"He's actually just a broken glass who try to act like a solid iron."
Broken Glass
🍁🍁🍁
JUNGWOO membanting tubuhnya di kasur. Matanya terpejam, namun tak ingin tidur. Mood-nya benar-benar kacau bagai dandelion tertiup angin.
"Kenapa, bro?" tanya Jisoo sebelum menyeruput cola-nya.
Jungwoo hanya menggeleng pelan. Matanya masih belum terbuka.
"Eh gimana? Udah kelar urusannya? Beres gak, bro?" Hongshik mendekati kasur Jungwoo, bertanya penuh antusiasme. Lelaki ini memang orang yang sangat heboh.
"Diem." hanya satu kata yang terlontar dari mulut Jungwoo.
"Ahelah gak seru banget, ini pasti... mmbh!"
Sebelum menuntaskan ucapannya, Jisoo sudah terlebih dahulu membungkam mulut Hongshik dengan kaleng cola. Karena saat ini Jungwoo sedang dalam 'Lo ganggu gue, dan lo abis' mode.
"Bisa diem gak sih? Siaga satu nih!" bisik Jisoo, matanya melotot.
Sedang Jungwoo tetap pada posisinya. Bedanya, dia ingin benar-benar tidur sekarang. Namun setiap kali Jungwoo memejamkan mata, memori itu yang selalu muncul di otak nya.
● 11 tahun yang lalu ●
Di sebuah ruangan, seorang lelaki sedang sibuk mengemas pakaian.
"Ayah... ayah... ayah mau kemana?" tanya seorang anak laki-laki yang usianya sekitar 6 tahun.
"Ayah, Jungwoo boleh ikut ayah kan?" Jungwoo kecil terus memberi lelaki yang dia panggil ayah tersebut pertanyaan.
Lelaki tersebut kemudian menghentikan aktivitasnya kemudian berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan sang anak.
"Jungwoo, anak ayah, dengarkan ayah baik-baik ya? Sekarang ini ayah harus pergi, ayah tidak bisa tinggal disini lagi. Tapi ayah janji, ayah akan sering-sering jenguk Jungwoo ke sekolah. Ya?"
"Kenapa ayah harus pergi? Gara-gara Jungwoo nakal ya?" Jungwoo kecil mulai meneteskan air mata.
"Bukan, Nak. Ayah pergi bukan karena Jungwoo nakal. Jungwoo anak ayah yang baik. Ayah pergi karena..." ayah Jungwoo terdiam.
"Jungwoo, ayah harus pergi sekarang. Dengarkan ayah baik-baik, Jungwoo harus jadi anak laki-laki yang baik dan pintar. Harus nurut sama Ibu, dan gak boleh nakal ya? Nanti ayah akan temui Jungwoo kalau Jungwoo sudah jadi anak yang keren. Jungwoo pengen kan jadi keren kaya iron man?"
"Iya Jungwoo mau."
"Good boy. Janji?"
Jungwoo kemudian mengangguk tanda setuju.
"Pintar anak ayah. Sekarang ayah pergi dulu ya. Ini ayah ada sesuatu untuk Jungwoo." ayah Jungwoo memberikan sebuah benda bulat ke tangan kecil milik Jungwoo. Memberikan pelukan dan kecupan terakhir, kemudian menghilang di balik pintu.
●●●
Setelah memori itu hilang, Jungwoo kini kembali tersadar. Kedua matanya terbuka, sedang tangan kanan nya memegang sebuah benda di leher nya. Tak lama kemudian dia bangkit dari tidurnya.
"Ah sial! Pake ketemu si galah segala!" Jungwoo mengacak rambut spike nya.
"Hah? Galah siapa?" tanya Insoo tanpa berpaling dari game nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Boy (REVISI)
Teen FictionSeperti sebuah teka-teki yang sulit dipecahkan, Jo Jungwoo bukanlah seseorang yang mudah diketahui isi hatinya. Jiwa mudanya yang liar. Hasrat kebebasan yang mengalir di darah dan nadinya. Tak mudah untuk membawa laki-laki itu kembali mengenal Tuhan...