15

3 1 0
                                    


Tiba di bandara Juanda Surabaya, kami berpisah menuju tujuan kami masing-masing. Tetapi saling bertukar nomor ponsel untuk menjaga komunikasi jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan bantuan. Kami bergegas pergi menggunakan angkutan umum.


Setiba di kos, aku merasa malas untuk bekerja keesokan harinya. Aku memutuskan untuk memperpanjang cuti beberapa hari kedepan. Aku ingin menyegarkan pikiran sebelum kembali bekerja. Libur cuti aku gunakan untuk berjalan-jalan mengelilingi kota dan mengunjungi Rizal juga Syahrir. Tidak jarang kami juga jalan-jalan bersama. Selain itu, aku juga mulai aktif menulis kembali. Merangkai kata, menceritakan peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi dalam hidupku.


" Kali ini aku mengelilingi Surabaya, esok aku akan kelilingi dunia."Aku harus kembali bekerja karena waktu cutiku telash habis,. Kembali tenggelam dalam kesibukan-kesibukan yang menyita banyak tenaga dan waktu. Sejujurnya ada keinginan untuk mengundurkan diri, namun sekarang bukanlah waktu yang tepat.


Seperti biasanya, sepulang bekerja hanya rasa lelah dan kantuk yang aku bawa. Tidur menjadi solusi terbaik untuk mengembalikan stamina dan kebugaran.


" Tit..Tet..Tut.."Ponsel berdering tepat jam 6. Pikirku siapa menelfon pagi-pagi seperti ini. Ku ambil ponsel di samping kasur tidurku, Rizal yang menfonku." Halo Zal, ada apa pagi-pagi benar menelfon?"" Barusan aku baca koran Lan."" Lantas?"" Ada perlombaan menulis buku inspiratif berhadiah 15 Juta dan berlibur ke Jepang."" Sungguh?"" Benar, segeralah mendaftar ! Aku tahu kau pandai menulis, pasti kau bisa memenanginya."" Kemana aku harus mendaftar ? "" Nanti aku kirimkan link pendaftaran untukmu ya "" Baiklah Zal, terima kasih ya."" Ahsiap sama-sama Lan "


Di sela-sela mengerjakan tugas, aku menyempatkan waktu untuk membuka link pendaftaran kiriman Rizal. " Lomba Menulis Buku Inspiratif", itulah judul halaman dari link yang aku buka. Hadiahnya sungguh mengiurkan sekali, aku harus mengikutinya. Tertera batas pengiriman adalah 21 Juli, masih tiga minggu lagi.


Semenjak mendaftar perlombaan itu, aku tidak langsung tidur sepulang kerja. Aku menyempatkan untuk pergi ke warnet, menulis ulang buku kecil berwarna kuning yang sudah menemaniku hampir sepuluh tahun. Aku tulis semua yang ada dalam buku itu, mulai dari masa kecil, kisah cintaku, dan masa dewasaku hingga kini.


Setia hari, satu jam aku habiskan untuk menulis di warnet. Hingga tulisanku benar-benar terusun dan siap untuk dikirmkan. Pada akhir tulisan sedikit aku tambahkan harapanku untuk segera menjadi sukses dan mampu berkeliling dunia. Itu bukan hanya sepengal harapan di ujung cerita, namun juga terselip doa di dalamnya. Bukuku aku beri Judul " Kisah Anak Pelangi "


Tuhan memang sangat murah hati, hasil benar-benar tidak pernah menghianati usaha. Buku karyaku terpilih menjadi pemenang utama dalamperlombaan itu. Aku mendapatkan segala hadiah yang telah di janjikan. Uang tunia 15 Juta dan liburan ke negeri sakura Jepang.


Uang tunai hasil perlombaan aku bagi dengan Rizal dan juga Syahrir sebagai sahabat yang selalu mendorongku untuk maju, tanpa mereka mungkin aku tidak akan bisa sampai di sini. Merka berhak merasakan kesenangan yang aku rasakan.


Berlibur ke Jepang adalah perjalanan ke luar negeri pertamaku semuur hidup. Aku berhasil menginjak negeri luar, ini adalah awal untuk aku mengunjungi negara-negara lain yang ada di seluruh dunia. Lima hari empat malam aku berada di Jepang, menikmati musim semi dan indahnya alam negeri sakura. Tokyo, Osakai, Hirosima, dan Kyoto menjadi kota-kota modern yang aku kunjungi. Negara kecil ini sudah begitu sangat maju, aku tak sabar untuk melihat dunia lebih luas lagi dengan kedua mataku.


Tidak berhenti di situ, sepulang dari jepang aku mendapatkan kabar bahwa bukuku sangat diminati di masyarakat dan harus di cetak ulang. Lamban laun buku itu mampu melambungkan namaku dengan penjualan yang begitu pesat. Bahkan buku " Kisah Anak-anak Pelangi " dicetak ulang sebanyak enam kali, sangat luar bisa melebihi perkiraan.


Akibat dari keberhasilan penjualan bukuku itu, aku mendapatkan bonus uang yang sangat besar. Selain itu, aku juga banyak mendapatkan undangan untuk mengisi seminar bedah buku di kota-kota seluruh Indonesia dan menghadiri undangan acara penghargaan festival karya internasional yang dihelat di beberapa negara eropa, Paris, London, dan Amsterdam.


Dengan banyaknnya uang yang aku terima, kini aku mampu membeli rumah dan kendaraan sendiri di Surabaya, meski tidak terlalu mewah yang teerpenting adalah kenyamanan. Aku juga telah memutuskan untuk mengundrukan diri dari perkerjaanku sebagai analisator politik masyarakat.


Aku memilih menjadi penulis, aku akan terus menulis buku-buku yang bermanfaat bagi sesama. Sementara Rizal tengah melanjutkan pendidikannya untuk mendapat gelar Insinyur dan Syahrir mencoba membuka warung padang sendiri.


Semua yang terjadi adalah atas kehendak tuhan dan ridha dari ibu. Usahanya membesarkanku sangat luar biasa dan doanya yang tulus mambu mengguncang arsy.


Menjadi penulis adalah pilihan jalan hidupku, aku sungguh jatuh cinta. Aku akan terus menulis tentang dunia hingga dunia akan menulis namaku.


" Penulis, Jasadnya mungkin bisa mati dan terkubur dalam dalam tanah. Namun, karya-karyanya akan bermanfaat bagi sesama dan namanya akan abadi dan tidak akan pernah mati. "-Penulis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak-anak Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang