"Kita udah pacaran tapi kenapa aku masih ngerasa kamu gantungin aku. Apa aku salah merasa seperti itu?"
Alexa memejamkan mata dengan paksa sambil mendengarkan lagu dari earphonenya.
Di kasur, Alexa menatap langit-langitnya sambil memikirkan apa yang telah dilaluinya bersama Nando hari ini.
Alexa mengambil kertas foto yang mengabadikan dirinya dan Nando untuk pertama kalinya. Nando tersenyum, terlihat sangat tampan, tapi Alexa di sebelahnya tersenyum tipis dan kaku. Bahkan Alexa sudah lupa bagaimana caranya tersenyum.
Ucapan Nando terus terngiang-ngiang di telinganya.
"Kenapa kamu mau sama aku? Yang aku rasain selama ini cuma aku yang sayang sama kamu. Aku nggak tahu kamu sebenarnya perasaanmu gimana ke aku."
"Kita udah pacaran tapi kenapa aku masih ngerasa kamu gantungin aku. Apa aku salah merasa seperti itu?"
Jujur, hati Alexa yang terlanjur beku, tidak bisa membedakan perasaan sayang yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Meski Alexa merasa kesal karena Nando cemburu berlebihan terhadapnya, tapi kadang Alexa merasa senang dalam hati, entah kenapa. Alexa pun juga merasa cemburu saat Nando bersama cewek lain karena itu Alexa mempermasalahkannya.
Alexa tidak suka bau rokok, tetapi ia rela duduk bersama Nando dan teman-temannya saat mereka merokok.
Ketika Nando menatapnya dalam-dalam, Alexa merasa deg-degan dan wajahnya memanas.
Alexa memiliki trauma di masa lalu yang membuatnya tidak bisa disentuh siapapun, tetapi hatinya terasa hangat saat Nando menggenggamnya tadi.
Apakah semua itu bisa diartikan bahwa Alexa sebenarnya sayang dengan Nando?
***
Seperti biasanya, Alexa berjalan sendiri menuju gedung fakultasnya sambil memasang earphone di telinganya. Selama ini ia memang tidak pernah mendengarkan lagu dengan volume besar, karena ia malas melepas dan memasang earphonenya berkali-kali. Tiba-tiba telinganya menangkap suara yang familiar menyebut-nyebut namanya.
Alexa menghentikan langkahnya lalu segera bersembunyi di balik tembok dan mengintip dari situ.
Alexa melepas earphonenya karena ingin menguping pembicaraan mereka yang tampak ganjal. Baru kali ini Alexa mendapati mereka berbicara sembunyi-sembunyi begitu. Biasanya mereka selalu nongkrong di kantin sambil merokok.
Leo dan Ken mengeluarkan uang dari dompet masing-masing lalu menggabungkan uang tersebut, kemudian memberikannya pada Nando.
"Nih! Ambil, Do! Kita yang kalah."
Nando melirik bergantian pada Leo, Ken, dan uang yang mereka berikan.
"Ambil aja, Do! Sesuai kesepakatan di awal kan."
Nando tampak ragu mengambil uang itu.
"Kamu kan sudah berhasil pacarin Alexa lebih dari enam bulan. Jadi ini buatmu!"
"Tapi..."
Leo mengambil tangan Nando lalu memberikan sejumlah uang itu padanya.
"Terus setelah ini kamu mau putusin Alexa atau gimana?" tanya Leo.
Mata Ken membesar ketika melihat wajah pucat Alexa muncul dari balik tembok. Ken menyenggol lengan Leo lalu menunjuk ke arah Alexa dengan dagunya.
Leo melihat ke arah yang dimaksudkan Ken.
Mereka tercengang dengan mulut terbuka seperti sedang melihat hantu. Dalam hati mereka berkata gawat!
"Kenapa sih kalian?" tanya Nando lalu memutar kepalanya. Ia menemukan Alexa berdiri di belakangnya, menatapnya tidak percaya sekaligus menyiratkan dirinya yang terluka dari sorot matanya.
"Alexa. Sejak kapan kamu..."
Alexa pun keluar dari persembunyiannya dan melangkah maju selangkah, menunjukkan dirinya. "Jadi gitu ya? Selamat ya kamu berhasil!"
Nando maju mendekati Alexa dengan kaki yang mendadak terasa berat. "Bukan seperti yang kamu kira. Itu cuma..."
"Cuma apa? Cuma sandiwara kamu selama ini?"
"Nggak, bukan gitu! Dengerin penjelasan aku dulu!"
"Nggak usah!" kata Alexa ketus dengan nafas tak beraturan menahan emosi. Alexa tidak menyangka Nando setega ini dengannya. Alexa berlari meninggalkan Nando dengan perasaan kacau tanpa memperhatikan jalan, alhasil tubuhnya tertabrak seseorang hingga ia terjatuh dan barang-barang di tasnya berhamburan karena tidak tertutup.
"Kalo jalan lihat-lihat dong!" seru orang itu kesal tanpa berniat membantu Alexa sama sekali, lalu berlalu begitu saja.
Alexa cepat-cepat memunguti barang-barangnya dan berlari menaiki tangga hingga paling atas.
Aaaaggghh! teriak Nando menendang tempat sampah di dekatnya hingga isinya jatuh berserakan.
"Ini gara-gara kalian!"
"Kamu beneran cinta sama dia?"
"Iya, bego!"
"Terus gimana dong?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
Dla nastolatkówMenderita short term memory loss syndrome, membuat Devon selalu membawa handycam miliknya untuk merekam hal yang tidak ingin ia lupakan. Ketika ia bertemu dengan Alexa, cewek pirang pemilik earphone biru muda itu, ia merasakan hal baru yang tidak ia...