Jangan lupa vote ya
Terima kasih untuk kalian yang setia menunggu workku. Sabar ketika aku kasih harapan palsu.
Thank you yorobun❤️❤️❤️❤️
"Rania buruan turun, sarapan!"
Buset, pagi-pagi udah teriak aja si nyonya besar. Daripada mama marah gue turun ke dapur dengan cepat.
"Buruan sarapannya! Udah ditungguin calon suami kamu itu loh,"
"Hah siapa mah?"
"Ya Chanyeol lah siapa lagi emang calon suami kamu?"
What the fuck, ngapain sih pake acara jemput segala.
Karena nggak mau bikin kak Chanyeol nunggu lama akhirnya gue cuma ngambil roti satu lembar buat sarapan. Gampang ntar bisa beli di kantin kalo laper.
"Berangkat dulu ya ma."
Pas keluar rumah, kak Chanyeol udah berdiri nyender di mobil.
Dear jantung,
tolong tenang ya? Nggak usah deg degan sama cowok orang. Dihatinya udah ada cewek lain, namanya Wendy. Inget.
"Kak sowry yha hadi nunggu lama," omongan gue nggak begitu jelas soalnya gue ngomong sambil makan roti.
Tiba-tiba kak Chanyeol majuin badannya sampe mukanya pas di depan wajah gue. Tau posisi orang ciuman kan? Ya udah gitu posisi kita sekarang.
Dia gigit sisi roti yang belum gue makan. Sumpah ini deket banget anjir. Tenang Rania, tenang, dia cuma akting doang. "Kalo makan jangan sambil ngomong," kata dia sambil ngejauhin badan dia.
Sumpah suaranya berat banget.
Uhuk uhuk
Sialan gue sampai kesedak roti. Kak Chanyeol langsung ngasih gue air mineral yang isinya tinggal setengah. Gue dikasih bekas dia gitu? Ah, bodo amat gue minum aja.
"Kamu cuma sarapan roti satu aja?"
hAH?
TELINGA GUE NGGAK SALAH DENGER NIH?
aku—kamu?
Gue sama dia nggak pernah berinteraksi dan sekalinya berinteraksi pakai aku-kamu an?
"Iya,"
"Mampir ke warung bubur ya?"
"Nggak usah, nanti kita telat." Kelamaan sama dia nggak bagus buat kesehatan jantung. "Serius?"
Gue ngangguk. Ternyata kak Chanyeol aktingnya jago juga ya hAhAHA. "Nanti kamu latihan voli?"
"Iya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless [PCY]
Fanfiction"Gitu aja kamu gak bisa, dasar anak gak guna." Capek. "Sekarang gue tau mana anjing mana temen." Udah capek hidup.