Chanyeol nahan badan gue.

"Udah tidur lagi aja lagian ada kak Yoora."

Tapi, masalahnya gue di sini cuma numpang ya kali kagak bantu apa-apa.

"Udah di suruh mami, katanya yang masak biar mami aja."

Gue diem. "Udah tidur lagi aja, nanti sore aku temenin lari. Aku udah dipeseni mama kamu kalo tiap sore kamu harus lari, latihan fisik tapi paginya gak usah cukup sore aja."

Hngg mama bilang gitu? Syukur deh gue bisa istirahat gak terus-terusan nyiksa badan.

"Emang kakak gak sibuk?"

"Enggak, udah tidur lagi." Gue nurut toh gue juga jarang bangun siang kalo dirumah.

Mbak Wendy, maafin gue ya.

Emang gue gak guna baget hidup, cuma bikin susah orang.

Tbc


Mau temenan sama aku gak? Wa boleh twitter ato ig juga boleh.

Kalo mau curhat juga silahkan

Ig : shppnrs
tw : doyoungsp

Useless [PCY] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang