#13 Lamaran baru

6.5K 420 0
                                    

Charlie POV

"Paman, siapkan lamaran untuk besok. Aku akan melamar Hellen!"

Semua orang yang hadir di ruang makan itu langsung terdiam memandangku. Terutama Evelyn.

Wanita dengan rambut ikal itu memelototkan matanya padaku. Aku juga melihat tangannya yang mengepal di atas meja. Untung saja tidak ada pedang di ruangan ini, atau dia akan mengajakku berduel saat ini.

"Itu lucu sekali Charlie," ucap Bibi Hoisa lalu tertawa. Dia tengah berusaha mencairkan suasana disini, namun caranya salah.

"Aku tidak bercanda Bibi”

Mereka sontak terkejut kala mendengar ucapanku. Mereka, kecuali Kiara. Gadis pirang itu hanya menunduk memandang makanannya. Dari raut wajahnya, ia terlihat tidak bersemangat.

"Paman, tolong siapkan semuanya besok. Aku percaya Paman tidak akan mengecewakanku"

Hawa di tempat itu telah berubah. Aku yang menyadarinya pun langsung bergegas bangkit dan pergi dari sana. Aku tidak ingin berada di sana dalam waktu lama.

Tunggu saja, Kiara. Kau adalah orang yang paling bahagia setelah ideku ini dilaksanakan. Nantikan saja...

Aku berjalan keluar dari ruangan itu. Melangkah menuju ruang takhta.

Saat ini, ada banyak sekali masalah muncul, terutama di pedesaan. Apa lagi dengan permasalahan strigoi yang tidak kunjung selesai. Mereka menyita waktuku hingga aku tidak sempat beristirahat.

"Charlie!" suara itu berasal dari arah belakang. Aku segera membalikkan badanku agar bisa mengetahui siapa pemilik suara itu.

Itu adalah Evelyn yang kacau. Rambut yang berantakan, baju yang lusuh, dan ekspresi yang sangat tidak enak dipandang. Rupanya dia mengejarku.

"Charlie!" serunya sambil berlari ke arahku. Ia kemudian menghentikan langkahnya di hadapanku dengan napas yang terengah-engah.

"Ada apa ini? Mengapa wanitaku berpenampilan kacau seperti ini?" tanyaku sambil mengelus rambutnya.

Aku tahu lidahku pandai mengatakan hal yang manis. Apa lagi mengatakannya pada wanita seperti Evelyn yang akan langsung luluh mendengar hal semacam itu.

"Kenapa kau ingin menikah lagi?"
Aku menghentikan pergerakan tanganku di kepalanya, lalu dengan sigap Evelyn menggenggam tanganku.

"Bukankah aku saja sudah cukup? Dimana janjimu?" tanya Evelyn dengan wajah marah.

"Itu keinginan Ibuku." aku perlahan juga menggenggam tangannya dengan lembut. "Pahamilah dan mengertilah posisiku... Kumohon..."

Aku balik menggenggam tangannya. Sejujurnya, aku sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Aku juga sudah memilah jawaban yang akan aku beri agar emosinya mereda.

"Baiklah, tapi..." Dia tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi justru langsung memelukku posesif dan aku tahu apa lanjutan kalimatnya itu.

Aku dan Evelyn berjalan beriringan menuju kamarnya. Selama perjalanan, aku tahu kenapa wanita dengan rambut merah ikal ini datang dengan penampilan yang berantakan. Ia baru saja meluapkan emosinya. Entah ia luapkan kepada siapa, yang penting ia tidak marah padaku lagi.

"Baiklah, mari kita lakukan keinginanmu, Sayang," ucapku sambil mengunci pintu kamar Evelyn rapat-rapat.

*****
K

iara POV

Ternyata Hellen sangat cantik.

Badannya tidak tinggi, namun juga tidak terlalu pendek. Pas bersanding dengan Charlie. Rambut coklatnya yang bersinar terkena paparan cahaya mentari membuatnya tampil sangat mengagumkan. Aku sedikit tersenyum sembari memandangnya penuh pesona. Bahkan Charlie saja terus memandanginya sembari terkekeh kecil. Sulit mengalihkan pandangan dari vampir secantik Hellen.

Saat ini, aku sedang menggiring mereka menuju kamar Hellen. Aku melakukannya karena ini adalah perintah Charlie. Sepertinya pria itu sengaja ingin menyiksaku dengan mempertontonkan kemesraan mereka di depan mataku.

"Kau jelek seperti dulu." Aku dengar Charlie mengatakan itu sembari mengulurkan tangannya ke arah Hellen yang langsung disambut penuh senyuman olehnya.

"Hei, ibu bilang aku ini cantik, manis, dan mempesona. Hanya kau yang mengatakan aku jelek, dasar suami yang buruk! Aku tidak menyangka kalau aku akan menjadi istrimu. Kau itu menyebalkan, rayuanmu basi dan tindakanmu kolot!"

Waw, dia sangat berani mengatakan itu langsung di depan Charlie.

Hellen ini termasuk orang yang cerewet. Setelah aku amati, ternyata sikapnya juga seperti anak-anak.

Selain cantik, dia juga menggemaskan. Aku mulai tersenyum, aku rasa aku akan dekat dengan Hellen seperti ucapan Bibi Hoisa setelah makan malam kemarin. Bibi Hoisa meyakinkanku bahwa Hellen adalah vampir baik, dia berjiwa bebas, dan aku akan menyukainya.

"Eh, Ratu Kiara," seketika ia langsung menunduk di hadapanku saat menyadari aku memandangnya dari tadi. Aku tidak mengerti alasan dibalik tindakannya, karena itu aku segera memegang pundaknya. Menyuruhnya untuk menghentikan tundukannya.

"Jangan panggil aku dengan sebutan Ratu, panggil saja Kiara, mengerti?"
Aku tersenyum penuh arti ke arahnya dan dia malah tertawa sejadi-jadinya seraya menepuk bahuku. Membuatku melongo karena tindakannya. Aku jadi bertanya-tanya, apa benar dia ini putri bangsawan terkenal?

"Mengapa?" tanyaku sambil melongo. Apa aku mengatakan hal yang lucu, atau dia memang tidak menyukaiku?

"Ups, maaf, Kak Kiara. Aku hanya tertawa"

Dia perlahan mulai menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya. Kemudian, tersenyum lebar ke arahku. Sedangkan Charlie, dia terkekeh sembari berjalan meninggalkan kami. Aku penasaran, pasti ada sesuatu yang ia rencanakan. Tumben sekali pria jangkung itu terkekeh seperti ini.

Kini, aku berada dikamar Hellen. Charlie memintaku untuk membantu Hellen jika dia kesulitan atau apa pun itu. Dengan senang hati aku menuruti keinginannya, namun bukan karena perintah Charlie, tapi karena aku ingin lebih dekat dengan Hellen.

Istana begitu sepi, meski ada banyak orang yang tinggal di sini. Aku harap dengan kedatangan Hellen, kesepian ini mulai menghilang mengingat dia adalah orang yang cerewet.

"Jangan hiraukan dia Kiara, dia memang seperti itu setiap saat."  Charlie merebahkan tubuhnya di ranjang berukuran raksasa yang ada di ruangan ini.

Melihatnya seperti itu, membuatku berpikir, apa yang akan mereka lakukan malam ini?

.
.
Ayo vote!

I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang