13

1.4K 88 6
                                    

"Seperti biasanya," Sasuke berucap demikian ketika onyx nya memperhatikan gadis Haruno dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. Lalu, ia berjalan menuju sisi kiri Sakura dan mengajaknya untuk berjalan bersama berkeliling ke pasar malam.

Sedangkan, gadis yang sedang berjalan bersama Sasuke bergumam dengan kesal kedati kekasihnya memberikan sebuah jawaban yang terlampau datar juga dingin untuk dirinya.

Mereka melangkahkan tungkainya, sesekali melirik ke sisi jalan untuk melihat apa yang diperdagangkan oleh orang-orang, dan mungkin akan mampir sebentar nantinya jika menarik.

"Aku berusaha," Sakura berkata demikian, tatapannya menunduk menyusuri tanah yang ditapakinya. Sementara Sasuke menoleh, menatap presensi gadis Haruno yang tertunduk dalam menatap tanah tanpa aspal juga langkah kaki nya.

Ia bergeser ke kiri, mendekatkan diri kepada Sakura. Tangan kananya terangkat sebatas pinggangnya dan bergerak menuju pinggang kanan kekasihnya.
Kemudian, mencengkeram lembut pinggang gadis Haruno dan mendekatkan diri kepadanya. Merapatkan jarak diantara mereka.

Mendapatkan perlakuan demikian, gadis Haruno menoleh, mendongakkan kepala. Menatap heran pria Uciha yang berjalan di sisinya.

Dirinya memang sangat kesal, sebab butuh waktub berjam-jam dirinya untuk berdandan. Terlebih yukata dengan motif bunga sakura yang sedang dikenakannya mrnjadikannya lebih sulit lagi.

Jadi, mendengar apa yang dikatakan oleh Sasuke beberapa detik yang lalu memang sedikit mengecewakan dirinya. Berjam-jam menghabiskan waktu untuk berdandan dan kekasihnya hanya memberi komentar bahwa dirinya terlihat seperti biasanya.

Sementara Sasuke tetap menfokuskan diri  pada jalanan di depan dirinya juga Sakura. Dengan ekspresi kelewat dingin juga datar, ia bergumam pelan, "seperti biasa, kau selalu cantik," dan untuk beberapa detik telinga bungsu Uciha telah bersemu merah.

Mendapatkan pernyataan demikian, Sakura tersenyum dengan binar di kedua manik emerlad miliknya. Dan terkekeh kecil tatkala mengetahui telinga kelasihnya telah berubah warna layaknya kepiting rebus. Melihatnya, dirinya ingin mendaratkan ciuman pada pipi kiri pria tersebut. Sungguh, untuk pertama kalinya bungsu Uciha terlihat sangatlah imut.

Selanjutnya, kedua insan tersebut berjalan menuju atas patung hokage. Tentu saja, untuk melihat kembang api yang kemungkinan besar dapat terlihat indah di atas patung Hokage. Walaupun pada kenyataannya tempat tersebut jarang pengunjung, karena jarak yang ditempuh lebih jauh. Juga diharuskan menaiki beberapa tangga.

Seusai sampai di tanah lapang dan beberapa stand di atas patung hokage, Sasuke tetap menatap lurus kedepan dan memberikan pertanyaan terhadap Sakura.

"haus?," Sakura menoleh ke kanan, ketika suara husky milik Sasuke menginterupsi dirinya. Kemudian dengan cepat gadis bersurai softpink tersebut mengangguk sebanyak dua kali sebagai jawaban.

Mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, dengan segera Sasuke mengedarkan pandangannya. Mencari sebuah stand yang menyajikan sebuah thai tea dengan cup bergambarkan musim semi, kesukaan Sakura. Tetapi tatkala Sasuke telah mengedarkan pandagannya lebih dari sepuluh detik dirinya tidak kunjung menemukannya, tepukan seorang gadis pada pundak kirinya membuatnya menoleh, "Thai tea saja cukup, tidak perlu bergambar musim semi," dan senyum samar terkembang dalam belah bibir Sasuke.

Sekarang, keduanya berjalan pada sebuah stand minuman dengan dengan dominasi warna latte juga lampu tumblr yang mengelilingi gerobak stand tersebut. Keduanya berjalan pelan, lantaran kedua kski gadis Haruno yang tidak dapat melangkah lebar sebagai akibat dari yukata yang dikenakannya.

Butuh waktu sedikit lebih lama untuk sampai stand tersebut yang hanya berjarak duapuluh meter dari tempat mereka berpijak tadinya. Dan ketika telah sampai. Sakura berdiri di sisi Sasuke yang mengenakan pakaian casual, sedang mengangkat jam tangan hitamnya untuk melihat pukul berapa sekarang.

SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang