12

3 1 0
                                    

Tiba di Surabaya dengan bus , empat hari tiga malam aku merasakan tubuhku kaki di dalam perjalanan. Rizal turun di Jakarta sementara aku seorang diri melanjutkan perjalanan ke Surabaya.


Terminal Purabaya menjadi tempat awal aku menginjakkan kaki di Surabaya. Bangunan-bangunan megah menghiasi kota, namun lebih sejuk desaku di Sumatera. Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mencari tempat persinggahan, murah dan bisa untukku tinggali.


Dengan tas punggung dan koper di tangan, aku berusaha mencari persinggahan sementara di peumkiman terdekat. Berjalan-jalan sembari mengangumi apa yang belum pernah aku lihat sebelumnya, gedung-gedung kota.


Ketika hari menjelang malam, aku harus segera menemukan tempat untuk beristirahat dan menunaikan sholat terlebih dulu.


Tepat didaerah sekitaran terminal terdapat masjid yang bisa gunakan untuk sholat dan beristirahat sementara.


Tubuhku terasa lemas sekali, mungkin karena dampak perjalanan jauh yang pertama seumur hidupku. Selesai sholat aku menjeda tubuhku terlebih dahulu di mimbar masjid sembari mencari orang yang tahu lokasi penginapan terdekat.


" Permisi pak," tegurku ketika melihat orang yang keluar dari masjid." Iya mas , ada apa ngih ?" Saya mau bertanya mengenai penginapan di sini yang paling dekat dan murah dimana ya pak?"" Oh masnya pendatang?"" Tidak keliru pak, saya dari pulau sebrang. Hendak mengikuti tes masuk perguruan tinggi pak."" Oh begitu, kalau yang murah saya kurang tahu mas. Adannya di seketaran Universitas X Surabaya itu banyak mas. Tapi masih cukup jauh dari sini. "" Waduh sudah malam lagi pak, tidak mungkinrasanya saya kesana sekarang."" Kalau mas mau, di sini lagi membutuhkan marbot mas. Jika berkenan mas bisa menjadi marbot di sini untuk sementara. Kebetulan saya pengurus masjid ini ." Wah sungguh pak?"" Iya mas."" Terima kasih banyak pak, nama saya Dahlan." Sembari aku ulurkan tanganku untuk bersalaman sebagai rasa terima kasih dan tanda perkenalan." Saya Pardi mas. Kalau begitu Mas Dahlan bisa tinggal di sini mulai hari ini. Mari saya antar."" Baik Pak Pardi, terima kasih sekali lagi."Aku tinggal sementara di kamar masjid Mujahid,pikirku ini sudah lebih dari cukup nyaman untuk aku tinggal." Ini mas, silakan."" Terima kasih Pak Pardi."


Masjid ini menjadi tempat tinggal sementaraku selama di Surabaya. Selain gratis, tempat ini juga begitu nyaman untuk dijadikan tempat belajar.


Persiapan untuk menyongsong Ujian Masuk Perguruan Tinggi terus aku lakukan, aku hanya harus melalui dengan sungguh-sungguh sementara dana untuk menempuh pendidikan sudah ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluhkota.


Aku bersyukur menjadi marbot di sini, aku tidak kehilangan kebiasaanku dulu di desa untuk selalu menjaga sholat berjamaah. Selain itu, seluruh biaya makanku juga sudah tersedia.Dua bulan adalah waktu yang cukup untuk aku menyiapkan diri. Hari demi hari dalam awal kehidupanku di Surabaya berjalan begitu menyenangkan. Banyak orang-orang ramah yang aku temui membuat aku merasa betah untuk berlama-lama di sini. -rasanya aku sudah mulai lupa dengan Arumnia, semoga dia bahagia dengan pernikahannya.


Selama di sini, korespondensi antara aku dan ibu berjalan lancar. Untuk saat ini aku masih belum mampu untuk membeli ponsel, akan tetapi suatu saat ketika aku berhasil mendapatkan pekerjaan nanti pasti akan aku belikan segalannya untuk ibu. Tunggu saja bu!. Selain itu menulis di buku kecil berwarna kunin dan membaca buku masih menjadi kewajibanku di setiap hari.

Anak-anak Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang