"Dulu yang kukenal hanya hujan dan matahari. Ibarat putih dan abu-abu. Kini, aku bersyukur bisa menemukan warna lain di hidupku. Meski itu hitam sekelam malam, atau merah sepekat darah."
(Shabira dan Kota Cahaya)
❄ ❄ ❄
EMPAT jam yang lalu, Shabira masih merasakan teriknya kota Jakarta, macetnya jalanan ibu kota, dan padatnya bandara Soekarno-Hatta. Empat jam yang lalu, merupakan perpisahan Shabira dengan sang ayah tercinta. Shabira Alsaba, gadis yang bulan lalu berusia tujuh belas tahun itu saat ini sedang duduk di salah satu seat di pesawat. Tangan kanannya memegang pena, tangan kirinya memegang jurnal berwarna coklat tua, sedang matanya nanar menatap keluar jendela. Kurang lebih tiga jam lagi Shabira akan sampai di bandara Internasional Incheon, Korea Selatan.
Saat ini adalah saat yang paling ia tunggu. Pergi ke tempat yang sangat ingin ia kunjungi sejak tiga tahun lalu. Semenjak kakaknya memutuskan untuk melanjutkan studinya di salah satu kota terindah di Korea Selatan. Gwangju.
Menurut Shabira, Gwangju merupakan kota impian. Bukan Seoul, Busan, atau kota di Korea Selatan lainnya, Gwangju memiliki daya tarik tersendiri bagi Shabira. Selain kekayaan budaya dan keindahan alamnya, Gwangju menyimpan satu alasan terpenting bagi Shabira untuk mengunjungi nya. Shanum, nama seseorang yang pada tubuhnya mengalir darah yang sama dengannya.
Tujuh jam mendatang, setelah transit di Incheon Shabira akan menginjakkan kakinya di tempat yang disebut Kota Cahaya itu. Kota yang menurut Ensiklopedia yang ia baca sejak dua tahun lalu saat ini sedang musim gugur, salah satu dari empat musim yang sangat ingin ia rasakan. Kota yang akan ia tinggali beberapa tahun ke depan. Kota yang akan menjadi saksi perjalanan hidup Shabira. Kota itu adalah Gwangju, sang Kota Cahaya.
❄❄❄
Visualisasi Tokoh
Koo June as Jo Jungwoo❄❄❄
Note from The Author:
Assalamu'alaikum!
Hello! This is my first story on Wattpad (story pertama unpublished, jadi anggap aja ini story pertama, hehe).The Story of A Lost Boy ini akan bercerita tentang perjalanan seorang pendosa untuk mencari kebenaran Tuhannya.
Please give vote and comments supaya penulis bisa berefleksi. Supaya bisa menghadirkan cerita yang lebih menarik di chapter-chapter selanjutnya.
Thank you and happy reading!
See you to to the next Chapter :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Boy (REVISI)
Novela JuvenilSeperti sebuah teka-teki yang sulit dipecahkan, Jo Jungwoo bukanlah seseorang yang mudah diketahui isi hatinya. Jiwa mudanya yang liar. Hasrat kebebasan yang mengalir di darah dan nadinya. Tak mudah untuk membawa laki-laki itu kembali mengenal Tuhan...