Keadaan jalanan menuju sekolah hari ini cukup sepi, karena jam masih menunjukan panahnya diangka 6.30 am. Hyungjun sengaja berangkat pagi menghindari keterlambatan di hari pertama masuk sekolah barunya. Maniknya setia menatap tanah, tidak memperhatikan arah depan, toh juga belum ada orang berlalu lalang jam segini.
"Hei"
Tangan seseorang mendarat tepat di bahunya, hyungjun bergidik ngeri, pasalnya walaupun sudah pagi sekolah ini masih terlihat gelap pada pagi hari karena banyaknya pohon yang menutupi sinar matahari. Jujur saja ia takut pada hantu dan kegelapan. Bisa dibayangkan saat temannya mengerjainya dengan kostum hantu waktu itu, hyungjun langsung menangis ditempat.Hyungjun menoleh kebelakang berharap harap cemas yang menyapanya ini kakinya masih nampak di tanah. Hyungjun melihat kebawah lalu bernafas lega, ternyata bukan hantu. Ia kemudian melihat orang yang menyapanya, alis nya terangkat dan dahinya berkerut, menandakan tanya siapa orang ini.
"lo murid baru ya?" Tanya perempuan berpenampilan tomboy didepannya ini.
"Ahh iya" jawab hyungjun
"Pantas saja, siapa yang akan berangkat pagi buta seperti ini. Baru kali ini ada orang yang mendahului gua" ucap perempuan itu dengan tersenyum
"Nama gua lucy, gak usah sungkan sama gua, lo mau ke kantor kepala sekolah kan? Ntar aja, kita ke kantin dulu, jam segini belum ada bapak kepala sekolahnya" lanjut perempuan itu yang diketahui hyungjun bernama lucy
Hyungjun hanya mengangguk dan mengikuti lucy dari belakang, jika tidak ikut ke kantin, Hyungjun juga tidak tahu akan pergi kemana pasalnya ia jika juga belum tahu kelasnya berada dimana.
Lucy dan Hyungjun melewati beberapa kelas dan lapangan hingga sampai ke kantin. Perempuan itu langsung memesan makananannya dan menawarkan menu makanan kepada Hyungjun, usai memesan mereka beralih duduk untuk menunggu pesanan datang.
" Nanti setelah ini gua antar ke ruang kepala sekolah. Gua kasih tau sesuatu, lo kan murid baru, jangan sampai berurusan sama anak basket apalagi anak osis, keduanya gak ada yang bener" ucap lucy
Hyungjun diam memperhatikan lucy yang sedari tadi bicara tanpa henti, menceritakan hal-hal yang harus diwaspadai Hyungjun disekolah ini, hingga satu nama itu tersebut, Hyungjun menampilkan raut wajah yang tidak bisa ditebak oleh Lucy.
"Lo kenapa? Mendadak sakit?" Tanya Lucy
"Gak kenapa-kenapa"
hyungjun berbohong, ia hanya tidak mau mengungkapkan hal yang sebenarnya mengusik pikirannya kepada teman yang baru dikenalnya.
.
.Hyungjun berjalan dengan melihat atas, mencari papan yang bertuliskan "Ruang Kepala Sekolah". Setelah makan tadi, perempuan tadi meninggalkannya karena alasan belum mengerjakan tugas matematika dan hanya memberikan Hyungjun petunjuk jalan menuju Ruang kepala sekolah.
Hyungjun berjalan hingga pojok sekolah tanpa menemukan ruang yang dicarinya, ia tidak habis-habisnya mengumpat dalam hati mengetahui kenyataan bahwa sekolah ini sangat lebar.
"Cari apaan?"
Hyungjun menoleh saat suara khas lelaki menyapanya"Cari ruang kepala sekolah" jawab Hyungjun setelah melihat siapa yang didepannya sekarang
"O, murid baru? Ikut gua"
Hyungjun mengikuti langkah lelaki itu sampai didepan sebuah ruang dengan kaca hitam besar.
"Ini ruangnya, lo murid baru kan. Besok jangan lupa bawa dasinya" ucapnya lalu pergi meninggalkan hyungjun sendiri. Dari wajah orang tadi Hyungjun yakin bahwa ia harus menghindarinya lain kali.
..
Wonjin menyumpal telinganya dengan headset yang dibawanya. Sedari tadi sohibnya si rambut maple alias eunsang tidak ada hentinya berbicara dan bergosip soal murid baru hari ini, ensang membicarakan murid baru yang katanya tampan dan imut. Wonjin menanggapinya dengan wajah datar. Masa bodoh dengan murid baru.
"Eh murid baru itu pindahan dari seoul"
"Wah biasanya murid seoul akan sangat pintar dan berperilaku buruk seperti Wonjin"
"Bukankah itu bisa menjadi tandingan Wonjin?"
"Wonjin akan menjadi yang kedua mungkin setelah ini"
"Dia sangat imut, aku dengar dia kelas 1.2"
"Murid 1.2 hanyalah orang terpilih"
"Wonjin akan berakhir"
Teman sekelas Wonjin menjadi heboh dengan adanya murid baru. Mereka berbicara sedikit keras karena mengira Wonjin sedang tidur, padahal Wonjin sebenarnya mendengar semua yang teman-temannya katakan. Mereka saja yang tidak tahu bahwa Wonjin tidak tidur sekarang.
"Awas saja, kalian cari mati" batin Wonjin
"Udah gak usah ditanggepin, orang kaya mereka cuma iri sama lo" hibur Eunsang yang tahu bahwa Wonjin belum tidur dan pasti mendengar semuanya.
.
readernim maaf baru bisa up, sibuk nugas kuliah. Maklum mau uas+smt akhir2
...
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE | Ham Wonjin & Song Hyungjun |
FanfictionHyung.. Jangan memanggilku.. {Bahasa campur, baku&non baku} Start : 3/06/2019 End : --♥️--