6

92 6 3
                                    

Eunsang dari tadi mondar mandir di atap sekolah, sambil menatap layar handponenya beberapa kali, memastikan tidak ada notif didalamnya. Entah kenapa perasaannya tidak enak semenjak jam pertama tadi, ia kemudian mengabarkan pada Yohan semuanya tentang kejadian Wonjin tadi pagi.

"Udah dapat balasan dari Wonjin" tanya Yohan setelah sampai didepan Eunsang dengan nafas memburu, ia tadi lari kesini setelah mendapat kabar dari Eunsang tentang Wonjin yang membolos. Sebenarnya ia tidak heran tetang Wonjin yang suka membolos tetapi kali ini berbeda, Wonjin tidak pernah membolos keluar sekolah, bahkan untuk sekedar memanjat tembok. Yohan ingat dengan ucapan Wonjin saat dirinya memberi tantangan konyol kepada sahabat sekaligus adiknya itu untuk sesekali membolos keluar sekolah

"Kurang kerjaan bolos diluar sekolah, terlanjur capek lo manjatin tembok yang tingginya hampir sama kaya bukit dibelakang sekolah tu"

Sekiranya itu adalah tanggapan Wonjin pada saat itu. Jadinya yohan juga tidak menyangka Wonjin rela memanjat tembok untuk membolos. Pasti ada suatu hal yang membuatnya melakukan hal itu.

"Belum ada balasan sama sekali ni, dimana sih tu anak" eunsang bedecak dengan sesekali mengintio layar handphonenya lagi.

"Iya udah biarin dulu aja, palingan juga lagi jalan-jalan atau tidur" jawab Yohan, dia sekarang sedang mencoba memberi jawaban positif kepada eunsang. Selain untuk menenangkan eunsang itu juga akan berpengaruh pada ketenangan fikirannya..

"Tidur dimana dia?"
"Diasrama lah bego, masa iya dikololong jembatan" jawab yohan sambil menyonor kepala eunsang.

"Sakit njik, lu tu atlet taekwon, jitakan lu jadi kerasa bang_s*t" Eunsang mengelus kepalanya dengan bibir yang dikerucutkan.

Yohan menunjukan deretan giginya dengan mengangkat tangannya kekepala membentuk hati, dengan tujuan meminta maaf.

Yohan menunjukan deretan giginya dengan mengangkat tangannya kekepala membentuk hati, dengan tujuan meminta maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jijik ih"

Eunsang memasang wajah tanpa ekpresi kemudian meninggalkan Yohan sendirian diatas atap dengan tawanya.

-----

"Eh temen lo kemana?"
Eunsang sedikit terkejut dan hampir menabrak tembok jika kakinya tidak mengerem, ia kaget dengan suara yang tiba tiba menyapa gendang telinganya

"Bukan urusan lo dia dimana"
Ucap eunsang, lalu setelahnya mengambil langkah meninggalkan orang itu.

"Kalau ditanya dijawab baik baik, dia bolos kan, bahkan kali ini bolosnya lebih parah, gua bisa aja lapor ke BK kalau mau" orang itu melemparkan pertanyaannya lagi, sebelum eunsang pergi dari tempatnya.

"Mau lo apa sih jun?"
Eunsang menghadap di depan ketua osis paling menyebalkan seantero jagad raya itu

"Mau gua? Simple, cukup nyuruh temen lu itu jangan buat masalah, gua tau dia pinter, tapi dengan dia keluar bolos dijam sekolah kaya gini dengan membawa almamater sekolah, reputasi sekolah kita bisa jelek" ucap cha junho ketua osis itu dengan sekali tarikan nafas

"Reputasi sama sekolah aja yang lu pikirin, pantes dari dulu gak punya temen deket"

Setelah berkata seperti itu, eunsang membalikan badannya meninggalkan junho sendirian, ia hanya sedikit kesal karena semua orang menganggap Wonjin buruk dan kuat, mereka saja yang tidak tau sebenarnya Wonjin itu seperti apa.

----

Wonjin duduk dibagian gelangang penonton, mengamati Yunseong dan Sihun yang sedang bertanding basket. Ia heran kepada Yunseong, sahabat tidak terlalu dekatnya itu sangat memiliki sifat optimisme yang tinggi. Setelah kalah melawan dirinya tadi Yunseong langsung mengajak Sihun tanding dengan alasan mencari kemenangan.

Sebenarnya Wonjin jamin 100% jika Yunseong bertanding dengan Sihun dirinya akan menang dengan mudah, lagian dirinya kapten basket sama seperti Wonjin.

"Jin, lo mau balik apa kita nongkrong dulu?" Tanya Sihun setelah mereka selesai memainkan bola itu

"Nongkrong dulu aja sama kita kita, lagian masih jam sekolah juga" sahut Yunseong

Wonjin melirik jam dipergelangan tangannya, dan benar jarum panjang masih berada diangka 1.

"Ya udah yuk, gua juga malas balik asrama" final wonjin menerima ajakan Yunseong dan Sihun.

Mereka berjalan beriringan sambil sesekali bercanda menuju loker ganti, sekedar mengganti seragam atau mengelap keringat yang bercucuran. Jangan heran pada keakraban mereka, walaupun sekolah mereka bermusuhan, mereka adalah sahabat sejak duduk dibangku dasar, yang harus terpisah saat Wonjin meninggalkan kota ini untuk ke seoul bersama keluarganya. Dan sekarang wonjin merasa keputusannya untuk ikut pindah adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

..

"Kak masih sama aja suka main sama mereka"




















Update 2 chap dulu ya, terimakasih readernim

Udah beneran sayang sama mereka

Udah beneran sayang sama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FORGIVE | Ham Wonjin & Song Hyungjun |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang