A destiny will spin over time, but ... our destiny is always reversed by my parents. So that over time we might love each other even though there are so many hidden secrets in our relationship.
.
.
.
"Siapa yang balok es?"
Yeoreum terkejut. Yoojin lebih terkejut. Mereka berdua benar-benar terkejut saat terdapat seorang pemuda yang sedang menampilkan ekspresi kesal sedang bersandar di ambang pintu kelasnya. Bangku Yeoreum yang dekat dari pintu dapat memudahkannya untuk melihat dengan jelas siapa pemuda itu. Dia... Suaminya. Lebih tepatnya, suami menyebalkannya. Min Suga.
"K-kau?!" Yeoreum memekik kaget. Apa yang Suga lakukan di sini? Kenapa dia tiba-tiba ada di sini? Dan ...
Suga menjadi pusat perhatian, tentu saja. Ketampanannya membuat pandangan semua orang terfokus hanya padanya, apalagi wajahnya yang asing disekolah ini. Pak Namjoon memasuki ruangan kelas dengan gaya Ketampanannya dengan karisma seorang guru. Suga ikut masuk tepat di belakangnya. Pemuda itu masih menampilkan ekspresi kesal. Sedangkan Yeoreum masih menampilkan ekspresi terkejutnya.
"Hari ini kita kedatangan murid baru." Telinga Yeoreum seketika merasa tuli, apalagi saat melihat wajah jutek Suga yang semakin menjadi-jadi. "Namanya, Min Suga."
Yah, takdir itu indah.
..
.
"Eomma?! Apa maksudnya semua ini?!"
Nafas Suga menggebu-gebu. Terdengar kekehan sang Ibu dari seberang telepon, membuat perempatan siku-siku muncul di dahinya.
"Arayo, Suga. Kau sudah sampai di sekolah barumu? Hihihi ..."
"Jangan bercanda, Eomma! Bukannya kau sendiri yang bilang hubungan ini tidak boleh tersebar? Jika seperti ini, bukannya akan lebih mudah tersebar ke para murid?!" dia sungguh tak mengerti jalan pikir Ibunya. Ibunya seolah-olah mudah sekali mengganti takdir mereka berdua.
"Hmm? Tersebar? Ibu yakin status kalian yang tersebar hanya sebatas sepasang kekasih." Suga hanya memutar bola matanya jengah di seberang telepon Ibunya. Bahkan jika mereka hanya digosipkan sebagai sepasang kekasih pun, itu pasti akan sangat mengganggunya.
"Tapi, tetap saja-"
"Suga!" Suga menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya tadi. Ia dapat melihat Hoseok yang menghampirinya dengan cengiran khas-nya.
"Huh. Eomma, aku akan menutup teleponnya." Suga menghela nafas sejenak kemudian menutup sambungan teleponnya.
"Nugu? Ibumu?" Ia menganggukkan kepalanya sebagai respon pertanyaan Hoseok.
"Oh ya, Suga. Aku sangat terkejut saat mengetahui kalau Kau pindah ke sekolahku!" Suga menatap malas kepada pemuda di hadapannya ini, pasalnya Ia sudah mengucapkan kalimat itu berkali-kali. Hoseok, adalah sahabat Suga saat dia SMP dulu. Hubungan mereka sangat akrab, sangking akrabnya tak jarang perkelahian terjadi di antara mereka.
"Saat melihatmu, aku sungguh menyesal dipindahkan ke sekolah ini."
"Huh, Jahat sekali kau. Masih sama seperti Suga yang dulu." Hoseok tertawa renyah, sedangkan suga memilih untuk tenggelam dalam pikirannya. Suasana baru baginya. Ibunya benar-benar menyeramkan. Dan ia tidak tahu pergi kemana istri berjidat lebarnya itu, ah. Sudahlah, lagipula itu bukan urusannya.
"Hei, hei, Suga. Apakah kau sudah tertarik dengan seorang wanita sekarang?" Hoseok menoel Suga dengan senyuman menggoda. Hei, Hoseok. Tidak tau kah kau bahwa pria di hadapannya ini sudah menikah? Bagaimana pun tertariknya ia pada seorang wanita. Tetap saja, dia sudah memiliki seorang istri yang harus dijaga. Meskipun sang empu yakin istrinya itu sebenarnya tidak perlu dijaga.
"Ooii! Hoseok! Suga!" Yoojin tampak memanggil dari jauh dengan Yeoreum yang berada di sampingnya. Wajah Yeoreum sungguh kusut saat melihat Suga yang ada di depannya. Baru saja ia mengatakan bahwa dia bebas dengan Suga di sekolah, ia langsung dikejutkan dengan kemunculan siluman es tersebut. Sungguh ironis sekali dirinya. Bisakah ia terbebas dari manusia es ini, baik di sekolah maupun di rumah?
