▪️1▪️
"kau hadir, dan aku belum mengharapkan mu."
Anna telat. Gadis itu telat untuk kesekian kalinya. Tetapi kali ini dia selamat, kelas belum dimasuki guru.
Anna berjalan memasuki kelas. Sekertas pesawat terbang melintas diatas kepalanya, dia memelototi Ajay yang berdiri diatas kursi dengan pesawat satunya yang siap dia terbangkan. "Dasar kurang kerjaan, pagi-pagi sudah ingin mencari masalah." Gumamnya pelan menatap nanar kearah Ajay yang sudah sibuk membuat pesawat baru.
Lalu matanya beralih menatap sekelompok siswi sedang bergosip ria di pojok kelas. Anna hanya mengangkat bahu dan menggelengkan kepalanya ketika salah satu dari mereka mengajaknya bergabung.
"Anna, lo dipanggil Bu Erni disuruh keruangan nya." Ucap Boby ketua kelas, saat Anna baru ingin mendudukkan tubuhnya.
Sial. Ternyata aku tidak selamat. Aku sudah terlalu banyak masuk buku kasus guru, sehingga kepala sekolah pun harus turun tangan. Batinnya.
Anna menjawab dengan anggukan dan meletakkan tasnya yang masih dia gendong lalu bergegas ke ruangan Bu Erni.
Pesawat terbang kertas itu kembali terbang didekatnya. Tapi kali ini berbeda, pesawat itu tidak melintas diatas kepalanya melainkan menabrak pipi gadis itu.
Anna menatap tajam kearah Ajay yang berpura-pura tidak tahu. "Kau sengaja, ya?" Tanyanya kesal, Ajay hanya menggelengkan kepalanya sambil cengengesan.
Anna berjalan keluar melewati koridor-koridor kelas. "Gila ya tu pesawat, main nyosor aja." Ucapnya sambil mengelus pipi kanan yang baru saja di cium pesawat.
Drtt...drtt...
Amara
Dimana na? Gue mau ngomong sesuatu, ketemu di toilet ya.Gadis itu hanya melihatnya, lalu langsung mematikan ponsel dan memasukannya kembali kedalam saku baju.
Anna berjalan memasuki toilet cewek. Samar dia mendengar sepasang cewek sedang mengobrol serius didalam toilet, toilet yang seharusnya menjadi tempat... Tidak perlu diperjelas kalian pasti tau. Tetapi dijadikan oleh dua wanita itu sebagai tempat gosip.
"Ngomong di dalem toilet, nutup pintu, tapi suaranya kenceng kenceng. itu maksudnya gimana sih." Gumamnya pelan lalu menghidupkan keran wastafel.
"Dia hamil, katanya sih." Ucap seorang cewek dari balik pintu yang tertutup.
Anna memberhentikan aktivitas mencuci tangannya ketika mendengar kata 'hamil'. Gadis itu menatap salah satu pintu yang tertutup dan mendekatinya untuk mendengar lebih jelas kelanjutan cerita mereka, ralat gosip mereka.
"Iya, gue sempet denger kok dari temen-temen kelasnya. Mereka semua udah tau malah, tapi mereka disuruh diem." Anna menempelkan kupingnya kepintu toilet.
"Siapa yang nyuruh?" Tanya salah satu gadis didalam toilet itu.
"Kalo ga kepala sekolah, paling donatur terbesar sekolah." Dia mengernyitkan dahinya bingung memikirkan siapa orang yang sedang mereka gosipkan. Tetapi yang lebih membingungkan lagi, mereka didalam cuma untuk ngegosip, ya?
"Berarti dia hamil sama--"
Bruk!
"Eh, mampus!" Anna refleks berteriak lalu membungkam mulutnya cepat.
Dia membalikan badannya ingin melihat siapa yang berdiri dibelakangnya dan mengebruk pintu toilet itu. Anna terkejut melihat Amara lah yang baru saja mengebruk pintu tersebut. Anna menarik Amara keluar dari toilet ketika pintu toilet itu mulai terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seanna
Genç KurguCerita diubah. Alur, nama, konflik dan judul. Semua aku ubah. Tidak akan ada lagi unrequited di work aku hanya ada Seanna. next? baca ceritanya ya!🌻 Cek ignya ya @seanna.wp