Married

Chapter 4

#Home

22.00

Taeyeon sedang membersihkan rumahnya, Meskipun Taeyeon lelah tapi tetap saja dia memiliki kewajiban lainnya yang harus diurus selain pasien yang terus menerus mengingikannya mengobati.

"Selesai, sekarang apa ya? ah iya belanja. Ya Tuhan aku bahkan lupa Sehun pasti akan sangat marah"

Taeyeon segera mengambil kunci mobilnya dan keluar dari rumah dan mengemudikan dengan kecepatan sedang.

Taeyeon memasuki sebuah Mall dan mulai memilih belanjaan. Sesekali Taeyeon menghitung terlebih dahulu harga belanjaannya. Taeyeon memang tidak pernah meminta uang pada Sehun, semua dia lakukan dengan uangnya sendiri.

"Sayuran? apa aku harus beli?" Taeyeon bergumam sendiri

"Beli saja deh, Kalau mereka tidak mau kan bisa buat aku"

Taeyeon pun mengambil semua belanjaannya, Saat berjalan menuju kasir Taeyeon melihat sebuah baju couple. Taeyeon membayangkan akan sangat menyenangkan jika dirinya bisa memakai nya dengan Sehun.

"Noona, Apa kau akan membayar?" Tanya Seorang petugas membuat Taeyeon tersadar

"Ah iya" Taeyeon pun memberikan belanjaan nya

TAEYEON POV

"Semuanya xxxxxxxx"

"Ne? Mahal sekali" Gumamku

"Ini" aku memberikan kartuku

"Terimakasih, silahkan datang kemari lagi"

"Ne"

Aku pun berjalan menuju keluar,

Drrt drrt, Sehun. Ya Tuhan mimpi apa semalem

"Yoboseyo"

"Yoboseyo, apa kau mengenal pria ini? Nomormu ada dikontaknya"

"Iya, dia suamiku. apa yang terjadi?"

"Dia mabuk di Club. Bisakah kau datang ? Dia sudah membuat kekacauan disini"

"Baiklah, dimana tempatnya?"

"Dijalan xxxxxxx"

"Baik aku segera"

Aku langsung mematikan ponsel ku dan berlari menuju mobilku, Aku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

Setelah sampai aku langsung masuk, Bau alkohol membuat ku mual, Aku memang tidak menyukai minum – minuman keras itu. Aku hanya akan menggunakan Alhokol untuk keperluan kesehatan saja bukan untuk kesenangan.

"Hey cantik. kau mau bersenang – senang dengan kami?"

Aku bergidik ngeri menatap pria bertubuh kekar yang berbicara dalam pengaruh alkohol tersebut. Aku memilih pergi namun tangan pria iru menahanku

"Kenapa sayang? tenang saja Aku akan pelan – pelan kok"

"Maaf, tapi aku tidak mau. bisakah anda lepaskan tangan saya?"

"Kau mau menolakku? Ayolah sini"

Dia menarikku dan membawaku kelantai atas, bahkan saat aku berontak pun aku tetap tidak bisa melawannya. Aku sudah memukul menarik dan mengigitnya namun tetap tidak berhasil.

"YAK KAU TULI YA, KUBILANG LEPASKAN AKU" Aku berteriak

PLAK, !!! Pria itu menamparku

"DIAM KAU" bentak pria itu

Aku menatap Botol kosong disampingku, dengan cepat aku membawanya dan memukulkannya pada kepala pria itu. Saat pria itu meringis aku langsung berlari sekuat tenaga. karena aku tidak memperhatikan jalanku aku terpeleset dan jatuh ditangga.