5. Stay

76 10 2
                                    

"It's okay if people leave me. As long as Allah stay with me."

(Stay)

❄❄❄

JUNGWOO masih sibuk dengan pikirannya. Sedang jarinya masih terus men-scroll layar ponsel pintarnya.

Kirim, nggak.

Kirim, nggak.

Begitu pertanyaan yang ada di otaknya sejak 30 menit belakangan. Hingga akhirnya dia meng-klik menu 'Kirim' pada layar handphone nya. Tak lama setelah itu, puluhan hingga akhirnya ratusan akun melihat, memberikan like dan komentar, hingga membagikan konten yang Jungwoo kirim lewat akun nya di sosial media sekolah Dong-geun, Dong View.

"Heol, daebak!"

"Apa yang sedang dia lakukan?"

"Gadis ini pasti seorang pabo! Kekeke~"

"Nggak habis pikir ada orang yang melakukan 'itu' di tempat umum!"

"Tunggu, bukankah gadis ini siswa baru yang membalut tubuhnya dengan kain gorden? Kekeke dia pasti sedang mencoba cari perhatian!"

"Jangan banyak komentar dan hargai apa yang dia lakukan! Kalian memang terlahir sebagai seorang pembenci!"

"Ah benar, dia pasti sedang cari perhatian!"

"Aku dengar orang-orang dari negara itu memang suka cari perhatian. Nggak salah dia melakukannya di tempat umum."

Kira-kira begitulah komentar-komentar yang muncul di postingan Jungwoo. Hampir semuanya memberikan komentar negatif. Dan hal inilah yang memang diinginkan Jungwoo. Jungwoo kemudian tersenyum puas hingga akhirnya sebuah panggilan telepon masuk.

"Hallo, Insoo." jawab Jungwoo tenang.

"Apa yang kamu lakuin?" teriak Insoo dari seberang telepon.

"Bukannya udah kubilang, aku bakal ngelakuin hal yang sangat keren!" Jungwoo menyeringai, sangat puas atas apa yang telah dia lakukan.

"Ini bukan keren lagi, ini gila!" Insoo masih belum bisa mengontrol ketertarikannya.

"Nggak habis pikir Jo, dapat darimana video itu?" lanjut Insoo.

"Udah, besok aja aku jelasin. Mau tidur, bro."

"Eh bentar..."

Tut.

Tut.

Tut.

Tanpa menunggu jawaban dari Insoo, Jungwoo sudah mengakhiri panggilan terlebih dahulu. Dia memang tipe orang yang tidak terlalu suka berbicara via telepon. Selain itu Jungwoo memang hobi memutus panggilan telepon secara sepihak. Karena Jungwoo selalu ingin menjadi orang yang dibutuhkan, bukan membutuhkan. Dan malam itu berakhir dengan kekacauan di sosial media Dong-geun.

❄❄❄

Pagi ini Shabira berangkat lebih siang dari kemarin, saat hari pertamanya masuk sekolah. Dia juga sudah mengganti providernya, mengurus kartu pelajar, kartu transportasi umum, dan keperluan-keperluan sehari-hari lainnya. Dengan begitu, sekarang Shabira akan lebih mudah untuk beraktivitas.

Malam sebelumnya, Shabira sudah menyiapkan jadwal dan list kegiatan yang akan dia lakukan hari ini. Hanya dengan membayangkan betapa sibuknya dia hari ini, sudah membuat dirinya tak sabar untuk memulai harinya. Semua dia tulis di buku harian miliknya.

The Lost Boy (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang