10

191 25 2
                                    

Halo semua!

Pertama-tama sebelum kalian membaca cerita ini, aku ingin kalian mengingat satu dua hal, bahwa:

1. Jika aku menulis seperti ini berarti tokoh dalam cerita sedang berbicara menggunakan Bahasa Korea.

2. Jika aku menulis seperti ini berarti tokoh dalam cerita sedang berbicara menggunakan Bahasa Inggris.

⚗⚗⚗⚗⚗

Korea, 2014

Dongmin sedang berada di kantin sekolahannya dengan Mingyu. Dia menatap kearah makanan yang ada didepannya dengan tidak berselera.

“Makanan di kantin kenapa selalu seperti ini sih? Membosankan sekali.”

“Kamu tidak mau memakannya?”

Mingyu yang berada disebelahnya menatap kearah bulgogi yang sama sekali tidak disentuh oleh Dongmin.

“Makanlah.”

Mingyu hanya tersenyum dan memakan bulgogi milik Dongmin.

“AKH!”

Dongmin sedikit tersentak karena ada yang memukul kepalanya dengan keras.

Dengan wajah yang tidak bersalah seorang laki-laki duduk disebelah Mingyu yang sedang tertawa melihat wajah Dongmin.

“Yak Bambam! Kamu ini bisa tidak sih datang dengan sedikit normal?”

Bambam hanya menampilkan deretan giginya dan menggelengkan kepalanya. Dongmin hanya mendengus sebal.

Temannya yang satu ini memang selalu seperti itu. Selalu datang dengan cara yang menyakitkan dan selalu kepala Dongmin yang menjadi sasarannya.

“Kalian sudah mendengar gosip dari Kelas Memasak belum?”

Mendengar kata gosip, Mingyu yang semula asik memakan makanannya menjadi fokus kepada Bambam.

“Gosip apa?”

Tanya Mingyu antusias.

“Ada anak pindahan baru dari Inggris.”

“Benarkah? Cantik tidak?”

Tanya Mingyu lebih. Bambam menganggukkan kepalanya dan mengancungkan satu jempolnya dengan berlebihan.

“Tetapi bukan itu yang ingin aku bahas.”

Bambam terdiam sebentar.

“Kalian tau Iblis Ssaem?”

Dongmin menjadi sedikit penasaran mendengar nama salah satu Guru yang paling di takuti di sekolahannya disebut.

Dongmin memang tidak pernah bertatapan muka langsung dengannya atau pun berada dikelasnya. Karena memang Dongmin bukan berasal dari Kelas Memasak, jadi tidak mungkin berada dikelasnya.

Tetapi Guru itu memang sudah sangat terkenal dikalangan para murid dengan sebutan Iblis Ssaem. Bahkan beberapa Guru menyetujui bahwa dia adalah seorang Iblis dalam wujud manusia.

Dongmin pernah mendengar kabar bahwa dia tidak meluluskan satu siswa dikelasnya karena ketahuan tidur dikelas.

Hal itu sampai membuat pusing para Guru Kelas Memasak, karena tidak meluluskan murid dalam satu mata pelajaran berakibat murid itu bisa tidak naik kelas.

Setelah para Guru rapat dan mendesak Iblis Ssaem untuk meluluskan murid itu, pada akhirnya dia setuju tetapi ada satu syarat.

Murid itu harus mengikuti kelas tambahan sendirian pada hari Sabtu dan Minggu selama satu tahun yang dipimpin oleh Iblis Ssaem.

P O T I O N STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang