Trust me, I'm Yours! (3/3)

595 50 12
                                    

Hanbin galau.

Sungguh dia tak bisa menipu perasaannya jika orang yang dia inginkan adalah Bobby. 

Dan akibat dari ucapannya waktu itu,  segala persiapan untuk debutnya bersama Bobby tertunda.  Karena Hanbin lebih sering membantu Hayi mempersiapkan album solonya. 

Sebenarnya Bobby tidak berubah,  dia masih berlaku seperti biasa.  Memanggil Hanbin sayang,  masih tidur bersama Hanbin juga, tapi Hanbin yang terlihat menghindar. 

" Bin, hari ini lanjutkan lagu kita ne? " Bobby berusaha menahan Hanbin hari ini.
" Aku ada janji dengan Hayi hyung, besok saja ya. "

" Aku  mau   hari  ini! " Bobby menekan tiap kata yang di ucapkannya. 

Dia sudah cukup menahan diri.  Apa salahnya sebenarnya? Hanbin terlalu tega menurutnya,  karena saat Bobby telah menyerahkan seluruh hatinya,  Hanbin malah menyayat dan menabur garam di atasnya.

Kali ini Bobby tak akan membiarkan si Hayi Hayi itu menahan Hanbin. 

Bobby menarik lengan Hanbin ke studionya. Menghempaskannya ke kursi, lalu dia sibuk merubah password pintu studio Hanbin. 

" Hyung apa apaan sih? " Hanbin berdiri menghampiri Bobby yang berkutat dengan pintu.

" Kembali duduk! "

" Shiroo! " Hanbin berteriak tak mau kalah.

" Kembali atau aku akan memperk*sa mu sambil berdiri? "

Hanbin mundur teratur, menelan saliva panik. Selama Hanbin mengenal Bobby dia tak pernah sekalipun di bentak ataupun di perlakukan kasar.  Tapi kali ini,  tatapan mata Bobby bahkan sudah mampu menciutkan nyali Hanbin. 

Bobby berbalik menghampiri Hanbin yang tengah duduk gelisah di kursi sambil menggerakan ujung jari kakinya untuk mendorong kursinya mundur. 

Tapi Bobby lebih cepat menahannya.  Kemudian menarik wajah Hanbin yang tertunduk takut untuk menatapnya. Lalu membuka kedua lutut Hanbin dan berjongkok di hadapan kedua kaki Hanbin yang terbuka. 

Hanbin berusaha merapatkan kembali kakinya,  tapi Bobby memaksa dan kembali membukanya lebar. 

" H hyungg.. a aku.. hiks ..maaf kan ..a aku."

Hanbin semakin gemetar sambil terisak ketika Bobby tak menghiraukan isakkannya tetapi malah menarik pinggul Hanbin semakin dekat ke arahnya. 

Yang ada di fikiran Hanbin hanya bayangan dirinya yang akan menerima kemarahan Bobby,  seperti di beberapa film masochist yang pernah di tontonnya.

" Jebbal hyungg..  Jangan beginii..  hiks

Grepp

Hanbin terkesirap.

Bobby memeluk pinggangnya erat.

Tak berselang lama, punggung Bobby mulai bergetar-terisak.

" Aku mencintaimu Bin.  Kenapa kau berubah dan ingin meninggalkanku? "

" Bagaimana aku bisa bertahan nantinya jika kau pergi? "

" Ku mohon tetaplah bersamaku."

Hanbin terkejut, bingung harus bereaksi seperti apa.  Awalnya dia sudah berfikiran negatif jika Bobby akan melakukan hal buruk padanya. Tapi ternyata, Bobby malah bersimpuh di bawah kakinya, memohon, sambil menangis di perutnya.

Hanbin merasa bersalah sekarang,  dia menjadi ragu dengan apa yang Hayi katakan.  Jika Bobby saja mau bertaruh membuang harga diri demi dirinya, apa layak Hanbin yang telah menyeret Bobby, meninggalkannya seperti ini setelah Bobby mencintainya dengan tulus?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JiHaWonBin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang