🍒🍒🍒
Acaa-!
• lin, lo 3 hari ke depan ada di rumah, kan?Pesan itu mengagetkan Alin yg sedang membuka instagram. Entah ada angin apa, Sesosok lelaki yg mendukung dia dari belakang selama beberapa bulan tersebut memang akhir-akhir ini mengajukan pertanyaan aneh. Mulai dari menanyakan alamat rumah Alin, barang yg sedang diinginkan Alin, dan sebagainya. Setelah beberapa saat melamun, Alin membuka dan menbalas pesan tersebut.
Acaa-!
• Kenapa tiba-tiba nanya gitu?
•gpp, jwb aj.
•Hmm, sbnrnya gw hari ini mau pindah ke Jakarta Ca. Maaf y bru blng, krn tdnya mau ngesurprise lo gitu☹
• astaga naga, mendadak bngt..
• gue nanya gitu krn gw ngirim lu hadiah lewat JNE! Habislah tuh paket angus🤦♂️• yahh, jd ga surprise ke gw nya, ya?
• iya ya
• maybe kita jodoh, sama-sama gagal surprisenya :DAlin hanya tersenyum sendiri melihat pesan terakhir Aca, bahkan ia melempar handphone miliknya sembarangan, tidak peduli jika handphone itu rusak. Yang penting sekarang sebentar lagi dia mencapai tujuan utamanya, bertemu Aca!
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Alin, membuat gadis itu memberhentikan kegilaannya karena salah tingkah dengan Aca.
"Sayang, Mama buka pintunya, ya? Pintunya enggak dikunci, kan?" Rupanya orang yg mengetuk pintu adalah Mama Alin.
"Iya maa, buka aja." Sahut Alin dari dalam.
Wanita paruh baya ini memasuki kamar Alin dengan senyuman yg hangat. Dia duduk di ranjang Alin, tepat di sebelah anak gadisnya tersebut.
"Kamu udah packing pakaian dan barang-barang yg mau dibawa, kan? Barang yg enggak terlalu penting ga usah dibawa, kayak tumpukan novel kamu, nanti Dini bakal paketin kalo kamu mau. Oh ya, kita take off pukul empat sore." Ucap Mama bertubi-tubi.
"Pakaian udh semua aku packing, tp barang-barangnya belum semua. Keknya ada beberapa yg aku tinggalin aja, deh." Kata Alin polos.
"Hmm, ya sudah kalo gitu. Skrg kamu turun, sarapan. Setelah ini kamu masih boleh main sama Salma, mumpung masih di Bandung. undang aja dia ke rumah. Mama sudah hubungi dia." Mama Alin mengusap kepala Alin dengan lembut.
"Tapi aku ga mau lama-lama main, deh. Takutnya nanti kecapekan." Ucap Alin lesu. Dia sebenarnya sangat benci bermain di hari terakhir dia menginjakkan kaki di kota kelahirannya ini.
"Ya udh, Mama nurut kamu aja. Biar anak mama ga sedih lagi." Mama tersenyum sambil beranjak dari ranjang. Setelah kasus pembullyan Alin oleh Ajeng, Mamanya sangat memanjakan dia. Sampai-sampai kartu atm dan debit miliknya dibebaskan untuk dipakai anaknya sesuka hati, namun Alin seringkali menolak karena ia kurang suka berbelanja.
"Eh, apa ini?" Mama Alin kaget saat menginjak suatu benda keras di karpet bulu yg tergelar di kamar Alin. Mama Alin mengambilnya, dan Alin terbelalak melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIAP DETIK
Любовные романыBercerita tentang Alin, gadis mungil yg manis namun memiliki lingkup kehidupan yg sangat pahit. Dan suatu hari ada seorang lelaki yg datang merubah kehidupannya. Siapakah lelaki itu? Penasaran, kan? Ikuti terus cerita ini! . . Cerita ini hanyalah f...