Jam 3 sore, mereka balik lagi ke hotel. Langsung bersih-bersih badan alias mandi, lalu rebahan. Asli, enak banget rebahan di ranjang yang gede ini.
Changbin rebahan sambil mainin ponselnya, Felix rebahan juga cuma di sofa sambil nge play hasil video ala-ala vlog mereka hari ini.
Suara dari video bisa terdengar ditelinga Changbin, membuat laki-laki itu menoleh ke arah yang lebih muda.
"Mau diupload videonya?"
Felix menoleh, lalu menggeleng. "Enggak lah,"
"Kenapa? Gue kira lo video begituan buat konten YouTube lo,"
"I didn't have YouTube Channel,"
"Oh, kirain," sahut Changbin. "Terus buat apa?"
"Buat suka-suka aja,"
Changbin mangut-mangut.
"Testimoni kamera baru," Felix melanjutkan ucapannya, membuat Changbin mendengus kasar.
"Pamer banget, bocah."
Changbin beranjak dari ranjangnya, berjalan menuju meja dan menyalakan laptop miliknya.
Laptop menyala, tangannya dengan sigap membuka beberapa folder penting miliknya. Ternyata jadwalnya.
"Fel,"
Felix menoleh, "Apa?"
"Lo mau disini aja?"
"Maksudnya?"
"Lo balik ke Korea gak?" tanya Changbin lagi.
"Gak tau, deh, kayaknya enggak. Emang kenapa?"
Changbin menggeleng, "Gak papa. Gue hari minggu udah balik ke Korea,"
"Minggu kapan?"
"Minggu depan,"
"Oh," Felix mangut-mangut. "Yaudah. Gue ikut,"
"Katanya nggak mau?" tanya Changbin bingung.
"Emang enggak."
"Terus ngapain ikut!???" tanya Changbin kesel. Dasar anak kecil.
Felix nyengir, kemudian beranjak dari rebahannya disofa, mematikan kameranya dan meletakannya disofa. Ia berjalan menuju pintu kamar mandi, mengambil sandal dan memakainya.
Tak lupa ponsel yang ia masukkan ke dalam saku celananya.
Changbin menoleh ketika Felix beranjak dari sofa, memperhatikan kegiatan laki-laki yang lebih muda itu.
"Mau kemana lo?"
"Mau beli kopi dingin. Mau?"
Changbin menggeleng, "Enggak."
Felix mendengus, kemudian membuka pintu kamarnya dan keluar.
***
Felix sampai di coffe shop yang ada di hotel itu, memesan kopi dingin yang ia inginkan sore itu. Pesanannya selesai, laki-laki itu duduk di kursi kosong.
Matanya fokus menatap ponselnya yang berada digenggaman tangannya. Sesekali meminum kopi dingin yang ia pesan.
Coffe shop itu semakin lama, semakin ramai, membuat Felix sedikit tidak nyaman. Maka dari itu, laki-laki itu memutuskan untuk pergi dengan membawa cup kopi dinginnya.
Felix berjalan-jalan di sekitar hotel, menatap beberapa orang-orang yang juga berlalu lalang di sekitar hotel.
Ia berjalan menuju taman hotel itu. Taman juga cukup ramai, banyak anak-anak kecil bermain karena banyak permainan juga disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
breathing fire ─ changlix
Fanfiction(n.) Felix hate at people who is rude, but exception for Seo Changbin. ─yaoi, bxb, gay story.