6

838 64 2
                                    

Jangan lupa votenya yak 😂
Enjoy!! 😆

----------------------------

Amplop itu membuat dunia Taehyung runtuh seketika. Tadinya ia berencana membuangnya tetapi ia simpan di raknya. Sekarang mood Taehyung sangatlah jelek. Baru saja dapet 1 minggu libur demi membahagiakan dirinya dan Jungkook tapi hal kesenangan itu harus tergantikan dengan hal terburuk. Sudah 2 minggu semenjak kejadian itu. Taehyung berusaha melakukan hal dengan Jungkook seperti biasa. Dengan senyuman, bisa dibilang senyuman palsu menutupi kesedihan ini.

Taehyung tidak berani memberitahukan Jungkook dan Jimin. Sebelumnya, Yoongi memaksa Taehyung untuk memberitahu mereka soal ini segera, tetapi Taehyung tetap tidak mau. Ia bersikeras menutup penyakitnya ini. Namun, itu akan terlihat percuma juga. Toh perbedaan dirinya yang dulu dan sekarang akan ketahuan nanti.

Sekitar jam 4 sore, Taehyung berniat bertemu dengan Yoongi. Ia ingin membicarakan sesuatu dengannya. Saat ditengah perjalanan, Taehyung mencari amplopnya dan hasilnya tidak ada di tasnya. Ia teringat kalau amplop itu masih ada di raknya. Dengan cepat ia membalikkan mobilnya dan menekan gas mobil hingga melaju cepat.

Sesampainya Taehyung di ruangannya, ia langsung mengambil amplop itu dan tanpa sengaja bertemu dengan Jimin ditambah raut muka bingung berada di wajahnya.

"ada urusan apa lagi disini Tae?" tanya Jimin berjalan ke arah sahabatnya.

"uh...itu...aku ketinggalan sesuatu" Taehyung udah gemeteran

"apa yang kamu maksud ini?" Jimin menampakkan sebuah amplop di pegangannya. Melihat itu, Taehyung tidak bisa berhenti gemetar.

Jimin melangkah maju ke hadapan Taehyung dengan raut wajah sedih dan juga kesal. Namja itu sudah siap menerima pukulan dari sahabatnya. Malahan yang ia dapatkan adalah pelukan dan tangisan.

"mengapa kau harus menutupi ini dariku bodoh....aku ini sahabatmu dari SMA. Orang yang kau selamatkan dari penderitaan. Kenapa kamu harus menutupi semua ini dariku, Tae...Jangan kamu pendam sendiri! Berikan aku kesedihan dan rasa sakitmu juga!" Pertahanan Taehyung runtuh. Air matanya sudah mengalir begitu deras. Ia tambah memeluk Jimin dengan begitu erat sampai ia menangis keras di dalam pelukan itu.

Sangat menyakitkan mendengar Taehyung menangis seperti ini. Jimin tau betul apa yang dirasakan Taehyung sekarang. Pasti menyakitkan mendapatkan berita yang membuat jiwanya hancur dan juga menghilangkan senyuman hangat dari wajah sang matahari. Sekarang mataharinya itu tertutupi oleh awan hitam. Kalut dalam pikirannya sekarang.

Setelah sekitar 20 menit menangis, Taehyung melepaskan pelukannya dan menatap sendu ke sahabatnya.

"apa...yang harus aku lakukan sekarang, Jim? hidupku sudah tidak lama lagi. Ibu dan Ayah mau memisahkanku dengan Kookie. Kookie pasti akan sangat sedih kalau aku tidak ada disampingnya. Tolong beritahu aku, apa...apa yang harus kulakukan sekarang, Jim....Aku tidak tau lagi...." Mendengar ucapan sakit Taehyung seakan membuat Jimin bingung untuk memberi saran. Hatinya juga sama-sama sakit. Ia juga bingung apa yang harus dilakukannya. Agar sahabatnya ini tidak meninggalkan penyesalan yang amat pedih.

Jimin mengusap kasar air matanya dan berusaha kuat menanggapi permasalahan ini.

"Tae,"

Taehyung mendongak dengan air mata masih mengalir deras. Jimin sebetulnya tidak tega dengan saran ini. Tetapi, ini demi kebaikan Taehyung dan Jungkook. Sebelum melanjutkan perkataannya, Jimin menegukkan ludahnya dan melanjutkan.

Mendengar saran dari sahabatnya itu, mata Taehyung melebar sesaat dan memikirkan baik-baik perkataan sahabatnya itu. Sehabisnya, Taehyung mengerti dan menerima saran Jimin dengan hati masih tidak rela.

My Hardworking Hyung • Vkook Brothership ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang