"Punya pacar itu kenapa bikin ribet sih?"
Alexa membuka pintu kamarnya. Ia menyalakan lampu kuning karena ia tidak suka jika kamarnya terlalu terang. Alexa berjalan ke kasurnya lalu melempar diri di atasnya dengan posisi terlentang.
Baru beberapa detik memejamkan mata, getaran handphone di kantong celananya menggagalkan dirinya yang ingin beristirahat.
Alexa berdecak kesal.
Panggilan masuk dari Nando, padahal sudah lewat tengah malam.
"Gimana konsernya?" tanya Nando di telpon dengan suara lembut.
"Biasa aja," jawab Alexa tidak bersemangat. Alexa kembali memikirkan cowok menyebalkan tadi. Coba saja tidak ada insiden dorong-mendorong itu, pastilah ia akan sangat menikmati konser yang telah ditunggu-tunggunya itu.
"Kok biasa aja? Bukannya kamu sudah nunggu konser itu dari lama?"
"Bisa bahas yang lain aja nggak?"
"Nggak. Kasih tahu dulu apa yang bikin kamu kesal gini!"
Alexa menghela nafas. Alexa yang ketus, galak, dan dingin bisa kalah jika sedang berhadapan dengan Nando yang otoriter. Bukan kalah sih tepatnya, lebih ke arah mengalah. Ya untuk menjaga sebuah hubungan harus ada salah satu yang mengalah.
"Jadi, gara-gara satu cowok aneh tadi, aku sampai diusir dan diseret satpam ke luar."
Bukannya bertanya kok bisa? Nando malah bertanya, "Cowok siapa?"
"Aku nggak kenal dia."
"Kamu nggak bolehin aku nonton konser bareng kamu, tapi kamu malah sama cowok lain," kata Nando membuat kesimpulan sendiri yang jelas-jelas tidak masuk akal.
Satu hal lagi yang bikin Alexa tidak habis pikir dengan Nando yaitu rasa cemburu Nando yang berlebihan terhadapnya. Padahal dipikir-pikir tidak ada kelebihan dari diri Alexa yang membuat Nando sebegitu posesifnya terhadap Alexa. Buat apa cowok sejenis Nando cemburu sama cewek yang sangat biasa-biasa saja seperti dirinya?
Alexa menjawab dengan kesal. "Tuh kan! Kamu tuh selalu deh! Sudah aku bilang, aku nggak kenal sama dia."
"Pokoknya lain kali kamu nggak boleh nonton konser selain sama aku. Titik!"
Alexa tidak suka dengan pernyataan Nando yang memaksa. "Apaan sih, Nando?" protes Alexa.
"Kamu itu yang kenapa? Harusnya kamu senang dong aku temenin. Jangan-jangan kamu nggak mau aku temenin biar cowok-cowok lain kira kamu nggak punya pacar?"
"Nando! Sadar dong! Apa yang perlu kamu takutin dari cewek nggak cantik dan nggak ada bagus-bagusnya kayak aku?"
"Kamu itu menarik. Cowok manapun bisa dengan mudah penasaran sama kamu. Aku nggak mau saingan dengan cowok lain. Ngerti?"
"Udah ah! Aku mau tidur! Ngantuk! Capek!" kata Alexa untuk menyudahi pembicaraan mereka. Alexa malas berdebat dengan Nando.
Alexa melempar handphonenya sembarangan di tempat tidur lalu kembali memejamkan mata.
Alexa menghela nafas panjang.
Punya pacar itu kenapa bikin ribet sih?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
Teen FictionMenderita short term memory loss syndrome, membuat Devon selalu membawa handycam miliknya untuk merekam hal yang tidak ingin ia lupakan. Ketika ia bertemu dengan Alexa, cewek pirang pemilik earphone biru muda itu, ia merasakan hal baru yang tidak ia...