"Senang sekali bertemu denganmu, hahahaha!" Yeoreum tertawa aneh dan terkesan menyeramkan. Membuat Suga, Hoseok dan Yoojin memandang Yeoreum dengan tatapan aneh.
"Hentikan senyum anehmu itu. Kau jadi terlihat seperti penyihir." Yeoreum membulatkan matanya sempurna, menatap tajam orang menyebalkan di hadapannya itu.
"Dan kau adalah hasil dari ramuan gagal sang penyihir," sindir Yeoreum dengan tatapan sinis. Yoojin dan Hoseok hanya dapat memandang cengo kepada mereka berdua.
"Kalian sudah saling mengenal yah?" tanya Hoseok seraya menggaruk-garukkan tengkuk kepalanya yang tidak gatal. Yeoreum dan Suga serempak memalingkan wajah mereka dengan ekspresi cemberut.
"Tentu saja Hoseok! Mereka kan su-hmmmpphh!" Mulut Yoojin segara disumpal oleh Yeoreum yang memasang tatapan mata mematikannya. Sialan si Yoojin. Padahal Yeoreum sudah memberitahunya untuk menutup mulutnya tentang hubungan mereka. Sekarang Yeoreum menyesali kebodohannya yang saat itu sedang merasa frustasi sehingga menjadikan Yoojin yang kebetulan ada di sampingnya saat itu, dan menjadikannya sebagai teman curhat saat itu juga. Sungguh keputusan yang tidak tepat, mengingat betapa supelnya sahabatnya itu.
"Su-?" Hoseok terlihat tidak puas dan sangat penasaran dengan kelanjutan dari ucapan Yoojin tadi.
"Su-suram! Ya! Suram! Maksud Yoojin kami sama-sama suram! Hahaha!" Yeoreum mulai tertawa aneh lagi. Sedangkan Suga menatap ketiganya dengan pandangan malas.
"Ohh ... Suram. Iya, si Suga memang suram. Aku baru tahu ternyata Yeoreum juga suram. Hahahaha!" Gak jelas. Hoseok tertawa tidak jelas diikuti oleh Yeoreum yang masih tertawa aneh. Suga memandang keduanya dengan pandangan 'dasar kalian bodoh'.
"Oh ya, besok teman sekelas kita Hyein akan berulang tahun. Yeoreum, bisa kau belikan hadiah untuknya? Semua teman-teman sudah mengumpulkan uang untuk memberikannya hadiah ulang tahun. Tapi, semuanya sangat sibuk dengan urusan masing-masing." ekspresi Hoseok mulai terlihat normal kembali. Yeoreum mengernyitkan alisnya. Hyein? Ah, dia salah satu teman baik Yeoreum. Kenapa ia harus menolak? Toh ia juga tidak punya kesibukan di rumah.
"Tentu saja! Aku akan memilih hadiah ulang tahun yang pas untuknya!" ucap gadis berambut hitam pirang tersebut dengan semangat. Keluar rumah berarti dia akan terbebas dari-
"Suga seharusnya menemani Yeoreum. Dia anak baru, dia juga harus ikut berpartisipasi!" Yeoreum menatap tajam ke arah Yoojin. Sungguh sahabat yang baik dengan usulan kejinya.
"Ah! Yoojin benar! Kau harus ikut Suga!"
"A-aku bisa sendiri!" sebutir keringat mengalir dari pelipis Yeoreum. Ia memang bisa pergi sendirian, itu hal yang mudah. Lagipula, mana mau Suga pergi berbelanja bersamanya.
*Bersambung*
.
.
.
안녕(annyeong) semuanya🤗 setelah satu bulan aku balik lagi sama kelanjutan ceritanya... Semoga di chapter ini banyak yang baca dan Votment nya ya... Aku sayang sama uri readers yang udah mau baca I purple u, kalian klo penasaran sama wajah para tokoh yang ada di cerita ini, tanya aja gk papa😊 karena insyaallah aku akan memperkenalkan mereka sama kalian lewat foto😁 jangan lupa buat Votment nya jebal jussaeyeo 🙇♀
Oh ya, kira² bang Suga mau gak ya nganter Yeoreum buat beli hadiah🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret || Min yoongi.
FanfictionKisah cinta seorang pelajar dengan keterpaksaan mereka harus menikah, dengan dipenuhi banyak rahasia di dalam cintanya. Akankah keduanya saling jatuh cinta dan memiliki perasaan satu sama lain? Bagaimana cara mereka membangun cinta diantara keduanya...