Rafi

103 5 0
                                    

Aku selalu berada didekatmu, menemanimu disaat engkau kesulitan maupun senang, tetapi mengapa engkau tidak membalas cintaku dan lebih memilih bersama orang yg tidak pasti?

~Rafi

🍒🍒🍒

"Iya, itu karena gua..." Suara Rafi tertahan. Alin mengangkat sebelah alisnya,

"Karena lo apa?"

"Karena... gw temen lo yg paling gans abad ini." Rafi tersenyum tipis.

"Yaelah, kirain apaan, ngagetin aja tau ga!" Alin memukul pelan bahu Rafi.

"Kaget terus lo, ntar jantungan."

"Enggak lah jgn sampe haha."

"Btw, sepulang sekolah ntar ketemuan, yuk?" Ajak Rafi

"Ketemuan? Ini kan udah." Jawab Alin polos.

"Lo polos atau bego sih, maksud gw kita jalan-jalan abis pulang sekolah..." Rafi menepuk dahinya.

"Haha iya gw cuma bercanda. Di Rośe Cafe aja yuk, murah-murah disitu makanannya."

"Idih ngincer murahnya, missqueen."

"Bodoo"

🍒🍒🍒

Seorang gadis yg mengenakan kaus hitam lengan pendek bergambar sebuah cup minuman warna merah dan celana sepaha kotak-kotak hitam putih dan juga topi putih bertuliskan "keep on going" warna merah tengah menunggu kedatangan temannya di cafe yg bernama Rośe.

Berulang kali ia mengecek handphonenya, dan celingak celinguk sekitar. Ia sempat ditawari menu oleh sang pelayan cafe namun ia menolak dengan halus. Dan senyumnya mengembang ketika seorang cowok yg memakai hoodie berwarna hitam datang dan duduk di hadapannya. Dia adalah Rafi, dan gadis tersebut adalah Alin. Seperti sudah janjian, pakaian mereka nampak kompak karena sama-sama berwarna hitam.

"Ya ampun lo ngaret banget sih, lain kali males ah janjian sm Rafi." Alin pura-pura ngambek.

"Hehe ya maap, baru setengah jam kan? Btw lo kok bajunya item sama kek gua? Plagiat yaa.." Alin membulatkan matanya.

"Setengah jam lo bilang 'baru'? Astaga bisa matematika ga sih."

"Ga bisa, apalagi sin cos tan."

"Hm ya ya." Alin lalu memanggil pelayan.

"Pesen zuppa soup satu, macaron satu, garlic bread satu, spagetti satu... sama mocca ice cream satu, eh jangan deh, ganti es krimnya sama panna cotta, terus bubble drink taro es nya ga usah banyak-banyak, spagettinya dibanyakin keju, terus macaronnya ga jadi aja deh." Alin menutup buku menunya sambil tersenyum manis. Sang pelayan nampak kewalahan menulis pesanan gadis tersebut.

"Saya garlic bread dan ice tea aja." Pesan Rafi.

Setelah pelayan tersebut membacakan kembali apa yg mereka pesan, ia berlalu dari meja tersebut.

"Lo pesen banyak amat, ga nyangka badan kecil gini makannya sekarung."

"Itu ga gua makan semua, ya kali ntar gw langsung gendut." Jawab Alin lalu mengeluarkan handphone dari dalam tas selempangnya.

TIAP DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang