CHAPTER V

34 2 12
                                    

Soni POV

"Selamat ya."  

Aku membaca berulang-ulang kalimat di kolom komentar tersebut. 

Umpanku termakan.

Tujuanku tercapai.

Tapi, mengapa seperti ada ribuan beban yang menghimpit dadaku sekarang?

Aku telah mematahkan hati perempuan yang beberapa bulan ini mewarnai hariku. Aku bisa merasakan luka dari kalimatnya itu. Tapi aku bisa apa? Sekarang aku harus bertanggung jawab atas keputusan pengecutku ini kan?

Alia.

Aku melihatnya pertama kali saat ia mengajari adikku, Alfin. Awalnya aku hanya senang menggodanya dengan mencuri pandang dengannya secara terang-terangan. Aku suka ketika rona pipinya muncul setiap kali aku menggodanya. 

Menggemaskan. Mungkin itu kata-kata yang cocok untuk menggambarkan dirinya. Hal itulah yang mendorongku untuk mendekatinya. Dia sangat sederhana. Sangat mudah ditebak. Aku ingat bagaimana pipinya memerah ketika merapalkan kontaknya saat aku memintanya waktu itu. Aku juga ingat bagaimana tawa malu-malunya ketika aku pertama kali menggodanya tentang impianku ingin menikahinya. 

Aku tahu.

Di sinilah kesalahanku.

Harusnya aku tidak pernah menggodanya. Aku tahu bagaimana harapannya membesar begitu saja sejak aku menggodanya tentang impianku itu. Aku tahu. Dia sangat mudah di tebak. Ingat?

Awalnya aku menikmati harapannya yang semakin menggunung itu. Laki-laki mana yang tidak senang digantungkan harapan oleh perempuan semenggemaskan dirinya? Lagi pula aku juga memiliki harapan yang sama, walaupun tidak sebesar harapannya, mungkin. Tapi selama dua bulan terakhir ini banyak hal yang menggangguku. Menikah tidak semudah membalikkan telapak tangan, khususnya untuk daerah Aceh ini. Banyak hal yang harus dipersiapkan jika memang aku ingin menseriusinya. Dan semuanya tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sementara itu untuk mendapatkan semuanya itu tentu melalui pekerjaan dengan gaji yang tidak sedikit. 

Aku tidak mungkin memintanya menungguku siap, terutama secara finansial. Umurnya sudah 24. Orang tuanya tidak mungkin mengizinkanku menggantungkan anaknya terlalu lama. Meminta bantuan finansial pada orang tuaku juga tidak mungkin. Aku malu. Harga diriku tidak mengizinkanku menyusahkan orang tua demi percintaan.

Bukan aku tidak berusaha bekerja untuk memenuhi harapanku itu. Aku sudah melakukannya. Sebagai seorang penyandang gelar sarjana teknik informatika, aku sudah mengajukan lamaran pekerjaan dibeberapa perusahaan baik yang di Aceh maupun yang diluar Aceh. Namun, tetap saja, nasib baik tidak berpihak kepadaku.

Hingga akhirnya aku tiba pada pilihan: 

Pastikan atau Putuskan.

Sedikit demi sedikit aku mulai menjauh. Aku ingin Alia mengerti maksudku untuk menyudahi semuanya. Dunia nyata terlalu mengerikan untuk terus bermimpi. Aku merasa tidak mampu.

Hingga satu bulan lalu aku nekad mengajak Nadia menjalin hubungan denganku. Nadia tentu saja menyambut ajakanku dengan senang hati. Nadia adalah adik tingkatku ketika kuliah dulu. Mungkin seumuran Alia. Aku tidak tahu umur pastinya berapa, karena aku tidak pernah peduli. Dia adalah tipe perempuan yang selalu berhasil merebut perhatian laki-laki. Dia cantik. Dia manja. Dan dia juga memiliki pergaulan yang luas. Sangat tipe idaman laki-laki, selain aku. Aku tidak suka perempuan yang agresif.  Aku tahu dia menaruh harapan lebih padaku. Dia sudah mengungkapkannya padaku saat acara wisudaku dulu. Dan aku tidak menggubrisnya. Sejak saat itu dia tidak pernah menghubungiku lagi. Aku tidak merasa kehilangan sama sekali. Hingga akhirnya beberapa bulan lalu kami dipertemukan kembali saat reuni akbar fakultas. Dia mulai rajin kembali menghubungiku walau sering tidak aku gubris juga. Aku terlalu sibuk dengan warna yang diberikan Alia di hidupku. Dia lucu. Dia pintar. Dia asik. Aku sering menahan diri untuk tidak mencubit pipi pucat Alia yang terlalu sering memerah walau hanya karena aku tatap saja. Bisa-bisa dia memblockir segala aksesku untuk mendekatinya jika aku berani menyentuhnya sedikit saja. Iya, dia perempuan yang berusaha menjaga diri. Itu nilai tambah untuknya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang