(17)

642 56 4
                                    

Happy reading, jangan lupa untuk vote dan komen..♡

"Ayennn!!!"Teriakan terdengar dari kamar 2.

"Ada apa hyung? kau mengejutkan ku saja"Jawab Ayen seraya mengelap keringatnya.

"Ini punya kau kan?!"Tanya lelaki cantik itu seraya mengacungkan benda di lengannya.

"Ah hyung dapat dari mana?"Bukan menjawab Ayen malah menanyakan pertanyaan balik.

"Mengapa kau membuat cerita yang di dalam nya aku meninggal huh?"Tanya Felix dengan sebal.

"Di awali dengan Aku yang duduk di atap? di peluk Hyunjin hyung? itu sangat drama Ayen"Ucap Felix lagi dengan menahan kekesalanya.

Yang di marahi hanya menunduk merasa bersalah.

"Hikss.."Isakan terdengar oleh Felix membuatnya menatap Ayen lebih jelas.

"Hyunjin Hyung Ayen nangis karena Felix"Teriak Han kepada Hyunjin yang sedang di dapur.

"Siapa yang membuat tuan putriku menangis Huh?"Teriak Hyunjin dengan berjalan mendekat kearah Felix dan Ayen.

"Yongbok!"Teriak Han dengan menunjuk Felix dengan jarinya.

"Sebentar lagi akan ada pertarungan yang sengit haha"Batin Han sangat antusias.

Felix yang melihat itu memasang wajah ketakutan karena ia tahu kalau litikan Hyunjin sangatlah kejam.

"Ayen tolong aku, Hyung sangat takut"Ucap Felix dengan bersembunyi di belakang tubuh Ayen yang mungil.

"Kalian jangan berkelahi, ini salah Ayen ko"Teriak Ayen menghentikan langkah Hyunjin.

Felix pun menghela nafas panjang lalu membalikan tubuh Ayen dengan lembut.

"Ayen kau tak salah, hanya saja kau salah memberi nama di ceritamu, mengapa harus aku?"Ucap Felix dengan wajah di jelek-jelekan.

Ayen menunduk lagi.

"Tapi ceritamu membuat aku menangis huuhuu"Ucapnya lagi seraya berpura-pura menangis.

"Benarkah?"Tanya Ayen dengan mendongakan kepalanya dan menghapus jejak air matanya.

"Benar"Jawab Felix dengan senyum manisnya.

Hyunjin sedari tadi hanya membuat wajah sedih tapi dalam bentuk yang lebay.

"Sabar bro, cinta memang tak selamanya bisa memiliki!"Ucap Han tapi matanya menatap dua manusia yang sedang ketawa ketiwi menceritakan cerita Ayen, siapa lagi selain Felix dan si bungsu Ayen.

Hyunjin hanya mengangguk sembari berniat untuk memeluk Han tapi di hentikan oleh teriakan Woojin "Stop! Dari pada galau lebih baik kita makan malam"

Para member pun berkumpul di meja panjang untuk menyantap makanan yang di masak oleh Leeknow, Seungmin dan Hyunjin walaupun lelaki tampan itu hanya memotongkan sayur saja -_-.

"Kalian harus membaca cerita Ayen!"Ucap Felix kepada semua member.

"Kami sudah membacanya"Jawab semua member bersamaan.

Felix memasang wajah tak percaya lalu menatap Ayen dengan tatapan sinis.

"Hehe maafkan aku, Felix hyung selalu saja sibuk di studio jadi aku tak sempat memberi tahu tentang cerita ini, Mianhae"Ucap Ayen dengan cengengesan.

"Tak apa, Asalkan kau harus membelikan ku eskrim di samping dorm! yang ada di ceritamu, Bagaimana?"Syarat Felix supaya ia memaafkan si bungsu itu, sebenarnya Felix sudah memaafkan nya tapi ia hanya ingin di traktir oleh Ayen.

"Biar aku saja yang membelikan mu"Perkataan seorang membuat semua mata meliriknya.

Yang di lirik hanya santai menyantap makanan nya.

"Ada apa? apakah salah aku meneraktirnya?"Tanya Changbin tapi matanya masih menatap makananya.

"Sangat salah jika kau tak membelikan ku juga"Jawab Han dengan wajah narah yang di buat-buat.

"Betul itu"Celetuk Hyunjin mengikuti Han.

"Yasudah aku akan membelikan kalian semua"Ucap Changbin dengan santai.

"Apa?"

"Benarkah?"

"Aku ingin eskrim coklat!"

"Aku ingin eskrim yang cupnya besar"

"Ayen juga"

Kebisingan para member membuat lelaki berdagu runcing itu memutar bola matanya sebal, padahal mereka itu idol bisa saja membeli banyak eskrim tapi mengapa Straykids malah mencari yang gratisan.

"Tapi kalian harus melayaniku seharian penuh bagaimana?"Tanya Changbin dengan memainkan alis matanya naik turun.

"Ahh hyungg..."

"Tidak jadi!"

"Ayen akan ngambek"

Rengekan yang sekarang terdengar dan Chan hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Ayolah Hyung"Mohon Ayen dengan membulatkan matanya, ia benar-benar sangat imut jika seperti itu.

"karena Ayen sangat imut aku akan membelikan kalian semua"Ucap Changbin pasrah.

"Yeay.. terimakasih Hyung"Teriak Han yang berniat untuk memeluk Changbin rapi di hadang oleh lengan Leeknow yang tiba-tiba saja menarik Han kepelukan nya.

Yang di peluk hanya terdiam dengan wajah memerah.

"Ehhmmm"

"Kalian merusak mataku"

"Mataku sudah tak suci"

"Baru kali ini aku melihat tupai dengan pipi yang seperti keliting rebus"Ucapan Chan membuat Leeknow sadar lalu melepaskan pelukan nya.

"Ah maafkan aku, aku.. aku tak berniat untuk itu"Ucap Leeknow seraya menggaruk rambutnya yang tak gatal.

"ah tak apa hyung"Jawab Han tapi wajahnya masih merah merona.

"Apakah Han menyukai Minho?"Batin seseorang sedih.

...

"Jika memang seperti itu aku akan merelakan nya"Batin Woojin yang belum tertidur, padahal sudah terdengar dengkuran halus dari para member.

Ia tak bisa tidur karena sedari tadi memikirkan Han, Ya Woojin diam-diam mencintai si tupai cerewet Han, Ia mencoba untuk merelakan Han jika lelaki cerewet itu menyukai Leeknow.

Dan matanya mulai memberat jadi ia putuskan untuk tidur.

...

"Makasih Changbin hyung hehe kau memang yang terbaik"Ucap Hyunjin seraya mengambil eskrimnya dari kantong kresek yang berisikan eskrim para member.

"Ini banyak sekali untuk siapa?"Tanya Woojin dengan penasaran.

"Ahh aku lupa untuk meletakan nya di kulkas"Ucap Changbin seraya berlari kecil dengan membawa plastik eskrim.

"Ini untuk aku dan seseorang yang akan ku undang ke atap"Ucal Changbin lagi sembari berjalan ke arah sofa dimana para member berkumpul dengan memakan eskrim.

"Biar ku tebak"Teriak Han.

"Jangan! ini bukan kuis!"Ucap Changbin dengat cepat.

Han mengerucutkan bibirnya sebal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.....

Terimakasih yang udah mau baca, vote dan komen ...

Maaf jika ada kesalahan atau kekurangan♡

vote untuk mendukung cerita ini☆

Jangan bosen-bosen oke^_^

See tou next Chapter♡♡♡

감사합니다 ♡

Straykids in real | Changlix (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang