2

3K 182 4
                                    

Red

05.15 p.m
Konoha, 20 menit sepulang KHS


Sederet murid Konoha High School, berdiri sejajar di atas jejeren patung Hokage-dengan menghadap arah tenggelamnya matahari.

Semuanya terdiri dari tujuh pria dan enam wanita, termasuk yang berambut merah dan blonde. Satu diantara jajaran wanita, memasang wajah malas dan berharap waktu berjalan cepat. Dan semuanya segera berakhir.

"Apa masih lama, neji kun," Kalian pasti mengerti siapa yang bertanya. Yup, gadis dengan surai dark coklatnya. Yang biasanya bercepol dua, dan sekarang menjadi sebuah geraian rambut yang menjuntai hingga ke pinggang kecilnya. Tangannya bertaut erat dengan tangan kekasihnya-Neji.

Dari arah kanan, tepatnya selisih tujuh baris dari Tenten-gadis bersurai coklat, mencibir pelan dan tersenyum sumringah setelahnya.

"Sasuke-kun," Seruan manja darinya membuat Sakura ingin mual seketika saat itu juga.

Lalu, gadis bersurai merah berjalan ke arah kiri. Tepatnya selisih tiga baris darinya, antara; Chouji,Kiba,dan disusul Shikamaru. Ia langsung bergelayut manja ketika sampai pada pemuda dingin berambut pantat ayam.

"Kau tak ingin seperti mereka," Dan menyenderkan kepalanya pada bahu lebar Sasuke.

Sasuke tak menjawab kecuali diam. Membiarkan gadis bersurai merah-Karin, bergelayut manja padanya. Toh, Sakura juga tidak mempedulikannya sama sekali.

Sementara baris ke-2 dari arah kanan, Sakura, mengerucutkan bibirnya kesal. Ia tak menoleh dan tetap menunggu datangnya sunset dari atas patung para Hokage.

"Dia murah senyum sekali," Sakura berujar demikian.

"Siapa?," Temari yang tepat berada di samping kanan Sakura menyahut. Sementara sebelah kirinya-Hinata, ikut meoleh ke arah Sakura.

"Red hair," Sakura menjawab singkat sebagai jawaban dan bungkam setelahnya.

Namun, tatkala bibir Hinata terbuka, Sakura kembali menyahut atau mungkin melanjutkan perkataannya yang sengaja tidak diteruskannya tadi.

"Dia murah senyum," Sakura menyunggingkan senyum, lebih tepatnya smirk yang tidak pernah ditunjukkan oleh siapapun.

"Dia, Karin-chan. Bukankah cantik jika murah senyum?" Hinata tersenyum sumringah kepada Sakura. Berbanding terbalik dengan Sakura, yang semakin mengerucutkan bibirnya. Dan mendengus malas, setelahnya.

Sakura menoleh menatap presensi Hinata-yang balik menatapnya, heran ketika melihat mimik Sakura.

"Murah senyum, Hinata. Murah!Murah...sekali-" Sakura kembali menatap depan. Menatap gugusan awan yang telah berubah menjadi jingga.

-seperti dirinya sendiri," lanjutnya yang dibalas tawa geli dari Temari.

Sakura balik menatap tajam Temari-yang dibalas gidikan bahu, sebagai tanda ketidaktahuan. "Berhenti tertawa, ingin kuganti otak Shikamaru dengan milik Naruto."

Dan setelahnya, Temari terkekeh sebenatar menanggapi ancaman Sakura, yang dimana baginya adalah sebuah guyonan belaka.

SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang