7

140 7 0
                                    

Tempat tongkrongan yang dituju mereka sudah penuh dengan beberapa orang yang wonjin kenal, mulai dari bang buyung, jinhyuk, Wooshin dan teman mereka lainnya. Tempat ini memang menjadi tempat tongkrong anak kuliah maupun yang masih sekolah.

"Tumben jin kesini" sapa Wooshin

"Palingan juga bujukan sesat yunseong"

"Enak aja lo bang, dia sendiri yang bolos tuh" elak yunseong, tidak terima dengan ucapan Jinhyuk

Wonjin memperhatkan perdebatan mereka dengan diam, perasaannya sedang tidak enak.

"Lo ada musuh jin?" Tanya sihun serius

"Musuh banyak, tapi yang berani sama gua memang ada?"

"Bener juga sih lo, tapi dari tadi perasaan gua doang kali ya ada yang ngikutin kita"

Wonjin terbengong, ternyata bukan hanya dia yang mikir sedang ada yang membuntuti dirinya sedari tadi, tetapi dia memilih diam untuk menanggapi pertanyaan sihun.

"Gua pergi dulu" pamit Wonjin setelahnya

"Eh lo mau kemana"
Sihun hanya menatap Wonjin yang meninggalkan tempatnya.

----

"WOY ADA YANG PUNYA LOLIPOP ?" Midam berteriak keras hingga kelas sebelahnya mendengar teriakan itu

"Beli lah, modal dikit" sahut Jungmo sang raden kelas

"Bokek" Midam memadang pahit Jungmo, mentang-mentang kaya, temannya itu sangat terkenal pelit.

"DAM ADA YANG NYARIIN LO" teriak Mahiro salah satu teman midam dari kelas sebelah

"gak usah teriak juga kali, budek ni kuping raden" Jungmoo memandang sinis Mahiro, dan yang dipandangnya pun hanya menyengir tanpa dosa

"siapa?, Minkyu atau Junho?"

"Junho, dia dikelas tuh"

Midam menganggukan kepalanya, batinnya berkata pasti ada sesuatu, Saat memikirkan apa yang sebenarnya terjadi hingga Junho memanggilnya. Notifikasi chat membuyarkan fikirannya, Midam langsung mengecek chat masuknya, pasti ada hal penting jika ada chat yang masuk, maklum Midam jomblo jadi tidak mungkin notifnya berbunyi jika bukan karena suatu hal. ia benci notif apalagi notif group yang tidak penting, semua group chat yang ia punya dimute hingga satu tahun kecuali group osis.

Cepat keatap

Begitu menerima pesan itu, Midam langsung berlari keatap. ia penasaran ada hal sepenting apa yang membuat Junho seperti ini. biasanya anak itu memanggil dirinya "bang" jika mengirimkan pesan padanya.

.
.

"

ada masalah apa?" Midam mengambil posisi berdiri menyender tembok didepan Junho

"Biasa, tapi kali ini berbeda bang"

"Udah lah biarin, daripada lo susah sendiri"

"Kan lo wakil gua bang, bantuin gitu buat nyadarin si wonjin"

" Gua tanya dulu, udah berapa kali gua deketin Wonjin? Lo tau kan pasti"

"Iya juga ya bang, tapi pasti habis ini gua juga yang disalahin sama pak dongwook"

" Salahin balik, siapa suruh bangun tembok kurang tinggi"

Lelucon yang diucapkan Midam tidak membuat Junho tertawa, sebaliknya ia menatap heran kakak kelas sekaligus patner osisnya itu. Sejak kapan Midam bisa nglawak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORGIVE | Ham Wonjin & Song Hyungjun |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang