Apartemen Sasuke
10.00 p.m"Tumben sekali memintaku kemari," ucap pria bersurai pirang dengan malas. Sembari kedua tangannya menyilang di belakang kepala.
Sasuke hanya bungkam, masih enggan menjawab pertanyaan yang diajukan Naruto kepadanya. Ia lebih memilih untuk berjalan menuju kulkas nya dan mengambil sesuatu dari sana.
Naruto yang merasa terabaikan, memangku dagunya. Dan protes kepada Sasuke, "oi, teme aku biacara padamu."
Tak.
Sebotol sake, Sasuke letakkan begitu saja di meja mini bar depan kursi tinggi bar yang diduduki Naruto. Tidak lupa dengan dua gelas juga diletakkanya di sana. Kemudian, Sasuke duduk di bangku depan Naruto tanpa ekspresi apapun-datar.
Sementara Naruto mengernyitkan dahi. Merasa, Sasuke benar-benar aneh hari ini. Tidak biasanya bungsu Uciha tersebut dengan senang hati mengajaknya minum. Apalagi mengajak minum dan meminta Naruto ke Apartemennya.
"Kau aneh sekali," risau Naruto.
Manik shappire nya menelisik Sasuke. Ia bersikap waspada, takut jikalau manusia di depannya bukan Sasuke. Bisa saja, hanya raga Sasuke di depannya dan jiwa nya adalah para leluhur terdahulu. Atau jangan-jangan Sasuke kerasukan Hasirama, atau mungkin Tobirama. Tidak-tidak pikiran Naruto menjadi irasional sekarang.
"Teme," panggil Naruto. Berusaha memastikan bahwa di depannya adalah Sasuke.
Tetapi, yang dilakukan Sasuke hanya menuangkan sake ke dalam gelasnya dan bungkam akan pertanyaan Naruto.
Pria Uzumaki semakin waspada sekarang. Dirinya merasa arwah Hasirama sedang merasuki Sasuke sekarang. Tanpa menunggu lama, Naruto berniat untuk undur dari apartemen Sasuke dan pulang bertemu dengan Hinata.
Namun, tatkala Naruto hendak turun dari kursinya. Sasuke terlebih dahulu berkata dengan lirih, "Sakura pergi karena diriku." Lalu menegak segelas sake di tangannya hingga tandas.
Butuh waktu seperkian detik sampai Naruto paham perkataan Sasuke. Usai paham, Naruto menjadi panik dan berkata, "Sakura pergi!!," ucapnya terkejut, "jangan bercanda." Katanya dengan datar.
"Hm," Sasuke hanya berdehem. Kembali menuangkan sake ke dalam gelasnya dan menegaknya kembali hingga tandas.
Naruto menghelas nafasnya dengan singkat. Menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "bukan 'hm', teme. Apa kau gila?," tanyanya dengan ekspresi tidak percaya.
"Dia pergi," gumam Sasuke tanpa menatap lawan bicaranya.
Naruto menghela nafas lagi. Mengerti dengan sifat sahabatnya.
"Berhenti minum, teme," Naruto memerintah dengan nada pelan. Tetapi yang dilakukan Sasuke hanya mengabaikannya dan menuangkan sake ke dalam gelas Naruto.
Mengetahui hal tersebut. Naruto berdecak tidak suka. Tangannya terulur berusaha untuk mengambil botol sake yang berada di sisi kanan Sasuke. Namun, dengan cepat pria di depannya menghentikannya dan berucap dengan amarah tertahan, "jangan menghentikannya, dobe."
Dengan perlahan, Naruto menjauhkan tangannya dari botol sake di sisi kanan Sasuke. Kembali memangku dagunya dan menatap Sasuke dengan malas, "Kau mengganggu malamku dengan Hinata." Ucapa Naruto pelan.
Ya memang benar, sebelas bulan yang lalu Naruto menikah dengan Hinata. Dan malam tadi, Hinata meminta izin untuk pergi, katanya sangat mendadak. Jadi secara terpaksa, Naruto mengizinkannya karena Hinata terus membujuknya dengan puppy eyes yang mampu membuat hati nya runtuh seketika. Lagi pula, Sasuke juga memintanya untuk datang ke apartemennya.
"Jelaskan padanya," ucap Naruto. Dan menyadari bahwa Sasuke telah mengubah atensinya perlahan kepada apa yang dikatakan Naruto.
Hening sesaat.
"Dengar, anggab saja kau hanya memiliki satu kesempatan. Apa kau yakin ingin membuangnya begitu saja?," ucap Naruto dengan yakin.
Manik onyx Sasuke memandang botol sake. Bukan menatap kosong, ia hanya berpikir dengan ucapan Naruto.
"Dan lakukan segera. Bisa saja kau mati esok." Celetuk Naruto tanpa berpikir.
Tak ada jawaban apapun dari Sasuke dan Naruto tidak lagi mempermasalahkannya. Ia hanya menegak sake yang dituangkan tadi oleh Sasuke hingga tandas. Lalu, menyodorkan gelas kosongnya ke Sasuke. Memintanya untuk menuangkan sake ke dalamnya.
Keadaan mulai menghangat.
Sasuke menuangkan sake ke dalam gelas kosong Naruto dan gelasnya yang juga telah kosong.
Lantas Sasuke kembali minum. Perbedaannya adalaj ia tidak melakukannya sendiri, tetapi bersama sahabatnya, Naruto. Bahkan, saling mendetingkan gelas satu sama lain atau mungkin —cherrs, bersulang— sebelum meminum sake nya.
Mungkin logika nya mulai berjalan lagi.
Selamat Pagi, semua😊😊
Hehe.
Updatenya lama ya? 😪😭
Sebenarnya udah buat chapter 19-Sasuke terus hilang 🙃. Jadi harus buat ulang lagi.
Kalau terlalu pendek atau aneh Orchid minta maaf.
🤗🤗Love you ❤💜❤💜