Awal

120 6 0
                                    

Seorang gadis mungil berambut panjang agak kecokelatan dengan mata berwarna cokelat hazel bak boneka berjalan di koridor sekolah. Ya, inilah Alin, sedang berjalan menuju kelas. Sesampai di kelas, gadis berlesung pipi yg duduk di bangku belakang menyambut kedatangan Alin dgn ramah. Dia adalah Salma, shbt terdekat Alin. Alin memang agak susah bergaul, makanya ia hanya akrab dgn teman sebangku.

"Maen hapee aja kerjaan, ga bosen apa." Ucap Alin ceplas ceplos.

"Ga bosen lahh, di hp gw ada twitter, manga toon, dll. Lah muka lu? Bosenin anjir." Ejek Salma, tentu saja hanya bercanda.

"Yeuhh dikasih tau itu yh."

Karena Alin merasa bosan ia juga mengecek handphonenya, mulai dari membuka instagram. Banyak sekali notifikasi, namun ia tertarik pada direct message.

Mffashar
Follback ya

Aliinn.f
Oke


"Cie, sapa tuh?" Celetuk Salma yg ternyata sedari tadi mengintip handphone milik Alin.

"Cuma orang minta follback elah."

"Keknya ganteng, coba liat postingannya?"

Salma merebut handphone milik Alin dan men-stalk akun mffashar tersebut.

"Ih gans bngt anjir,, gebet aja lin, kasian u jomblo." Ucap Salma heboh.

"Idie, kenal aja belom astaga." Jawab Alin merebut kembali handphone nya.

Bruk!

Tiba-tiba, teman Alin sengaja menyenggol dengan keras hingga handphone milik Alin terjatuh.

"Temuin gw di rooftop sepulang sekolah, ga boleh bawa temen laen." Bisiknya sambil berlalu.

Orang itu adalah Ajeng, teman Alin sejak SD. Alin selalu menerima Ajeng sebagai teman apa adanya namun tidak bagi Ajeng. Ajeng selalu usil dengan berbagai alasan yg aneh. Mungkin saja dia begitu karena Alin selalu mengalahkan dia dalam hal akademis dan kepopuleran.

🍒🍒🍒

Istirahat.

"Tadi Ajeng nabrak lu smpe hp lu retak gitu, kok diem aja sih?" Tanya Salma saat dia dan Alin memakan mie ayam yg mereka beli di kantin.

"Umm,, mungkin dia ga sengaja, udh biarin aja." Jawab Alin polos.

"Hm ya udh deh terserah." Kata Salma memutar bola matanya, sebal.

"Hei, apa kabar lin? Udh lama ga ketemu ya."

Sebuah suara mengagetkan mereka berdua. Rupanya Rafi, cowok yg bisa dibilang "nyinyir" pada Alin. Entah bercanda atau tidak, tapi setiap hari Rafi selalu mengejek bagaikan mak lambe yg hobi gosip.

"Udh lama apaan, tiap hari kita ketemu."

"Amosooooooo"

"Berisik ah."

"Muka tapir." Ucap Rafi smbil berlalu.

"Berisik mending gw pulang."

"Lah, ini kan masih istirahat?" Tanya Salma heran.

"Just kidding babe, I want to go to the rooftop." Jawab Alin dengan logat inggrisnya.

"Sok inggris" kata Rafi

"Bodo amaatt."

🍒🍒🍒

Gadis blasteran ini duduk di bangku yg ada di rooftop. Sangat nyaman, dengan semilir angin yg bertiup dengan sepoi-sepoi. Tempat ini adalah tempat untuk men-charging pikiran Alin yg penuh sesak. Dia kesepian, hanya punya Salma yg tentu saja tidak selalu ada untuk Alin, karena Salma juga punya masalah tersendiri. Alin sangat ingin ada orang yg mengisi kekosongan hatinya, namun agak sulit karena ia sulit bergaul. Belum lagi banyak teman yg iri dan kerap kali membully, dan keluarga Alin yg "agak" broken home.

"Wah, rajin ya?"

Alin menoleh. Rupanya itu Ajeng dengan senyuman sok manisnya. Lalu ia duduk disamping Alin.

"Rajin apanya?" Tanya Alin.

"Gue kan ngajak ketemuan sepulang sekolah."

"Hmm, gw disini buat nyantai aja."

"Bacot! Langsung aja ya, lo ga usah sok kemenelan klo di kelas! Ga usah deketin Rafi! Dia milik gw, tau kan?" Kata Ajeng sambil menarik kerah baju Alin.

"Ummm ma.. maaf ya tapi aku ga pernah deketin Rafi." Ucap Alin. gugup.

"Heh!! Ga usah ngeles dah lu! Udh sok jadi selebgram, halah followers lu pake panel ya kan?! Terus jg lu pasti nyontek pas ujian karena lu saudara kepsek!" Teriak Ajeng.

"Mana bukti omongan lo itu? Lagian klo bener juga apa aku udh rugiin Ajeng? Apa folls ajeng berkurang? Kan engga." Kata Alin halus.

"Banyak bacot!" Ucap Ajeng lalu melempar Alin ke luar pagar rooftop sehingga Alin jatuh. Belum jatuh, sih. Dia berpegangan pada sisi pagar dan saat ini tubuhnya menggantung.

"Ajeng,, pliss bantu aku.... aku mau jatoh, hiks..." teriak Alin smbil terisak.

"Ingat ini baru peringatan pertama!" Ujar Ajeng lalu pergi.

Semua orang yg ada di lapangan berkumpul ketika melihat Alin menggantung di sisi pagar rooftop. Ada yg histeris, ada yg hanya melihat, ada yg malah mengambil foto Alin untuk dipasang di snapgram, dan akhirnya "viral".

"Ya ampun, sini pegangan." Kata Salma yg mendatangi Alin di rooftop dengan panik. Akhirnya Alin berhasil naik dengan selamat.

"Kok bisa gini, sih? Mana orang-orang bukannya nolong malah masang snapgram, auto viral pasti lo." Tanya Salma sambil duduk di bangku rooftop dengan Alin.

"Hm entahlah, Ajeng ngedorong gw.. ga tau gw salah apaan." Jawab Alin sesenggukan.

"Etdah bocah.. yg lain jg bukannya nolong gitu, bego amat malah diem aja!"

"Tadi hanya ada gw dan Ajeng."

"Hmm, lo lapor guru aja cepet."

"Engga usah, gw mau pulang aja, bye."

🍒🍒🍒

Gimana nih ceritanya? Ini cerita ak yg pertama kali niat nulisnya, wkwk.. maaf ya pendek baru permulaan, nih. Jangan lupa vote and comment biar aku semangat lanjutin partnya^^

TIAP DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang