(22) End

806 48 6
                                    

happy reading, jangan lupa untuk vote dan komen ♡

Akhir cerita yang bahagia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"

"Tetap seperti ini!"Bisikan Changbin sembari menatap tajam manik mata Felix.

Wajah nya mulai mendekat, sangat dekat.

Cupp..

Kecupan yang berasal dari bibir Changbin pun sukses mendarat mulus di bibir Felix, ciuman pertamanya sudah di ambil alih oleh lelaki yang ia sukai.

Felix mematung di tempat sampai terdengar langkah kaki mendekat ia langsung berdiri tegap dengan wajah yang sudah memerah.

"Siapa yang makan malam bersama ku?"Teriak beruang besar yang baru saja masuk ke dalam kamar Changbin.

"Cepat makan, kau belum makan!"Suruh Changbin seraya menatap lembut manik mata lelaki di hadapan nya.

"Ahh ba..baiklah"Jawab Felix sedikit tergagap, ia sangat gugup dan juga malu.

Malam pun semakin larut dan sekarang waktunya tidur tapi lelaki cantik itu tak bisa memejamkan matanya, bayangan kejadian tadi belum juga terlupakan.

Woojin sudah tertidur dalam keadaan duduk dan Felix berbaring di sofa, ia sangat gelisah, Lampu pun sudah di padamkan.

"Hei.. "Panggilan seseorang mengejutkan Felix.

"Hah? hyung mengagetkan ku saja"Ujar Felix seraya menatap Changbin yang belum tertidur.

"Kemarilah"Bisik Lelaki berdagu runcing itu.

"Ada apa hyung?"Tanya Felix seraya bangkit dan berjalan ke arah Changbin dalam kegelapan.

"Kau tak bisa tidur huh?"Bukan nya menjawab Changbin malah bertanya balik.

"Hah? Umm aku.. aku masih memikirkan kejadian tadi"Jawab Felix sembari menunduk malu.

"Naiklah ke ranjang ku"Suruh Changbin dengan menggeser tubuhnya.

"Tapi.."

"Tak ada bantahan atau ku hukum kau!"Ucap lelaki berdagu runcing itu.

Akhirnya lelaki cantik itu mengikuti kemauan Changbin, ia naik ke brankarnya dan berbaring.

Yang ia rasakan kini ialah perasaan yang nyaman, tiba-tiba saja ia menguap bersamaan dengan usapan lembut di puncak kepalanya dari lengan Changbin.

"Tidurlah!"Suruh Lelaki jutek itu.

Matanya memberat dan ia memejamkan matanya tapi sebelum kesadaran nya hilang ia bisa merasakan kecupan lembut di bibirnya tapi Felix tak berontak karena rasa kantuknya mengalahkan segalanya.

....

"Apakah kau tak berniat untuk bangun huh? Ini sangat sempit, cepatlah bangkit"Rengekan terdengar oleh telinga lelaki cantik yang masih dalam dunia mimpinya.

"Ehhmmm"Hanya erangan yang keluar dari mulutnya.

Akhirnya tubuhnya bangkit dan duduk.

"Cepat cuci wajahmu dan kupaskan aku buah!"Suruh Changbin dengan tekanan.

"Hm.."Deheman Felix menandakan 'Iya'.

Ia pun turun dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

Bugghhh

"Akhh"

"Hah? Hahahaha"

Bukan nya menolong Changbin malah menertawakan Felix yang terjatuh dari brankar, dan tawa itu membangunkan beruang yang sedang tertidur.

Straykids in real | Changlix (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang