ㅡ12

448 66 4
                                    

Mina mengerjapkan matanya, samar-samar ia mendengar suara agak rusuh dari ruang tengah apartementnya.

Dilihatnya sisi kiri kasur, sudah tidak ada Jiho disisinya!

Mina khawatir, jangan-jangan terjadi sesuatu pada Jiho di ruang tengah apartemennya.

Buru-buru, Mina membuka kamarnya.

Jiho sudah berpakaian rapi beserta kopernya, tengah menyiapkan sarapan roti bakar dengan susu cokelat panas yang masih terlihat mengepul.

Jiho menatap Mina dengan diam, berdiri lalu meraih tas kopernya.

"Where are you going?" tanya Mina, meraih lengan Jiho yang berjalan membelakangi.

Hening. Mina dan Jiho sudah tidak saling berbicara selama tiga hari usai kejadian tidak terduga di acara wisuda yang lalu.

Jiho masih bergeming, tangannya berusaha melepas genggaman Mina. Meskipun sia-sia, Mina terlalu kuat bagi Jiho.

"Buat apa kamu tahu? Kamu sudah gak menganggap aku sahabat kamu lagi, 'kan?"

Mina menggeleng, lelehan air matanya sudah meluncur di pipi putihnya.

"Makasih udah mau nampung aku. Aku bakal ganti semuanya" suara Jiho terdengar bergetar, ia juga tidak percaya akan merasa semarah ini dengan Mina.

"Aku bisa jelasin, Ho. I dont wanna us like this, please!" sengal Mina di tengah tangisannya.

Jiho akhirnya berbalik, menampilkan wajah angkuhnya, seolah dia tidak merasa sakit seperti Mina. "Explaining that you're already legal with that fuckin Jaehyun?"





🌈





Bohong kalau Mina tidak kepikiran soal Jiho dan teman-temannya yang lain saat ini.

Usai wisuda Dokyeom dan Yuju kala itu, hubungan mereka semua merenggang. Bahkan, Eunha sekalipun yang paling tenang di antara semuanya enggan membalas chatnya.

Mina sadar ia salah, seharusnya ia memikirkan matang-matang perihal ajakan Jaehyun menjadi pacarnya.

Tapi, Mina rasa ia juga perlu memulai lagi, memupuk lagi kepercayaan atas rasa yang kerap orang sebut dengan cinta. Mina pikir mungkin dengan memulai bersama Jaehyun dapat menjawab segalanya.

"Mina!" sentak Mbak Sejong.

Mina mengerjit kaget, "Ada apa sih, mbak!"

"Kamu ngelamun aja dari tadi! Lihat ini udah jam berapa? Katanya tadi mau jemput 'orangnya' Pak Jongin jam sepuluh di bandara!" ujar Mbak Sejong menunjukkan jam tangannya, setengah sepuluh.

"Astaga! Lupa, mbak!" Mina reflek memukul dahinya pelan.

Mina meraih tas jinjingnya, memasukkan handphone dan powerbank ke dalamnya. Langsung berlari keluar kantor.

"Plakat namanya di dashboard mobil!" teriak Mbak Sejong melepas kepergian Mina yang sudah berlari tergesa.

kuning ーjaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang