(21) Lanjut ..

634 47 4
                                    

Happy reading, jangan lupa untuk vote dan komen ♡

Cerita yang belum berakhir
.
.
.
.
.
.

"Hikss.. hikss.. "Isakan lelaki cantik tak bisa berhenti, ia merasa bersalah.

"Kau jelek jika menangis"Ucap seseorang dengan jutek.

"Hah? huuaaaaa hikss.."Tangisan Felix malah menjadi-jadi.

Lelaki berdagu runcing itu hanya memutar bola matanya sebal.

"Hm"Deheman Changbin sembari merentangkan kedua lengan nya.

Dalam tangisnya ia bisa-bisanya membuat wajah bertanya.

"Ingin peluk?"Pertanyaan jutek itu membuat tubuh Felix spontan memeluk Changbin.

Lelaki itu memang ketabrak tapi hanya kaki yang sakit karena kendaraan di daerah taman jarang ada yang kencang.

bersimbah darah? ia memang berdarah, sedikit -_-.

"Maafkan... aku hikss.."Ucap Felix di isakan nya.

"Hei hyung kau sudah berkali-kali menyebutkan kata itu, Changbin pun tak apa-apa!"Bukan Changbin yang menjawab tapi Seungmin si galak.

Felix yang mendengar itu pun menyembunyikan wajahnya di dada bidang Changbin agar tangisnya tak terdengar oleh seungmin, ia takut.

Changbin pun menatap Seungmin dengan tatapan maut, yang di tatap pun bukan nya takut malah menatap balik lelaki berdagu runcing itu, terjadilah tatap-tatapan antar adik dan kaka.

"Yang berkedip duluan kalah, aku akan menjadi wasit"Teriak Han kegirangan.

"Yang kalah harus meneraktir semua member kopi panas, bagaimana?"Lanjut Hyunjin.

Chan yang melihat itu hanya memutar bola matanya sebal sembari menyenderkan kepalanya ke sofa, Sudah sering seperti ini.

Seungmin pun menatap Han dengan garang, yang di tatap hanya memasang wajah cengngesan.

"Baiklah, Changbin hyung ulangi"Ucapan Seungmin membuat Han memasang wajah datar.

"Tak!"Jawab Changbin dengan singkat.

"Yaaaahh"

"Padahal Ayen ingin kopi"

"Hei anak kecil tak boleh minum kopi"

"Aku sudah menunggunya"

"sudah capek-capek menjadi wasit"

"Changbin Hyunggg"

Rengekan pun terdengar.

Changbin tak menghiraukan itu tapi lama-kelamaan ia juga risih.

"Ssstttt..."

Semua member terdiam dan hening.

"Felix tertidur"Ucap Changbin dengan suara pelan.

Lelaki cantik itu tertidur dengan berdiri tapi untung saja Changbin memeluknya.

Chan pun bangkit untuk menggendong Felix dan membaringkatnya di sofa.

"Changbin hyungg"Rengek Han dengan suara kecil.

"Baiklah aku traktir"Jawab Changbin dengan pasrah.

"Yeayyyy...."

"Ssttt.."

"Maafkan aku haha"

....

"ia sudah membaik, Mungkin ia untuk beberapa hari masih membutuhkan perawatan rumah sakit, tapi jika sudah pulang ia masih harus terapi di sini untuk memulihkan kakinya"Ucap Dokter panjang lebar karena baru saja ia memeriksa keadaan Changbin.

"Ah baiklah, terimakasih dok"jawab Chan seraya menunduk hormat.

Pria paruh baya itu menjawab dengan anggukan lalu pergi dari kamar lelaki berdagu runcing itu.

"Akhirnya aku bisa pulang dari tempat bau ini"Ucap Changbin santai.

Ia tak melihat jika masih ada suster yang sedang merapihkan peralatan yang baru saja di pakai untuk mengganti impusan Changbin, Suster itu menengok ke lelaki berdagu runcing itu denfan tatapan tajam.

Seungmin yang meihat itu memukul kaki Changbin.

"Akhhh.."Teriaknya.

"ADA APA?"Tanya Changbin dengan amarah yang sudah keluar.

Seungmin menunjuk suster itu dengan lirikan matanya.

"Ah.. maafkan aku hehe"Perkataan Changbin setelah sadar bahwa ia asal bicara.

Disini kita mendapat pelajaran bahwa 'tak boleh bilang rumah sakit bau di depan suster, jika di belakangnya boleh-boleh saja'.

Akhirnya suster garang itu pun keluar dari ruangannya.

"Aku sudah membaik, jangan sedih terus!"Ucap Changbin kepada Felix yang sedari tadi tak terlihat senyuman manisnya.

"Tapi.."

"Tak ada tapi-tapian"Ucapan Lelaki cantik itu terpotong dengan jawaban cowo jutek itu.

"Baiklah"Ujar Felix sembari mengerucutkan bibirnya.

.....

Hari yang tadinya terang benderang kini sudah berganti dengan gelap dan bintang yang terpajang di langit.

Ruangan Changbin yang biasanya sangat ramai akibat Straykids yang sangat cerewet kini sangat hening dan tenang.

"Sebentar aku akan kebawah untuk mengambil pesanan ku"Teriak Woojin seraya berlari kecil dan keluar.

Tersisalah Felix dan Changbin didalamnya, beberapa member ke kantor utama untuk mempersiapkan Comeback mereka.

"Tolong bantu aku untuk duduk!"Ucapan Changbin yang menggantikan suanan yang tadinya hening.

Felix pun bangkit dari duduknya dan membantu lelaki berdagu runcing itu untuk duduk.

"Buka kan aku buah!"Perintah Changbin.

Lelaki cantik itu memutar bola matanya sebal tapi melaksanakan apa yang Changbin inginkan karena ia sudah terlanjur berjanji akan menjadi asisten pribadi lelaki jutek satu ini.

"Suapkan!"

"Sangat manja!"Batin Felix sebal.

Saat ingin menyuapkan tiba-tiba saja tangan nya di tarik dan membuat tubuh lelaki cantik itu tertarik ke depan, ia terkejut tapi wajahnya memerah seketika saat ia sadar bahwa wajah nya dan Changbin sangat dekat sampai ia bisa mencium wangi mint dari nafas lelaki berdagu runcing itu.

"Tetap seperti ini!"Bisikan Changbin sembari menatap tajam manik mata Felix.

Wajah nya mulai mendekat, sangat dekat.

Cupp..

Kecupan yang berasal dari bibir Changbin pun sukses mendarat mulus di bibir Felix, ciuman pertamanya sudah di ambil alih oleh lelaki yang ia sukai.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
......

Lnjut yaa..

Terimakasih untuk yang mau baca, vote dan komen...

Maaf kalo bnyak typo, lama updatenya, kurang menarik..

Yeayy sebentar lagi kita pisah ㅠㅠ

Gamau pisah sama tokoh di cerita ini sebenarnya tapi harus di End.

Terimakasih...♡♡♡

See you next Chapter...

감사합니다♡

Straykids in real | Changlix (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang