#1 Kiara

31.6K 1.2K 38
                                    

Kiara POV

"Adopsi anak dari panti asuhan asih saja"

"Ah, aku pernah mendengarnya. Anak-anak disana memang lucu-lucu, baik, sopan, dan katanya sangat berbakat!"

"Benar. Itulah mengapa sebelum usia 12 tahun, semua anak disana pasti sudah diadopsi. Semuanya, kecuali 1 anak"

"Maksudnya?"

"Kiara Victora Lacynda. Ibu panti disana sangat tidak merekomendasikan anak itu. Dia tidak bisa apa-apa, bahkan dia tidak menuntaskan sekolahnya. Dia adalah satu-satunya anak yang masih tinggal disana hingga usia 19 tahun. Itu tentu memalukan"

"Astaga..."

Huh, obrolan tentang diriku lagi.

Sungguh, topik itu tidak tenggelam selama beberapa tahun ini. Saking seringnya aku mendengar itu, hatiku sampai kebal. Hatiku tidak lagi sakit saat seseorang membicarakannya.

Untuk apa sakit hati jika yang mereka katakan adalah kebenaran?

Aku hanya gadis sebatang kara yang tidak bisa apa-apa dan tidak menuntaskan sekolah. Aku si pencetak nominasi sebagai satu-satunya anak yang tetap tinggal di panti asuhan itu setelah lewat usia 12 tahun.

Tidak ada yang datang untuk mengadopsiku. Padahal aku sudah berusaha bersikap baik. Aku juga berusaha berpenampilan menarik, namun aku tetap tidak di lirik.

Yah, tak apa. Aku sudah berdamai dengan itu semua. Meski karena itu aku jadi orang yang rendah diri, namun aku percaya bahwa tuhan tidak akan mengecewakanku. Aku yakin, masih ada takdir indah yang disiapkan oleh tuhan di masa depan untukku.

Setelah pasang, pasti surut. Setelah gelap, pasti terang. Itu pedoman yang kupegang.

"Kiara, ini pesanan meja nomor 9." Ini adalah suara lembut Vivien. Dia teman kerjaku. Kebutuhan ekonomi keluarga yang memaksanya menjadi seorang pelayan di restoran kecil ini. Sama sepertiku.

"Iya" 

Seperti biasa. Aku mengambil nampan di tangannya, lalu mulai berjalan menuju meja nomor 9. Memasang senyum terhangat yang kupunya, kemudian memindahkan makanan dari nampan ke meja.

"Silakan" 

"Terima kasih"

127 ucapan puas dari pelanggan hari ini. Aku sangat senang. Itu artinya aku berhasil melakukan tugasku dengan baik.

Lihat, kan? Aku tidak seburuk yang mereka ucapkan. Aku bisa melakukan sesuatu meski hanya melayani pelanggan.

Namaku Kiara Victora Lacynda. Bukan nama yang tergolong indah, tapi aku suka dengan namaku. Ibu panti bilang, itu adalah nama titipan ayahku. Aku senang mengetahui bahwa ayahku masih peduli denganku. Meski setelah aku telusuri kemanapun, tak ada nama keluarga "Victora Lacynda".

Mungkin ayah salah pengucapan saat itu atau mungkin Ibu panti salah dengar. Aku tidak tahu, yang aku tahu, namaku adalah Kiara Victora Lacynda.

Hari mulai sore. Satu-persatu pelanggan kami mulai meninggalkan mejanya karena restoran ini akan segera tutup.

Aku mengambil piring-piring kotor dari meja terakhir, lalu meletakkannya di mesin pencuci piring. Aku langsung bergegas pulang setelahnya karena yang akan menata piring-piring itu nanti adalah Vivien.

Aku melangkah keluar dari restoran, kemudian berhenti sesaat untuk melambai kepada Vivien. Setelah melihat balasan lambaiannya, aku pun melanjutkan langkahku. Sedikit berlari.

Aku harus segera sampai di panti karena teringat sebuah janji. Janji membacakan dongeng "Cinderella" untuk adik-adikku.

Adik-adikku. Mereka adalah anak yang baik. Mereka sangat berbakat, lucu, dan menggemaskan, sesuai dengan ucapan orang-orang. Membuat aku sedikit iri, namun hal yang membuat aku tersentuh adalah cara mereka menyayangiku. Mereka sungguh menganggapku sebagai kakak kandungnya. Sebagian dari mereka memang bernasib sama sepertiku dan aku rasa itulah yang membuat kami menjadi saudara.

I'm a MIXED BLOOD [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang